Powered By Blogger

Minggu, 24 Juni 2012

Amin Rais Dijemput Mobil Ilham


*Hadir Pernikahan Mirsa-Oriza

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amin Rais pagi ini dijadwalkan menghadiri pesta pernikahan putra Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Andry Areif Bulu, Mirsa Andry Arief Bulu dengan putra Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Andi Yusran Paris, Andi Oriza Kania Yusran Paris di Grand Clarion, Sabtu, 23 Juni pukul 10.00 Wita.
Informasi yang diperoleh dari orang terdekat Amin Rasi, Najamuddin Majid menyebutkan bahwa Amin Rais berangkat dari Jakarta sekira pukul 05.00 Wita dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 07.00 Wita. Informasi yang berkembang menyebutkan, Amin akan dijemput menggunakan mobil pribadi wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin dari bandara ke lokasi acara.
Mobil yang disiapkan menjemput deklarator PAN ini adalah mobil DD 145 ACO jenis Alfhare. Kendaraan pribadi cagub Sulsel ini diketahui sebagai mobil yang pernah menjadi sasaran pengadangan Ilham saat sosialisasi cagub di Gowa beberapa bulan lalu. "Mobil yang akan jemput Pak Amin Rais itu DD 145 ACO," ujar sumber FAJAR.
Namun, Najamuddin yang selama ini dikenal setia mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar mengaku belum tahu pasti apakah informasi tersebut benar atau tidak. Yang pasti menurut dia, dirinya yang selalu mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar sejak reformasi berlangsung juga sudah menyiapkan mobil pribadinya. "Saya sendiri tentu akan bawa mobil saya. Tapi memang memungkinkan banyak yang jemput di bandara. Dia naik mobil saya atau bukan kita lihat besok saja," katanya.
Yang pasti menurut Najamuddin, mobil yang menjemput Amin Rais biasanya adalah kendaraan milik yang mengundang dia datang. "Teman-teman wartawan juga bisa mewawancarai beliau kalau dia datang, termasuk misalnya soal isu pilgub," tandasnya.  
Najamuddin mengaku sudah mendapat kepastian Amin Rais untuk menghadiri pesta pernikahan Mirsa-Oriza ini. Kebetulan, Amin Rais dan Yusran memiliki hubungan organisasi sekaligus hubungan emosional. "Jadi Amin Rais dalam kapasitas pengurus MPP PAN sementara Yusran DPW PAN Sulsel," tandas Najamuddin.
Selain itu, Amin dan Yusran juga sudah seperti anak dan bapak sehingga hubungan emosional kekeluargaan juga sangat kental. Kendati tidak ada kaitannya dengan politik utamanya dukungan PAN di Sulsel, namun bisa jadi kehadiran Amin Rais ini menjadi sinyal positif bagi pasangan yang diusung Demokrat Sulsel. (hamsah umar)


Partai Pengusung Siapkan Deklarasi IA


MAKASSAR, FAJAR--Belasan partai pengusung pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mulai menyiapkan deklarasi yang dipastikan berlangsung sebelum bulan ramadan mendatang. Untuk memantapkan agenda deklarasi itu, parpol pengusung ini akan melakukan pertemuan dengan IA, Kamis, 28 Juni.
Deklarasi bersama partai pengusung IA ini sejauh ini belum ada kejelasan karena sejumlah partai belum memastikan rekomendasinya seperti PDIP dan PKS, begitu juga dengan PAN. "Yang pasti, pertemuan kita dengan parpol pengusung sudah membahas persiapan deklarasi bersama," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal, Jumat, 22 Juni.
Partai yang selama ini sudah memastikan mendukung IA adalah Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, dan sejumlah partai nonparlemen. Bahkan RepublikaN yang disebut-sebut akan mendukung Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga dikabarkan sudah menetapkan IA kendati rekomendasi tersebut belum sampai ke Sulsel.
Selain membahas agenda deklarasi, pertemuan parpol pengusung ini juga dilakukan untuk membangun soliditas sebagai pengusung IA di pilgub Sulsel. Parpol yang berada di belakang IA diharapkan mampu sinergi dengan Demokrat maupun tim pejuang yang telah dibentuk, utamanya dalam menyosialisasikan dan mengsingkrongkan program IA yang perlu disampaikan kepada rakyat Sulsel.
Pengurus partai pengusung yang diharapkan terlibat dalam pertemuan ini adalah unsur pimpinan. "Setelah pertemuan ini, kerja tim dengan partai pengusung bisa lebih optimal utamanya dalam membangun jaringan dan program yang harus kita sosialisasikan," tandas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Terkait desas desus PAN akan menyerahkan rekomendasi ke Sayang saat rakerwil mendatang, Ical menandaskan bahwa PAN sejak awal memang sudah menyatakan ke Sayang sehingga kalau pun benar, IA tidak pernah kaget. "Tapi nyatanya sekarang belum ke situ, jadi sebelum dia pegang itu dukungan pemikiran kita masih sama saat kita memulai melobi PAN," tandas Ical.
Sementara cawagub pendamping Ilham, Aziz Qahhar Mudzakkar mengakhiri kunjungannya di Pinrang. Pada hari kedua Aziz bersama istri, Sabriati menggarap Pinrang, Aziz tauziah di masjid Muhajirin Kecamatan Paleteang.
"Aziz juga meresmikan rumah rakyat tim pejuang perempuan IA Kabupaten Pinrang. Juga silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Sikkuledeng, dan Langnga. Siangnya, Aziz khutbah Jumat di Ammani Selatan," kata asisten Aziz, Irfan Yahya. (hamsah umar)

