Powered By Blogger

Minggu, 16 Desember 2012

Garuda-Na Garap Ammatoa


MAKASSAR, FAJAR--Komunitas adat Ammatoa di Kajang, Bulukumba tidak pernah luput dari perhatian kandidat di setiap even politik. Jumat, 14 Desember, giliran pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang bersilaturahmi dengan warga adat Ammatoa.
Di Kajang, Garuda-Na mengunjung dua desa Yakni Ammatoa dan Desa Tambangan. Selanjutnya, pasangan ini bersilaturahmi dengan masyarakat Herlang di Tanuntung.
Di Desa Ammatoa, rombongan Garuda-Na diterima secara adat oleh warga setempat ditandai dengan pemakaian sarung hitam, passapu, dan angngaru oleh tokoh adat. Rudi-Nawir disambut tokoh adat Ammatoa atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan Amma.
Tidak kurang 500 orang yang berkerumuman menunggu kedatangan pasangan cagub urut 3 ini. Kepada tokoh adat Ammatoa dan warga Kajang pada umumnya, pasangan ini berjanji akan memperhatikan kepentingan adat Ammatoa termasuk membangun rumah adat Ammatoa di daerah ini.
Garuda-Na juga menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan nilai-nilai adat dan kebudayaan lokal yang selama ini masih terpelihara dengan baik di Kajang. Rudi bahkan mengajak seluruh warga Kajang untuk tetap melestarikan nilai-nilai adat dan budaya yang berlaku di Ammatoa sebagai salah satu kekayaan budaya di daerah ini. "Mari kita sama-sama melestarikan nilai-nilai adat dan budaya di Ammatoa sebagai kekayaan kita," kata Rudi.
Sekretaris Sekretaris DPC Gerindra Bulukumba, Syahruni Haris menyatakan, pembangunan rumah adat di Kajang akan diupayakan Garuda-Na jika dipercaya memimpin Sulsel 2013-2018 mendatang. "Jadi itu salah satu komitmen Garuda-Na kepada masyarakat Ammatoa dan Kajang pada umumnya kalau dia terpilih nanti," papar mantan Ketua KPU Bulukumba ini. (hamsah umar)

Jumat, 14 Desember 2012

Garuda-Na Jamin Mampu Sejahterakan Masyarakat


MAKASSAR, FAJAR--Memiliki pengalaman dan terbukti mampu membangun daerah yang dipimpinnya, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menjamin mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Sulsel.
Pasangan urut 3 ini beralasan sudah memiliki program yang sangat sistematis dan terukur, utamanya pada sektor pertanian di Sulsel. Warga Sulsel kata dia banyak miskin karena program pertanian di daerah ini kurang mendapat perhatian pemerintah provinsi, terutama dalam penyediaan infrastruktur pertanian.
Contoh kecilnya, masyarakat Sulsel yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, tidak mampu mengelola lahan pertanian mereka secara maksimal. Makanya, Garuda-Na akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan potensi unggulan daerah lainnya. Untuk lahan pertanian misalnya, kendala utama yang dihadapi petani saat ini adalah infrastruktur irigasi dalam rangka mengairi sawah petani.
"Sampai saat ini lahan pertanian kita belum dilayani dengan fasilitas irigasi yang memadai baik irigasi teknis maupun semi teknis. Hanya ada 30 persen areal persawahan yang dialiri irigasi teknis. Padahal inilah andalan utama masyarakat Sulsel. Makanya pembangunan 1.000 irigasi akan menjamin peningkatan kesejahteraan petani di Sulsel," kata juru bicara Garuda-Na, Marwan Hussein, Kamis, 13 Desember.
Peran pemprov Sulsel selama ini juga tidak maksimal, bahkan banyak pembiayaan yang mestinya didanai gubernur malah dibebankan ke bupati/wali kota.  Akibatnya pemerintah kabupaten/kota tidak merasakan arti penting
keberadaan provinsi dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah.
Garuda-Na berkomitmen menyiapkan program peningkatan
ketersediaan infrastruktur dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Selain itu, peningkatan kemampuan produksi untuk menjamin ketersediaan pangan. Provinsi dan kabupaten harus menjaling simpul kerja sama yang sinergi.
lebih jauh, Marwan menyebut irigasi Sulsel jauh dari kebutuhan petani. Ironisnya lagi, pembangunan irigasi yang diprogramkan provinsi tidak merata utamanya alokasi anggaran. " Padahal irigasi ini sangat penting dalam peningkatan produksi pertanian," paparnya.
Selama ini, Garuda-Na melihat pembangunan irigasi yang dicanangkan provinsi tidak melalui perencanaan yang matang dan tidak berdasar asas kebutuhan. Akibatnya banyak irigasi yang terbengkalai. Program 1.000 irigasi Garuda-Na diklaim akan membangkitkan pertanian tangguh di Sulsel.
"Kita harus menyadari bahwa  ekonomi Sulsel masih didominasi dan digerakkan oleh sektor pertanian. Kalau sektor ini dikelola dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat Sulsel akan terdongkrak," tandas Marwan. (hamsah umar)

