Powered By Blogger

Senin, 20 Februari 2012

Demokrat Terbuka Bagi Kader Eksternal

MAKASSAR, FAJAR--Pengurus DPC Demokrat Makassar mulai menyeleksi calon Ketua Pembantu Anak Cabang (PAC) di 14 kecamatan di Makassar. Untuk menjaring 14 Ketua PAC yang memiliki dedikasi politik ini, Demokrat bahkan membuka pendaftaran dan terbuka  bagi seluruh masyarakat umum.
    "Proses pendaftaran calin Ketua PAC di 14 kecamatan di Makassar sudah kita bukan mulai kemarin (Minggu). Bagi kader Demokrat yang ada di kecamatan atau masyarakat umum yang berminat menjadi Ketua PAC, diberi kesempatan untuk mendaftar di panitia baik di kecamatan maupun di DPC Demokrat Makassar," kata Ketua Tim Verifikasi Demokrat Makassar, Sibali.
    Sibali mengatakan tidak membatasi berapa kader atau masyarakat yang berminat menjadi Ketua PAC. Karena menurutnya semakin banyak akan semakin baik. Apalagi, selain harus  melalui pemilihan, calon ketua PAC ini juga harus menjalani fit and proper test oleh panitia yang dibentuk Demokrat. "Ketika yang mendaftar ini dianggap memenuhi syarat, baru kita rekomendasi untuk mengikuti pemilihan," kata Sibali.
    Khusus untuk calon eksternal, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah harus memiliki kesanggupan merekrut 50 kader baru di wilayahnya. Ini kata dia untuk melihat sejauh mana kapabilitas dan kemampuan calon tersebut membesarkan partai di tingkat kecamatan. Begitu juga, calon ketua juga harus siap  mempersiapkan sekretariat di wilayahnya.
    "Sambil seleksi calon ketua PAC ini berjalan, kami juga melakukan verifikasi pengurus ranting di setiap kelurahan. Verifikasi berupa administrasi dan faktual untuk memastikan bahwa pengurus ranting ini benar-benar ada," tambah sekretaris tim verifikasi, Syamsul Bahri. (hamsah umar)                              

DPD II Golkar Tak Soal Pendamping Syahrul

Syahrul Yasin Limpo/ int
MAKASSAR, FAJAR--Sikap politik Golkar Sulsel yang terkesan ragu secepatnya menentukan pendamping Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pilgub 2013, tidak banyak memengaruhi DPD II Golkar di kabupaten/kota. Golkar daerah tidak begitu mempersoalkan siapa yang bakal mendampingi Syahrul.
    Apakah mempertahankan paket Sayang  (Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang), atau berpaling ke figur lain seperti Ketua DPRD Sulsel, HM Roem, Sekprov Sulsel, And i Muallim serta Ketua Gerindra Sulsel, Rudiyanto Asapa. Bagi daerah, figur-figur tersebut sama-sama berpeluang untuk mendampingi SYL di pilgub.
    Pengurus Golkar di daerah bahkan memilih menyerahkan sepenuhnya kepada SYL untuk menentukan pendamping yang paling layak. Bagi pengurus Golkar di kabupaten, mereka lebih memilih fokus memikirkan pemenangan pilgub 2013 nanti.
    Ketua DPD Golkar Maros, HA Husain Rasul menyatakan bahwa empat tokoh yang saat ini mengemuka sebagai pendamping SYL bisa diterima oleh Golkar kabupaten. Begitu juga ketika lebih mengerucut kepada figur Agus dan Roem. "Semua punya peluang. Apakah Roem atau tetap Agus bagi kita tidak ada soal. Yang kita pikirkan adalah bagaimana Golkar menang di pilgub," kata Husain.
    Husain juga menegaskan tidak ingin melihat terjadi pengkotak-kotakan dalam penentuan figur pendamping. Makanya, daerah lebih bersikap menunggu sikap SYL ketimbang harus memberikan masukan mengenai sosok yang dianggap layak. "Kami tidak mau ada pengkotak-kotakan," tambahnya.
    Penegasan yang sama disampaikan Ketua Bappilu DPD II Golkar Bulukumba, Hamzah Pangki. Menurut dia, siapa pun yang dipilih Syahrul mendampinginya di pilgub, Golkar Bulukumba tidak mempersoalkannya. "Kita hanya fokus bagaimana memenangkan Syahrul dan pasangannya di pilgub. Bagi kami, tidak penting siapa yang akan dipilih," katanya.
    Sejauh ini, siapa yang bakal mendampingi Syahrul di pilgub memang masih tanda tanya. Kendati survei menempatkan Agus pada rating tertinggi, namun belum ada jaminan DPP Golkar mempertahankan Agus, apalagi ada yang mengaitkan kalau kekalahan Golkar pada pilgub 2007 yang saat itu mengusung Amin Syam tidak lepas dari sikap Agus yang meninggalkan Golkar.
    Sementara, Roem yang saat ini menjabat Ketua DPRD Sulsel disebut-sebut memiliki peluang lebih besar,  kendati rating surveinya di bawa Agus. Namun layalitas terhadap partai berlambang pohon beringin menjadi nilai plus bagi mantan bupati Sinjai dua periode ini. (hamsah umar)
                                                                  

