Powered By Blogger

Minggu, 24 Juni 2012

Muhyina Incar Birokrat


*Kumpulkan 48 Ribu KTP

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Muhyina Muin mengklaim telah mengumpulkan 48 ribu dukungan KTP di Makassar. Meski yang disyaratkan KPU hanya berkisar 45 ribu, cawali yang akan maju lewat independen ini bertekad mengumpulkan dukungan lebih banyak dari dari persyaratan KPU.
"Untuk dukungan KTP dari masyarakat Makassar yang sudah ada di tim kita sudah 48 ribu. Tapi kita tidak mau terpaku pada jumlah itu, makanya kita ingin mendapatkan dukungan KTP dua kali lipat dari yang dipersyaratkan untuk bisa maju di Makassar," tandas Muhyina, Jumat, 22 Juni.
Keinginan untuk mendapatkan dukungan KTP lebih banyak dari yang disyaratkan itu, untuk mengantisipasi pemilik KTP tersebut sudah tidak berada di tempat, meninggal, atau KTP sudah tidak berlaku lagi saat proses verifikasi oleh KPU. Asumsi inilah sehingga Muhyina minta timnya untuk mengumpulkan dukungan KTP tidak sekadar memenuhi syarat yang dibutuhkan KPU. Ini juga bakal menjadi acuan untuk mengukur dukungan warga Makassar terhadap anggota DPRD Makassar ini.
Sebagai calon independen yang selayaknya mempersiapkan pendamping lebih awal dibanding calon yang diusung parpol, Muhyina menyebut sejauh ini dirinya sudah mulai membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh termasuk yang selama ini punya keinginan bertarung di Makassar. Dia bahkan mengungkan tokoh birokrat banyak yang melamarnya untuk berpasangan di pilwalkot. Sayangnya, Muhyina enggan membeberkan siapa saja birokrat yang coba melamarnya itu.
"Jadi bukan saya yang menawarkan diri, tapi dia yang menawarkan diri ke saya. Kita tentu akan melihat semua siapa yang paling pantas dan mampu memahami apa yang menjadi program kerja kita ke depan. Pastinya, maju sebagai cawali masih menjadi dorongan besar masyarakat kepada saya," tandas Muhyina.
Kendati tidak menyebut tokoh birokrat yang membangun komunikasi dengannya, dia mengaku kalau tokoh tersebut juga sudah sering muncul. Khusus di Makassar, birokrat yang disebut-sebut akan maju seperti Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Syaifuk Saleh, mantan Sekkot Makassar, Anis Kama, dan Apiaty Amin Syam. Sementara untk cawawali sejauh ini belum terlihat ada yang memunculkan diri.
Kendati bulat maju melalui independen, Muhyina tidak menutup kemungkinan maju melalui jalur partai politik baik partai besar atau pun partai kecil seperti nonparlemen. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai," tambah Muhyina.
Sementara cawali asal PKS, Iqbal Djalil (Ije) yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai cawali di Makassar, intens sosialisasi melalui kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, pengajian, isra mikraj dan komunitas pesantren. "Pertemuan dengan sejumlah tokoh tetap intens kita lakukan. Kalau dari PKS sendiri saya kira Ije yang paling siap karena sudah deklarasi," kata Ije.
Anggota DPRD Makassar ini pun berharap PKS bisa menetapkan cawalinya di Makassar dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga calon yang akan diusung nanti bisa lebih banyak melakukan gerakan di tengah masyarakat. Saat ini, PKS masih sebatas memberi ruang tujuh kadernya bersosialisasi sebagai cawali Makassar. "Lebih cepat ada ditetapkan menurut saya akan lebih baik," kata Ije. (hamsah umar)              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar