Powered By Blogger

Selasa, 14 Agustus 2012

Tanpa Independen, KPU Hemat Rp500 Juta


MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan untuk memperebutkan kursi gubernur di pilgub Sulsel 2013 mendatang dipastikan tanpa calon perseorangan. Hingga sehari jelang penutupan masa penyerahan berkas dukungan KTP calon independen, KPU Sulsel masih sepi alias tanpa kandidat.
Masa penyerahan berkas dukungan KTP calon gubernur independen sendiri akan berakhir Selasa, 14 Agustus tepat pukul 00.00 Wita. Tim kerja yang telah dibentuk KPU untuk menerima penyerahan berkas calon independen, siap menunggu kandidat hingga pukul 00.00 Wita hari ini. Kalau hingga batas waktu tersebut tidak ada yang menyerahkan dukungan berarti pilgub Sulsel tanpa calon independen.
Bagi KPU, tidak adanya calon independen yang ikut bertarung itu sedikit mengurangi beban kerja penyelenggara pemilu tingkat bawah, utamanya dalam rangka verifikasi faktual berkas calon perseorangan. Tidak hanya itu, KPU juga bisa menghemat anggaran pilgub hingga Rp500 juta untuk satu pasangan calon.
Untuk biaya verifikasi faktual dukungan calon perseorangan, KPU menghitung anggaran sebesar Rp500 per KTP, sehingga jika dihitung secara keseluruhan biaya yang dibutuhkan ketika ada calon independen yang bertarung tidak kurang dari Rp500 juta. "Tapi yang besar anggaran yang dibutuhkan itu adalah proses verifikasinya," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaurrahman, Senin, 13 Agustus.
Sebelumnya, dua tokoh yakni Capt Rusli Ibrahim dan seorang dosen UNM, Ismail Rahmat menyatakan akan bertarung melalui jalur perseorangan di pilgub Sulsel. Bahkan saat sosialisasi syarat calon perseorangan di KPU beberapa waktu lalu, kedua tokoh tersebut sempat hadir. Kendati saat itu keduanya memang sudah pesimis dengan syarat yang ditetapkan KPU utamanya dukungan KTP dan sebarannya minimal di 13 kabupaten/kota di Sulsel.
Baik Ismail dan Rusli sejauh ini tidak ada tanda-tanda akan menyerahkan dukungan KTP ke KPU Sulsel kendati Ismail mengklaim sudah mengumpulkan sedikitnya 600.000 lembar dukungan KTP. "Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda ada calon independen mendaftar. Tapi kita belum bisa pastikan tidak ada karena jangan sampai besok ada yang datang. Pokoknya kita tunggu sampai pukul 00.00 Wita," lanjut Ziaurrahman. (hamsah umar)                      

Senin, 13 Agustus 2012

Syahrul Diplomatis Soal Irsan


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memilih bersikap lebih diplomatis saat ditanya tentang tindakan Golkar terhadap Andi Irsan Galigo yang melawan keputusan partai dengan maju sebagai cabup independen di pemilukada Bone 2013.
"Saya tidak dalam kapastitas menjawab itu secara jelas, yang pasti di Golkar ada aturan dan ada batasan-batasan yang jelas. Seperti apa batas-batasan itu, tentu setiap kader perlu mematuhi," kata Syahrul, Minggu, 12 Agustus.
Kendati tidak ingin menjelaskan apa yang menjadi tindakan Golkar terhadap Irsan setelah kader Golkar Sulsel ini mendaftar di KPU Bone sebagai cabup, Syahrul menyatakan bahwa keputusan Golkar bersifat mengikat sehingga semua kader harus mematuhi. Dimana harus mengacu SK DPP yang menunjuk pasangan cabup-cawabup di Bone. "Seperti itulah orientasi yang harus kita lakukan," urai Syahrul.
Wakil Ketua DPD Golkar Bone, Andi Akbar yang dihubungi terpisah menyatakan bahwa langkah politik yang dilakukan Irsan sejauh ini belum bisa dijadikan bukti Golkar untuk menindaki kader tersebut. Dalam aturan yang ada di partai, kandidat baru dikatakan maju diluar dari partai Golkar ketika sudah ditetapkan calon oleh KPU.
"Irsan itu baru sebatas menyerahkan berkas dukungan ke KPU, belum ada penetapan apakah dia sudah menjadi calon atau tidak. Tentunya, kalau sudah resmi menjadi calon, partai tentu punya sikap sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Tapi itu menjadi wilayah DPD Golkar Sulsel karena Irsan adalah pengurus Golkar Sulsel," kata Akbar.
Kendati, Akbar menegaskan Golkar Bone tetap akan mengambil sikap ketika Irsan dan pasangannya resmi menjadi calon bupati di daerah ini. Paling tidak kata dia, Golkar Bone akan menyampaikan ke DPD Golkar Sulsel kalau yang bersangkutan sudah resmi menjadi calon bupati dan akan berhadapan dengan kader Golkar sendiri. Seperti diketahui, Golkar Bone telah mengusung pasangan Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle sebagai cabup di pemilukada Bone mendatang. (hamsah umar)        