Minggu, 19 Februari 2012

Mantan Legislator Golkar Dukung Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon gubernur/wakil gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar tampaknya cukup diterima tokoh masyarakat di Takalar. Bahkan, mantan legislator Golkar Takalar, Djalaluddin Dg Taba juga mengisyaratkan mendukung Semangat Baru Sulsel ini.
    Ini dibuktikan dengan dilakukannya pertemuan antara Djalaluddin dengan Ilham di Kelurahan Takalar Lama, Kecamatan Mappakasunggu, Takalar, Minggu, 19 Februari. Pertemuan itu bahkan dihadiri ratusan orang termasuk beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan mahasiswa.
    Perwakilan keluarga Djalaluddin, M Zaenal Dg Noto kedatangan ratusan warga ke rumah Djalaluddin yang kebetulan menggelar maulid itu, karena keinginan mereka bertatap muka dengan Ilham selaku figur cagub Sulsel.
    ''Kami sepakat dan bertekad mendukung Ilham - Azis di pilgub. Insya Allah menang dan pastinya akan membawa semangat baru bagi Sulsel jauh lebih baik dari sebelumnya," kata Zaenal disambut dengan suara lantang warga lainnya.
    Saat  Ilham berkunjung ke daerah yang menjadi basis Syahrul Yasin Limpo ini, ilham didampingi wakil Bupati Takalar, A Makmur Sadda. Ilham menegaskan bahwa, dirinya bersama Aziz telah bertekad mewakafkan diri untuk mempimpin Sulsel secara menyeluruh. ''Yang penting kita tahu kapabilitas dan kapasitas untuk membangun Sulsel. Tidak mungkin kita memilih pemimpin layaknya memilih kucing dalam karung," kata Ilham.
    Takalar yang masyarakatnya nelayan dan petani ini, harus dipikirkan konsep tepat untuk membangunnya. Menurutnya pengusaha kecil, petani, nelayan maupun masyarakat ekonomi menegah ke bawah akan diupayakan pemberian pinjaman tanpa bunga.
    Sementara itu, salah seorang tim pejuang IA, Selle menegaskan bahwa salah satu tekad pasangan Ilham-Aziz ketika memimpin Sulsel adalah menjadikan daerah ini sebagai rumah bersama. "Sehingg  masyarakat merasakan ketenangan, saling bersatu, saling menopang, saling memberi perhatian untuk melahirkan generasi baru yang berkualitas," kata Selle.
   
    Menurut Selle, sosok Ilham-Aziz adalah figur pemimpin yang berpihak pada rakyat, memiliki komitmen membela kepentingan rakyat. Makanya, rumah rakyat yang dicanangkan IA juga akan menjadi posko dan rumah perjuangan tim pemenangan IA pada setiap daerah. (hamsah umar)