Kamis, 13 Desember 2012

Cagub Diberi Waktu 30 Menit


*Paparkan Visi dan Program

MAKASSAR, FAJAR--Penyampaian visi misi dan program tiga pasangan cagub-cawagub Sulsel, akan mengawali masa kampanye pilgub Sulsel periode 2013-2018.
Berdasar jadwal yang telah ditetapkan KPU serta DPRD Sulsel untuk agenda pemaparan visi misi dan program cagub, dalam sidang paripurna istimewa akan dilakukan mulai pukul 09.30-12.30 Wita, pada Sabtu, 5 Januari mendatang. Untuk agenda ini, setiap pasangan calon akan mendapatkan waktu sekitar 30 menit untuk menyampaikan visi misinya.
Kesepakatan mengenai agenda visi misi cagub Sulsel ini setelah pimpinan DPRD Sulsel, Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, KPU Makassar, dan Panwaslu menggelar rapat koordinasi di ruang pimpinan DPRD Sulsel, Rabu, 12 Desember.  Rapat dipimpin Ketua DPRD Sulsel, HM Roem dihadiri para wakil ketua dewan, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo, Ketua Panwaslu Sulsel Suprianto, anggota KPU Sulsel, Samsir dan pihak terkait lainnya.
Selain tenggang waktu calon memaparkan visi misinya, juga disepakati mengenai pihak yang diperbolehkan hadir dan masuk di ruang paripurna. Masing-masing calon bisa membawa keluarga 10 orang sedang tim kampanye, simpatisan dan lainnya 60 orang.              
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem menyatakan 30 menit waktu yang disiapkan kepada calon ini sudah maksimal. "Tidak baik juga kalau terlalu lama jangan sampai mereka kehabisan bahan. Akan lebih bagus kalau calon masih mau bicara tapi waktunya sudah habis. Tadi saya ketemu salah satu calon yakni Pak Rudiyanto, dan dia katakan kalau 30 menit itu sudah bagus," kata Roem.
Pemaparan visi misi cagub Sulsel ini juga akan dihadiri 24 bupati/wali kota se-Sulsel, 24 ketua DPRD se-Sulsel, tokoh lintas agama, pimpinan media, pimpinan perguruan tinggi, pihak BUMN/BUMD dan pihak yang dianggap penting lainnya. Total undangan yang disiapkan DPRD Sulsel berkisar 420 orang.
Terhadap pendukung masing-masing calon yang datang tanpa undangan, DPRD Sulsel akan menyiapkan tiga layar diluar halaman gedung DPRD Sulsel. Ini untuk mengantisipasi adanya pendukung calon yang turut hadir. Tadinya, DPRD Sulsel berharap halaman DPRD Sulsel juga bisa digunakan massa pendukung untuk menyaksikan pemaparan visi ini, tapi karena dikhawatirkan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian, DPRD, KPU, dan Panwaslu sepakat halaman DPRD harus steril dari massa.
Berapa banyak jumlah petugas kepolisian yang akan dilibatkan polda mengamankan pemaparan visi ini, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo belum memastikan jumlahnya.  "Nanti setelah natal baru kita tentukan. Yang penting kita pikirkan keamanannya dulu," kata Mudji.
Anggota KPU Sulsel, Samsir berharap pasangan calon gubernur tidak perlu mengerahkan pendukungnya saat pemaparan visi misi. Cukup menyaksikan melalui layar televisi apalagi DPRD Sulsel ingin visi misi ini disiarkan langsung salah satu televisi di daerah ini.
"Karena kalau alasan ingin tahun seperti apa program calonnya. Saya kira sekalipun visi dan program calonnya jelek, tetap juga akan memilih jagoannya. Karena apapun kondisi jelas akan memilih jagoannya, sehingga kalau pendukung mau dikerahkan saya kira tidak perlu," imbuh Samsir.  (hamsah umar)  

Buruh Tambang Dukung IA


MAKASSAR, FAJAR--Ribuan pekerja tambang marmer di Kabupaten Pangkep sepakat untuk berjuang memenangkan pasangan, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai pemimpin baru di Sulsel 2013-2018.
Dukungan ini diungkapkan Ketua Organisasi Marmer Community,  Andi Rahman saat acara silaturrahmi Aziz Qahhar pekerja Marmer Pangkep di rumah rakyat  Pangkep, Rabu, 12 Desember.
"Nasib pekerja marmer di Pangkep tidak pernah berubah  sejak puluhan tahun. Makanya inilah kesempatan kami memperbaiki nasib dengan berjuang melahirkan pemimpin baru di Sulsel. Selama ini pemerintah selalu memandang sebelah mata keberadaan kami, padahal tanah kami yang terus di eksploitasi," ujar Rahman.
Buruh marmer yang berjumlah 4 ribu lebih sudah bertekad untuk merubah nasib dengan memilih pasangan nomor urut satu pada pilgub sulsel mendatang.
"Kami yakin, kesederhanaan serta kedekatannya dengan rakyat kecil, akan membuat Ilham-Aziz dicintai di Pangkep. Kami sudah lama ingin perbaikan, masa tanah yang begitu kaya dengan potensi alam tapi rakyatnya lebih banyak yang miskin. Di sini ada emas, batubara, semen,  marmer, dan banyak lagi. Seharusnya Pangkep ini sudah jauh lebih maju dari sekarang, tapi lihat sendirilah kenyataanya," lanjutnya.
Buruh tambah ini membuktikan bahwa Pangkep akan menjadi salah satu lumbung suara Ilham-Aziz. Mereka mengaku sudah bertemu banyak orang, dan hampir semua menginginkan perubahan. "Sisa kami tunggu daerah lainnya, karena Pangkep sudah lama siap untuk berjuang, Insya Allah, minimal  80 persen pemilih di Pangkep memilih nomor urut satu," lanjutnya.
Aktivis Perempuan Sulsel, Zohra Andi Baso yang juga hadir dalam pertemuan ini tampil mengajak seluruh warga Pangkep meyakinkan seluruh keluarga serta kerabat untuk memenangkan pasangan Ilham-Aziz. "Pak Ilham dan Pak Aziz itu adik - adik saya. Saya sangat percaya atas komitmen keduanya dalam memperjuangkan  kepentingan rakyat," kata Zohra.
Itulah makanya, Zohra selama ini ikut berjuang baik di kota maupun di kampung untuk meyakinkan semua orang bahwa saatnya kita melakukan perubahan demi kehidupan yang lebih baik. Komitmen untuk masyarakat  kecil tertuang dalam Kartu Semangat Baru.
IA bebas ini bukan sebuah mimpi. Pasangan ini juga komitmen terhadap pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. (hamsah umar)

Terminal Sepi, Garuda-Na Kritik Syahrul-Ilham


*Bantu Ambulans Amin Syam

MAKASSAR, FAJAR--Gerakan Andi Rudiyanto Asapa- Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) kembali mengkritik dua kompetitornya di pilgub Sulsel. Garuda-Na menilai Syahrul dan Ilham gagal mengelola terminal dengan baik.
Kritikan terhadap Syahrul selaku gubernur dan Ilham sebagai wali kota Makassar itu, dilayangkan Garuda-Na saat cagub urut 3 ini melakukan silaturahmi dan dialog dengan pedagang asongan, sopir angkutan, pemilik lods, dan pengguna terminal di Terminal Regional Daya (TRD), Rabu, 12 Desember.
Pasangan ini melihat pengelolaan terminal Daya tidak maksimal bahkan terkesan terabaikan. "Saat masuk terminal saya kaget, kenapa sepi sekali. Saya tahu nasib penjual di sini sangat hancur dan memprihatikan. Idealnya kalau gubernur dan wali kota peduli dalam pengelolaan terminal, gubernur dan wali kota harus turun tangan. Jangan membiarkan fungsi terminal semakin hari semakin terabaikan," kata Nawir.
Cagub yang mengenakan baju kotak-kota setiap kalau melakukan sosialisasi di masyarakat ini melihat terminal memprihatinkan termasuk pedagang yang ada di dalamnya. Pasangan ini berjanji akan memberi perhatian pada pengelolaan terminal ke depan jika terpilih.
Munculnya terminal bayangan di Makassar tidak lepas karena kondisi terminal yang tidak mendukung.  “Jika kami terpilih, maka kami akan langsung perbaiki terminal, dan menyiapkan bantuan modal bagi pedagang terminal. Saat ini, pemerintah banyak menyiapkan bantuan permodalan," kata Nawir.
Dalam dialog ini, Garuda-Na banyak mendapatkan keluhan masyarakat di terminal. Yang paling banyak dikeluhkan warga termasuk pedagang dan angkutan adalah sepinya terminal lantaran terminal bayangan masih marak dimana-mana.
Atas berbagai keluhan itu, Rudi menyatakan akan mempelajari kembali SK wali kota terkait fungsi terminal. Mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini akan melakukan revisi jika dalam SK tersebut ada kelemahan. "Terminal salah satu penyangga pendapatan asli daerah, sehingga memang wajib diperhatikan,” tandas Rudi.
Sebelum menggelar dialog dengan warga di terminal Daya, Garuda-Na juga menghadiri peresmian rumah sakit (RS) Ibu dan Anak milik mantan gubernur Sulsel, HM Amin Syam di Minasa Upa. Pelopor pendidikan dan kesehatan gratis ini tidak sekadar menghadiri peresmian tersebut, juga memberikan bantuan satu unit mobil ambulans.
Bantuan ambulans Garuda-Na ini sebagai wujud komitmen dan kepedulian pasangan urut 3 ini terhadap persoalan layanan kesehatan di Sulsel. Bantuan ini diserahkan langsung Rudi kepada Amin Syam saat peresmian dilakukan. Rudi berharap, ambulans ini bisa dimanfaatkan warga Sulsel terkhusus Makassar yang memanfaatkan rumah sakit ini dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. (hamsah umar)