Tim IA Geli Soal Nominator Dunia


MAKASSAR, FAJAR--Komentar Bupati Sidrap, Rusdi Masse soal prestasi Syahrul Yasin Limpo (SYL) diukur dari nominator The City Mayor Foundation membuat tim Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) geli.
Tim IA melihat Rusdi tidak tau perbedaan kategori penghargaan tersebut The City Mayor Prize yang merupakan penghargaan dari The City Mayor Foundation adalah penghargaan untuk wali kota. "Saya heran kalau disebut SYL masuk nominasi. Sejak kapan dia turun jadi wali kota. Bagaimana mungkin seorang gubernur masuk nominasi penghargaan wali kota. Mayor dan governor beda lah,” kata tim IA, Irwan Ade Saputra, Minggu, 12 Agustus.
Di Indonesia, yang masuk kategori itu adalah Wali Kota Solo, Joko Widodo dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Ade mengakui, dirinya sudah mengecek website the city mayor. Yang ada itu dan masuk nominasi itu hanya Joko Widodo. “Saya tidak melihat di web itu ada nama SYL.
  Karena itu, ia mengimbau untuk tidak perlu terlalu membangga-banggakan penghargaan sebagai parameter prestasi. Sebab, pada akhirnya rakyatlah yang akan menilai, pemerintahnya bekerja atau tidak.
Penghargaan ini membagi wilayah dunia dalam 6 wilayah, yaitu Asia, Australia, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa dan Afrika. The City Mayor Foundation memiliki 11 kode etik sebagai parameter menentukan Wali Kota, seperti berkinerja baik, jujur dan melayani warganya dengan kebahagiaan, keamanan dan kesejahteraan. Kemudian, tidak SARA dalam melayani penduduk, tidak korupsi dan menerima gratifikasi dan lain-lain. (hamsah umar)

Obama Community All Out untuk Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Obama Community janji all out memenangkan pasangan cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Komitmen ini setelah tim Obama Community ini dikukuhkan di Baruga Lappo Ase, Minggu, 12 Agustus.
Komitmen untuk memenangkan Sayang ini karena Obama Community ini melihat kepemimpinan Sayang berhasil membangun Sulsel lebih baik. Obama Community bahkan siap bertanding dalam memberikan kontribusi suara terhadap Sayang dengan parpol pengusungnya. "Maksudnya kasi baku tandingki kontribusi Obama Community dengan kontribusi parpol pada setiap kelurahan. Siapa yang paling banyak orangnya," kata pembina Obama Community, Bahar Ngitung.
Kepada relawan Obama Community, Bahar mengajar tim relawan, tim perempuan, dan relawan mahasiswa untuk menyatukan tekad memenangkan sayang di pilgub 2013 mendatang. Obama Community harus siap bekerja keras dalam menyosialisasikan pasangan ini di tengah masyarakat. "Syahrul itu pemimpin yang tahan hadapi cobaan. Ini memang karakter kita bahwa tidak ada pelaut ulung kalau tidak ada ombak besar," tandas Bahar.
Bahar juga sempat menyinggung mengenai pesan-pesan negatif yang mulai bermunculan di tengah masyarakat. Tim Obama Community kata dia turut prihatin dengan apa yang berkembang di tengah masyarakat. "Tapi saya katakan mari kita tetap menjaga situasi kondusif," imbuh Bahar.
Pelantikan Obama Community ini dihadiri pasangan Sayang. Syahrul pada kesempatan ini menyatakan Obama Community hadir dalam rangka membela kepentingan masyarakat. "Obama Community sama-sama ingin Sulsel dan Makassar lebih maju," kata Syahrul.
Di tempat ini, Syahrul mempertegas komitmennya untuk melanjutkan program pendidikan dan kesehatan gratis yang digagas sejak pilgub 2007 lalu. Program ini kata dia sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakar di Sulsel. "Memang masih ada yang kurang atau belum sempurna. Itulah kenapa pendidikan dan kesehatan gratis harus dilanjutkan. Makanya jangan pilih orang yang tidak dukung pendidikan dan kesehatan gratis," sebut Syahrul. (hamsah umar)        

Sayang, IA, Garuda-Na Siap Kampanye Antinarkoba


MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan calon gubernur yang akan bertarung di pilgub Sulsel mendatang menyatakan tekad dan kesiapannya menjadikan isu narkoba menjadi salah satu bahan kampanye.    
Penegasan tiga kandidat gubernur Sulsel ini sebagai jawaban atas ajakan dan harapan Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sulsel, Richard Nainggolang agar calon pemimpin utamanya kandidat gubernur menjadikan isu narkoba menjadi bahan kampanye antinarkoba. Sulsel yang masuk daerah merah peredaran barang terlarang ini menjadi salah satu alasan kandidat siap mengampanyekan isu narkoba.
"Saya kira sangat positif. Karena itu mari kita sama-sama kampanye antinarkoba. Bukan hanya kandidat gubernur Sulsel yang perlu diajak untuk kampanye antinarkoba, tapi masyarakat Sulsel secara keseluruhan perlu kita libatkan," jelas Koordinator Tim Pemenangan Sayang Bulukumba, Risman Pasigai.
Pelibatan masyarakat secara aktif dalam kampanye antinarkoba di Sulsel mesti digiatkan. Risman sangat mendukung kalau kandidat gubernur Sulsel menjadikan isu narkoba sebagai bahan kampanye, apalagi wakil gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang saat ini adalah penggiat antinarkoba di Sulsel. "Yang jadi pertanyaan kenapa isu narkoba itu makin gencar saat menjelang pilgub Sulsel digelar. Isu ini kan mestinya setiap saat dikampanyekan," tandas Risman.
Juru Bicara Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin terpisah menyatakan kampanye antinarkoba bagi kandidat gubernur Sulsel menjadi keharusan. "Wajib semua kandidat untuk kampanye antinarkoba karena ini menyangkut generasi muda di Sulsel. Pemerintah termasuk calon perlu mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba, karena itu mengancam generasi muda di Sulsel kalau terus dibiarkan," jelas Nasrullah.
Tidak hanya itu, Nasrullah menyebut kandidat juga tidak boleh mendekati atau harus terhindar dari barang terlarang ini. Peredaran narkoba di Sulsel yang semakin meningkat belakang ini harus dilawan sejak dini utamanya calon gubernur.
"Garuda-Na tentu akan mengampanyekan isu narkoba itu karena ini soal masa depan generasi bangsa. Cuma jangan menyebut orang tertentu sebagai pemakai narkoba, tapi kalau sekadar mengajak untuk menghindari narkoba atau pemimpin yang terindikasi narkoba saya kira itu wajar," urai Nasrullah.
Jubir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Selle KS Dalle juga menilai ajakan BNP Sulsel agar kandidat menjadikan penanggulangan narkoba bahan kampanye perlu didukung. "Wajib memang semua kandidat level manapun baik gubernur, kabupaten/kota, bahkan nasional untuk kampanyekan itu. Kita berterima kasih BNP mengingatkan itu," ujar Selle.
Generasi muda di Sulsel harus diselamatkan dengan menjadikan isu narkoba sebagai bahan kampanye. Tim IA bahkan mengaku segera mencari formulasi yang tepat untuk menjadikan isu narkoba sebagai bahan kampanye.
"Bahkan kalau perlu KPU dalam pemeriksaan kesehatan nanti tegas dalam memeriksa calon utamanya dari penggunaan narkoba. Kalau perlu rambut pun diperiksa sebagai wujud komitmen kita menyelamatkan Sulsel dari narkoba. Alangkah naifnya kalau tidak sama-sama jaga sulsel dari ancaman narkoba apalah Sulsel sudah daerah merah," sebut Selle. (hamsah umar)