Tokoh Agama Favorit Cawali Makassar

MAKASSAR, FAJAR--Latar belakang figur yang akan menjadi calon wali kota Makassar menjadi pertimbangan penting warga menentukan pilihan. Hasil survei yang dilansir Society Research and Humanity Development (Serum) Institute, tokoh agama sebagai sosok yang paling dinantikan warga memimpin kota Makassar.
    Tingkat keinginan warga tersebut mencapai 31,0 persen, di susul dengan latar bekalang politisi sebesar 20,8 persen. Sementara untuk akademisi, pengusaha, dan birokrat masing-masing 12,8 persen, 10,0 persen, dan 9,0 persen. Ini berbanding lurus dengan adanya keinginan warga untuk memilih calon wali kota karena kesamaan agama dan kesamaan pandangan politik. Survei menggunakan multistage random sampling ini melibatkan 400 responden.
    "Begitu juga dengan adanya harapan masyarakat menghadirkan sosok pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab," kata Konsultan Serum Institute, A Ali Armunanto.
    Masih berdasar survei, sifat jujur menempati posisi teratas yang diinginkan warga menjadi pemimpin di kota Makassar dengan persentase 31,5 persen, sedang bertanggung jawab 15,8 persen. Ada pun suka membantu, ramah, adil, beribawa, tegas semuanya berada di bawah 10 persen.
    Selain menyurvei kecenderungan masyarakat dalam menentukan calon yang akan dipilih pada pilwalkota mendatang, Serum Institute juga melakukan survei popularitas beberapa kandidat wali kota di Makassar. Dari tingkat popularitas, Idris Manggabarani terpopuler dengan tingkat popularitas 60,3 persen, Adil Patu 53,5 perse, Supomo Guntur 45,0 persen, Jafar Sodding 31,5 persen, Adnan Yl 21,3 persen, Rusdin Abdullah 20,3 persen, Andry Arief Bulu 18,8 persen.     
    Namun dari segi elektabilitas Adi Patu masih teratas dengan tingkat elektabilitas 10,0 persen, Idris Manggabarani 8,0 persen, Supomo 6,5 persen, Adnal YL 2,5 persen, Andry 2,5 persen, Jafar Sodding 2,0 persen, Rusdin Abdullah 1,8 persen. "Tingkat elektabilitas ini masih berpotensi berubah karena hanya 10 persen warga yang sangat yakin pilihannya. Sementara 59,8 persen belum tahu siapa yang akan dipilih," katanya.
    Direktur Serum Institute, Andries Riesfandhy menambahkan figur-figur baru seperti Rusdin Abdullah, dan Andry Arief Bulu bisa saja tampil sebagai kuda hitam apalagi popularitasnya cukup menyakinkan.
    Selain Serum Institute yang merilis survei tentang pilwalkot Makassar, Biro Survei Nusantara (BSN) juga melakukan hal yang sama. Bedanya, BSN menyurvei pasangan calon dengan memanfaatkan kesetaraan gender.   "Ini untuk merespons pemahaman kesetaraan gender. Bahwa perempuan juga punya kesempatan berpartisipasi minimal sebagai wakil," kata Direktur BSN, Haris Baginda.
    Setidaknya ada sembilan pasangan yang disurvei oleh lembaga ini yang masing-masing menempatkan perempuan di posisi wakil. Hasilnya, pasangan Adil Patu-Fatimah Kalla memiliki popularitas tinggi sebesar 84,9 persen sedang elektabilitasnya 19,5 persen.
    Adapun Kadir Halid-Tenri Olle YL diurutan kedua dengan popularitas 81,6 persen dan elektabilitas 15,1 persen. Di posisi ketiga ada Andry Arief Bulu-Apiaty AS sebesar 78,2 persen, sedang elektabilitasnya 14,3 persen. Adapun Iqbal Djalil-Felicitas R Asapa memiliki populeritas 77,7 persen dengan elektabilitas 12,6 persen.
    Busrah Abdullah-A Mariattang 73,8 persen dengan alektabilitas 10,7 persen, Anis Zakaria-Nurmiati 69,3 persen dan elektabilitas 8,4 persen, Rusdin Abdullah-Sittiara 68,5 persen dengan tingkat elektabilitas 7,3 persen, Zulkarnain Arif-Nurhayati Azis 66,4 persen dan elektabilitas 6,2 persen, dan yang terakhir adalah Syaiful Saleh-Tenri A Palallo 65,1  persen dengan alektabilitas 5,9 persen. "Survei ini melibatkan 500 responden di 143 kelurahan pada 14 kecamatan," kata Haris. (hamsah umar)           
      

Hanura Utamakan Pembenahan Ranting

MAKASSAR, FAJAR--Pascapembekuan pengurus DPD Hanura Sulsel akibat kisruh yang berkepanjangan, yang ditindaklanjuti dengan penunjukan pelaksana tugas (plt), Hanura Sulsel mulai meminta pengurus DPC Hanura se-Sulsel melakukan pembenahan organisasi, termasuk pembentukan pengurus ranting bagi DPC yang belum merampungkannya.
    Meski dipastikan kisruh Hanura Sulsel tidak terlalu mempengaruhi infrastruktur Hanura di daerah, namun kisruh tersebut tetap berdampak pada pengurus daerah utamanya pembentukan pengurus ranting. Makanya, pembenahan struktur organisasi hingga ke ranting, menjadi prioritas DPP Hanura kepada pelaksana tugas dan koordinator daerah (korda) Hanura Sulsel dibenahi.
    Amrullah Pase yang ditunjuk sebagai plt Hanura, tidak ditarget segera melakukan musyawarah luar biasa (musdalub). Sebaliknya, plt dan jajaran yang ditunjuk menjalankan roda organisasi sementara waktu ini lebih diminta untuk melakukan konsolidasi ke semua pengurus Hanura se-Sulsel.
    "Penekanannya bagaimana kita melakukan konsolidasi dulu dengan membenahi struktur yang ada. Nanti setelah kita melihat tidak ada lagi masalah, baru kita akan sampaikan ke DPP untuk menentukan kapan kita akan melakukan musdalub," kata Korda Hanura Sulsel, Ambo Dalle.
    Amrullah sendiri hingga saat ini masih berada di Jakarta, karena masih akan melakukan pertemuan dengan pengurus DPP. Plt Hanura Sulsel ini baru akan berada di Makassar Selasa mendatang. "Dari situ baru kita akan melakukan pertemuan untuk menyusun program yang akan dilakukan," katanya.
    Dia berharap, adanya pembekuan pengurus dan penunjukan plt ini, segera mengakhiri pengkotak-kotakan pengurus Hanura di daerah ini. Makanya, kader Hanura diminta tetap bekerja sesuai aturan partai. (hamsah umar)