Muhyina Incar Birokrat


*Kumpulkan 48 Ribu KTP

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Muhyina Muin mengklaim telah mengumpulkan 48 ribu dukungan KTP di Makassar. Meski yang disyaratkan KPU hanya berkisar 45 ribu, cawali yang akan maju lewat independen ini bertekad mengumpulkan dukungan lebih banyak dari dari persyaratan KPU.
"Untuk dukungan KTP dari masyarakat Makassar yang sudah ada di tim kita sudah 48 ribu. Tapi kita tidak mau terpaku pada jumlah itu, makanya kita ingin mendapatkan dukungan KTP dua kali lipat dari yang dipersyaratkan untuk bisa maju di Makassar," tandas Muhyina, Jumat, 22 Juni.
Keinginan untuk mendapatkan dukungan KTP lebih banyak dari yang disyaratkan itu, untuk mengantisipasi pemilik KTP tersebut sudah tidak berada di tempat, meninggal, atau KTP sudah tidak berlaku lagi saat proses verifikasi oleh KPU. Asumsi inilah sehingga Muhyina minta timnya untuk mengumpulkan dukungan KTP tidak sekadar memenuhi syarat yang dibutuhkan KPU. Ini juga bakal menjadi acuan untuk mengukur dukungan warga Makassar terhadap anggota DPRD Makassar ini.
Sebagai calon independen yang selayaknya mempersiapkan pendamping lebih awal dibanding calon yang diusung parpol, Muhyina menyebut sejauh ini dirinya sudah mulai membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh termasuk yang selama ini punya keinginan bertarung di Makassar. Dia bahkan mengungkan tokoh birokrat banyak yang melamarnya untuk berpasangan di pilwalkot. Sayangnya, Muhyina enggan membeberkan siapa saja birokrat yang coba melamarnya itu.
"Jadi bukan saya yang menawarkan diri, tapi dia yang menawarkan diri ke saya. Kita tentu akan melihat semua siapa yang paling pantas dan mampu memahami apa yang menjadi program kerja kita ke depan. Pastinya, maju sebagai cawali masih menjadi dorongan besar masyarakat kepada saya," tandas Muhyina.
Kendati tidak menyebut tokoh birokrat yang membangun komunikasi dengannya, dia mengaku kalau tokoh tersebut juga sudah sering muncul. Khusus di Makassar, birokrat yang disebut-sebut akan maju seperti Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Syaifuk Saleh, mantan Sekkot Makassar, Anis Kama, dan Apiaty Amin Syam. Sementara untk cawawali sejauh ini belum terlihat ada yang memunculkan diri.
Kendati bulat maju melalui independen, Muhyina tidak menutup kemungkinan maju melalui jalur partai politik baik partai besar atau pun partai kecil seperti nonparlemen. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai," tambah Muhyina.
Sementara cawali asal PKS, Iqbal Djalil (Ije) yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai cawali di Makassar, intens sosialisasi melalui kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, pengajian, isra mikraj dan komunitas pesantren. "Pertemuan dengan sejumlah tokoh tetap intens kita lakukan. Kalau dari PKS sendiri saya kira Ije yang paling siap karena sudah deklarasi," kata Ije.
Anggota DPRD Makassar ini pun berharap PKS bisa menetapkan cawalinya di Makassar dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga calon yang akan diusung nanti bisa lebih banyak melakukan gerakan di tengah masyarakat. Saat ini, PKS masih sebatas memberi ruang tujuh kadernya bersosialisasi sebagai cawali Makassar. "Lebih cepat ada ditetapkan menurut saya akan lebih baik," kata Ije. (hamsah umar)              

