Powered By Blogger

Minggu, 20 November 2011

Tewas Minum Miras Oplosan


MAKASSAR, FAJAR--Alimuddin alias Muja (28), seorang warga Jalan Maccini Pasar Malam II Setapak IV Makassar, tewas mengenaskan dengan mulut berbusa di Rumah Sakit Stroke Center Minggu, 20 November dini hari. Korban diduga tewas karena meminum miras oplosan.
Korban yang diduga keracunan miras oplosan ini sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Namun setelah menjalani perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dikabarkan meninggal dini hari kemarin.
Informasi yang diperoleh, Alimuddin dan sejumlah rekannya melakukan pesta miras di Jalan Maccini Pasar Malam III. Kebetulan, di rumah tersebut seorang warga sedang menggelar acara aqiqah. Di tempat ini, korban dan rekannya minum minuman keras berbagai jenis.
Belum diketahui jenis minuman apa saja yang dicampur aduk menjadi satu dalam pesta miras tersebut. Yang pasti, menurut informasi yang diperoleh dari kepolisian, ada beberapa jenis minuman keras  yang dicampur korban dan rekannya. Warga setempat memberi istilah campuran 51.    
Korban dan rekannya itu menggelar pesta miras malam hari hingga larut malam usai warga menggelar acara aqiqah di siang hari. Saat korban merasa sudah mulai keracunan miras, dia memilih pulang ke rumahnya di Jalan Maccini Pasal Malam II. 
Orang tua korban, Daeng Lija (53) mengaku kalau anaknya tersebut  mengeluh kepanasan dari dalam tubuhnya. Makanya, begitu sampai di rumahnya, dia minta dihidangkan mie. Namun belum sempat masak, korban sudah terkapar di lantai rumahnya dan tidak sadarkan diri.
Melihat anaknya tersebut kritis, keluarga dibantu tetangga memutuskan membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah dirawat beberapa saat di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon menjelaskan bahwa polisi yang ke lokasi korban pesta miras menemukan botol minuman jenis topi miring dan bir. Minuman ini diduga dioplos dengan miras lokal jenis ballo. "Kita tetap selidiki, kalau  memang ada unsur melawan hukum, kita akan proses," kata Herman. (hamsah umar)



Sembilan Pengeroyok Polisi Buron


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya sembilan warga yang melakukan pengeroyokan terhadap staf Tata Urusan Dalam (TAUD) Polrestabes Makassar, Bripka Andi Musni dan rekannya, Ayub hingga saat masih belum berhasil diringkus polisi.
Kasus pengeroyokan anggota Polrestabes Makassar di Jalan Bulu Kunyi Makassar ini, baru berhasil meringkus satu orang yang diduga pelaku  Ippang (21), warga Jalan Muh Yamin Makassar. Sementara sembilan lainnya hingga saat ini masih dalam pengejaran penyidik Polsekta Makassar.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon, Minggu, 20 November menjelaskan penyidik saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, sambil melakukan pengejaran terhadap para pelaku lain yang melarikan diri usai mengeroyok polisi.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap Ippang, belum bisa mengungkap berapa pemuda yang mengeroyok polisi dan temannya itu. Yang pasti, saat itu pelaku berteman sepuluh orang. "Pelaku yang sudah kita amankan juga mengaku tidak semuanya dikenal. Makanya, kami masih akan mengidentifikasi identitas pelaku," jelas Herman.
Hanya saja, informasi yang diperoleh para pelaku pengeroyokan ini berdomisili di Jalan Abubakar Lambogo dan sekitarnya. Herman berharap, para pelaku pengeroyokan ini secepatnya bisa ditangkap polisi. (hamsah umar)

Polisi Ancam Jemput Paksa Dosen Unhas


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Rahman Saini terancam dijemput paksa penyidik Polsekta Tamalanrea. Penjemputan paksa ini akan dilakukan polisi jika Rahman kembali mangkir menjalani pemeriksaan Senin, 21 November.
Pada Jumat lalu, dosen sosiologi Unhas ini manggir dari panggilan penyidik Polsekta Tamalanrea Makassar tanpa alasan yang jelas. Padahal, pelaku dugaan pemukulan sesama dosen sosiologi Unhas rencananya dimintai keterangan penyidik terkait kasus yang membelitnya.
Kanit Reskrim Polsekta Tamalanrea, Iptu Ahmad Rosma yang dikonfirmasi, Minggu, 20 November menegaskan penyidik akan melakukan pemanggilan paksa jika pada agenda pemeriksaan hari ini, dosen Unhas tersebut kembali mangkir.  
"Kita akan melakukan upaya paksa kalau pada panggilan kedua yang dijadwalkan besok (hari ini), pelaku pemukulan ini kembali tidak datang. Aturannya kan jelas bahkan ketika sudah dipanggil tidak datang, polisi bisa melakukan upaya paksa,"  jelas Rosma.
Mengenai hasil visum terhadap Ketua Panitia Pusat Kajian Pengembangan Analisis Intruksional (PKPAI) Unhas, Dr Rahmat Muhammad, Rosma menegaskan bahwa penyidik telah memperoleh hasil visum dari dokter. "Hasilnya ditemukan adanya dugaan kekerasan di tubuh korban," tambahnya.
Sementara, hasil pemeriksaan saksi yang tidak lain dosen sosiologi Unhas masing-masing Dr Mediati dan Ir Ilham juga membenarkan kalau terjadi pemukulan terhadap Rahmat. Rosma menyebut, jumlah saksi yang telah diperiksa penyidik tiga orang termasuk korban sendiri.
Sekadar mengingatkan, kasus pemukulan terhadap Rahmat dipicu pencoretan proposal pengajuan bahan ajar oleh tim yang diketuai Rahmat. Namun, pencoretan proposal itu tidak hanya milik pelaku tapi juga dilakukan terhadap sejumlah proposal dosen Unhas lainnya. Pasalnya, jumlah proposal bahan ajar yang masuk ke tim seleksi mencapai 117 proposal, sementara yang diterima hanya 80 proposal. (hamsah umar)
                             

Body Kit, Warna Variatif


MEMILIKI mobil dengan kesan lebih mewah bukan lagi suatu hal asing di telinga masyarakat. Ini bisa dilakukan dengan melakukan body kit pada bagian luar kendaraan. Pemasangan body kit ini juga bisa memberikan kesan ceper pada kendaraan itu sendiri.
Apalagi, jika pemasangan body kit itu sangat terpadu dengan kondisi bodi kendaraan secara umum. Begitu juga dengan pilihan warna pada kendaraan yang tampil lebih keren dan menghadirkan kesan berbeda dengan kendaraan lainnya. 
Bahkan, mobil Mitsubishi Galant milik Muh Akbar Ruslan yang tampil keran dengan body kit, semakin sempurna dengan pilihan warna atau cat pada bodi kendaraan. Pasalnya, warna pada kendaraan keluaran 2000 lalu ini bisa berubah pada waktu  berbeda yakni siang dan malam.
Ketika siang hari, warna mobil ini memberikan kesan warna orange kekuningan, sementara pada malam hari akan menampilkan kesan yang lebih keren karena sedikit memberikan kesan warna campuran mutiara. "Kesan berbeda pada warna pada siang dan  malam itu karena campuran catnya. Yang malam memang sedikit lebih variatif karena ada kesan campuran mutiara," kata Akbar.
Body kendaraan ini sendiri sudah berubah 100 persen dari warna dasarnya. Awalnya, mobil ini memiliki warna asli hitam metalik. Karena ingin tampil beda dan lain dari mobil lainnya, Akbar memilih mengganti warna mobil ini seiring dengan proses pemasangan body kit dan modifikasi  lainnya.
"Pada 2000 lalu, konsep warna kendaraan ini menjadi satu-satunya di Makassar. Tapi saat ini sudah ada beberapa kendaraan yang menggunakan warna dengan konsep seperti itu," katanya.
Akbar menyebutkan, untuk melakukan modifikasi pada mobil kesayangannya itu, dia memercayakan pada bengkel Adi Karya. Di bengkel inilah, bodi kendaraan ini dipoles sehingga tampil lebih mewah dan keren dibanding dengan wujud aslinya.
Untuk melakukan perubahan bentuk bodinya seperti wujudnya sekarang ini, mobil ini harus dipoles sekitar dua bulan. Meski cukup lama di bengkel, namun pemilik kendaraan yang satu ini mengaku cukup puas dengan tampilan mobilnya kini. (hamsah umar)     

Upgrade dengan Mesin Turbo


KEMAMPUAN mesin kendaraan dalam melaju di jalanan menjadi harapan tersendiri bagi pemilik mobil. Kendati kendaraan tidak disiapkan untuk ajang balapan, namun persoalan mesin tetap menjadi penting diperhatikan.
Ini pula yang dilakukan Muh Akbar Ruslan. Warga Jalan Sunu Makassar yang memiliki mobil Mitsubishi Galant ini bahkan mengupgrade mesin mobilnya, untuk mendapatkan kinerja mesin mobil yang lebih kuat sehingga bisa memacu lebih kencang kendaraan. Caranya dengan mengupgrade mesin kendaraan menggunakan mesin turbo.
Perangkat mesin lain yang diberikan untuk mendukung kecepatan mobil ini adalah Nosel,  yang berfungsi sebagai penguat mesin. Dengan alat itu, akan mempercepat pembakaran pada mesin mobil sehingga menghasilkan tenaga dan kecepatan yang lebih maksimal.
"Sekalipun mobil ini tidak untuk digunakan di ajang balapan, namun kekuatan mesin juga sangat penting, makanya kita memasang mesin turbo. Dengan mesin upgrade ini, mobil bisa dipacu  lebih kencang dan cepat," kata Akbar.
Selain menambah perangkat pada mesin untuk memaksimalkan fungsi mesin, Akbar juga secara berkala melakukan kontrol mesin pada bengkel resmi Mitsubishi. "Setiap bulan mesin kendaraan di kontrol ke Mitsubishi supaya kondisi mesinnya tetap terjaga dengan baik," kata Akbar. (hamsah umar)