Panwaslu Sulsel Pilih Sewa Ruko


*Pekan Depan, Uji Kelayakan 132 Calon Panwaslu 

MAKASSAR, FAJAR--Lama terkatung-katung dan tidak ada kepastian mendapat fasilitas kantor dari pemprov Sulsel, anggota Panwalu Sulsel terpaksa memilih menyewa ruko. Pengawas pilgub ini menyewa ruko di Jalan Bonto Langkasa Makassar untuk dijadikan sebagai kantor atau sekretariat.
Anggota Panwaslu Sulsel, Anwar menyatakan setelah dilantik beberapa bulan lalu pemprov sama sekali belum mampu menyiapkan kantor kendati permohonan ke Biro Pemerintahan Umum dan Perlengkapan Pemprov Sulsel sudah diajukan jauh hari. Sementara, anggota Panwaslu Sulsel ini sudah diperhadapkan berbagai agenda yang harus dituntaskan salah satunya penyelesaian penjaringan anggota panwaslu kabupaten/kota se-Sulsel.
"Dari pada kita terkatung-katung terus dan hanya mengandalkan warung kopi sebagai tempat pertemuan, kita berinisiatif untuk menyewa kantor. Pilihan ini kita tempuh karena sudah lama kita ajukan permohonan ke pemprov tapi sampai sekarang tidak bisa dipenuhi," tandas Anwar, Jumat, 22 Juni.
Sebelumnya, anggota panwaslu Sulsel ini meminta fasilitas kantor di Jalan AP Pettarani yang dulunya juga digunakan sebagai kantor panwaslu Sulsel. Selain menjadi pusat kota Makassar, kantor itu juga dengan dengan kantor KPU Sulsel sehingga memudahkan alur koordinasi kedua penyelenggara pemilu ini. Sayangnya harapan tersebut tidak sanggup dipenuhi gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Sementara terkait penjaringan calon anggota panwaslu di 22 kabupaten/kota di Sulsel, Anwar menyebutkan pihaknya sudah mengagendakan pelaksanaan fit and propert test bagi calon yang dinyatakan lolos tes wawancara pekan depan. Setidaknya ada 132 calon anggota panwaslu yang akan menjalani uji kelayakan, dimana masing-masing kabupaten menyisakan enam calon.
"Fit and propert test ini dilakukan untuk memilih tiga nama yang akan ditetapkan sebagai anggota panwaslu di kabupaten/kota di Sulsel. Kita sudah agendakan uji kelayakan dimulai pekan depan. Cuma dari kabupaten mana yang akan kita panggil lebih dulu, masih sementara kita susun jadwalnya," tandas Anwar. (hamsah umar)                          

Dukungan PAN Diserahkan di Rakerwil


MAKASSAR, FAJAR--Keraguan yang dialami kader PAN Sulsel mengenai dukungan di pilgub bakal terjawab tuntas di arena rapat kerja wilayah (rakerwil) yang akan digelar 30 Juni hingga 1 Juli di Hotel Singgasana Makassar. Di arena ini, dukungan partai akan diserahkan kepada calon yang akan diusung.
Sebelumnya, DPW PAN Sulsel merilis dukungan PAN ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), kendati belakangan diragukan karena diterima dalam bentuk faks. Namun belakangan, Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menyebut SK asli dukungan PAN ke pasangan ini sudah di tangan dan tinggal menunggu penyerahan ke calon bersangkutan.
Keinginan DPW PAN Sulsel agar rekomendasi PAN ini diserahkan di arena rakerwil tidak dibantah Kahfi, tapi juga bukan tidak mungkin rencana tersebut meleset. "Masih bersifat tentatif. Apakah saat itu diserahkan atau tidak kita tunggu saja," kata Kahfi, Jumat, 22 Juni.
Rakerwil yang melibatkan seluruh pengurus DPD PAN se-Sulsel ini memang diagendakan dihadiri langsung Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa, pendiri PAN Amin Rais dan sejumlah elit PAN lainnya. Informasi yang diperoleh dari elit DPW PAN Sulsel menyebutkan bahwa mendatangkan Hatta ke Makassar butuh penyesuaian waktu, apalagi dengan kesibukannya menjalankan tugas negara sebagai menteri. Sehingga arena rakerwil inilah diharapkan menjadi momen penyerahan dukungan PAN ke Sayang.
Ketua Panitia Rakerwil PAN Sulsel, Jamaluddin Jafar mengaku tidak tahu menahu apakah penyerahan dukungan dilakukan saat rakerwil atau tidak. "Hanya hanya mengusur rakernya dan menyiapkan fasilitasnya. Soal penyerahan dukungan yang tahu Pak Kahfi. Pastinya kita sudah minta Pak Hatta dan Amin Rais serta pengurus DPP untuk hadir di acara ini," kata Jamaluddin.
Di arena rakerwil ini, PAN banyak membahas program kerja ke depan utamanya terkait pengembangan partai, seperti kesiapan pencalegan menuju pemilu legislatif 2014 dan pilpres 2014 mendatang. Begitu juga kesiapan sejumlah DPD menghadapi momen politik di wilayah masing-masing utamanya kabupaten yang diharapkan mengusung kader sebagai calon.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel yang juga anggota tim pilkada DPW PAN Sulsel, Usman Lonta juga tidak menampik adanya rencana penyerahan dukungan PAN ke cagub di arena rakerwil. Momen ini juga dianggap tepat karena para pengurus DPD se-Sulsel hadir, dan akan menyaksikan penyerahan rekomendasi tersebut.  (hamsah umar)