Powered By Blogger

Kamis, 20 Desember 2012

ISKA Puji Komitmen Ilham


*Tepati Janji Hadiri Dialog Mencari Pemimpin

MAKASSAR, FAJAR--DPD Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sulsel, mengapresiasi dan memuji komitmen cagub Ilham Arief Sirajuddin, yang tetap memegang janjinya walau dalam hal kecil.
ISKA memuji komitmen Ilham menepati janjinya dengan menghadiri dialog mencari pemimpin yang digelar DPD ISKA Sulsel di Makassar Golden Hotel, Rabu, 19 Desember petang. Dari tiga pasangan calon yang diundang, hanya Ilham yang bersedia hadir.
"30 menit acara berlangsung, tiga calon nyatakan siap hadir tapi sampai acara dibuka hanya Ilham  yang hadir. Terima kasih kepada kandidat yang telah meluangkan waktu hadir dalam acara ini," kata Ketua ISKA Sulsel, Joseph PJ Jansz.
Kendati, ketua panitia, Bartolomius Tandiayu tetap menilai positif ketiga cagub yang akan bertarung di pilgub Sulsel sebagai tokoh yang memiliki pengalaman yang cukup memimpin Sulsel. Tinggal masyarakat kata dia memilih mana yang terbaik dari tiga calon ini.
Dalam dialog ini, Ilham diberi kesempatan memaparkan visi misinya bersama wakilnya Aziz Qahhar Mudzakkar. Dalam paparannya, Ilham mengaku dirinya bersama Aziz terpanggil mewakafkan diri memimpin Sulsel karena masih banyak potensi yang perlu dieksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat, seperti sektor pertanian, pertambangan, dan sumber daya manusia (SDM). Sulsel dikenal daerah melahirkan calon pemimpin yang lebih baik.
Di tempat ini, Ilham menyebut visinya adalah Sulsel harus jadi rumah besar bagi seluruh umat agar tidak ada sekat di dalamnya. Sulsel terdiri dari beragam etnis seperti Bugis, Mandar, Makassar, Toraja, serta Tionghoa dan suku lainnya seperti Maluku dan lainnya sehingga perlu mengembangkan masyarakat yang religius, masyarakat yang sadar akan tanggung jawab terhadap agama dan keyakinan masing-masing.
"Rumah besar bagi semua etnis, suku, dan golongan hal yang mutlak sehingga mewujudkan Sulsel maju bermartabat berlandaskan nilai keagamaan," kata Ilham.
Di kesempatan ini, Ilham  banyak memaparkan 9 program IA bebas sebagai jawaban atas pertanyaan audiens tentang program ini. Ada tiga penanggap dalam dialog ini yakni Aswanto (pakar hukum Unhas), Prof Shirly Wunas (ahli tata ruang), dan Pastor Dr  John Turing Datang (rohaniawan).
Dalam acara ini diselingi pemberian tangkai bunga putih kepada simpatisan Ilham yang hadir sebagai lambang perdamaian. Hadir sejumlah tokoh agama seperti Ishak Ngeljaratan, dan sejumlah tokoh lainnya. (hamsah umar)

Rabu, 19 Desember 2012

Persetujuan PIP Memungkinkan Lewat Voting


*Ariady: Kami Tolak Dikelabui

MAKASSAR, FAJAR--Masih terjadinya silang pendapat sesama anggota DPRD Sulsel mengenai pinjaman setengah triliun pemprov Sulsel ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP), bakal memaksa persetujuan dewan ditempuh melalui voting.
Sejumlah anggota DPRD Sulsel masih menyoal pinjaman senilai Rp500 miliar tersebut karena ternyata rincian mengenai ruas jalan yang akan dibangun atau diperbaiki dari pinjaman itu belum jelas. Apalagi, ada informasi kalau ruas Malino-Sinjai dialihkan ke Kabupaten Luwu.
"Saya ingin sampaikan bahwa Komisi D DPRD Sulsel belum pernah membahas tentang PIP, termasuk mengenai rincian ruas jalan yang mau diperbaiki. Kami mau ada lampiran dari provinsi mengenai ruas mana saja yang akan diperbaiki. Jangan sampai anggota DPRD Sulsel malah dikelabui kalau kita tidak ada pegagang mengenai ruas jalannya," kata Ariady Arsal.
Legislator PKS ini mengungkap, surat gubernur ke DPRD Sulsel baru sebatas penyampaian bahwa pinjaman sebesar Rp500 miliar itu akan mendanai 11 ruas jalan di Sulsel. Sedang rincian 11 ruas dimaksud tidak ada. Ariady juga menyoal belum adanya tanda tangan persetujuan kerja sama antara pemprov dengan PIP.      
Dia malah heran pernyataan sejumlah anggota DPRD Sulsel yang menyebut ada ruas jalan yang telah dipindah ke daerah lain. "Kalau wacana bisa saja ada seperti itu. Kalau saya bagaimana ada mau digeser yang rincian 11 ruas saja tidak ada surat dari gubernur," uangkap Ariady.
Rencananya, paripurna persetujuan DPRD Sulsel terhadap pinjaman PIP ini akan digelar Jumat, 21 Desember mendatang. Di kalangan anggota dewan utamanya yang ngotot pinjaman ini masuk APBD pokok 2013, mereka inginkan persetujuan melalui voting.
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sulsel, Andry Arief Bulu menandaskan jika sekiranya beberapa usul fraksinya tidak diakomodir termasuk perubahan ruas jalan fraksinya akan menolak.
"Kami minta agar gubernur membuat surat baru yang disertai rekomendasi DPRD Sulsel. Kami tidak mau surat ini menjadi surat pemulus surat sebelumnya," harap Andry.
Anggota Fraksi Golkar, A Kadir Halid menandaskan jika ada fraksi di DPRD Sulsel yang menolak usul pinjaman ini, fraksinya akan memaksakan proses melalui voting. "Kalau PKS dan Demokrat menolak, kita voting. Saya setuju voting dilakukan kalau ada yang tidak sepakat," tandas Kadir.
Kadir menyebut, apa yang menjadi problem selama ini sudah sudah diakomodir oleh pimpinan dewan. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk menolak. "Pada rapat pimpinan dan fraksi beberapa waktu lalu juga semua sudah sepakat," kata Kadir. (hamsah umar)

Program Beasiswa Sekadar Politik Pencitraan


*Tantang Sayang Buka Secara Transparan

MAKASSAR, FAJAR--Program yang ditawarkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memang memberi harapan positif. Namun, belum ada kesan yang ditunjukkan Sayang kalau program ini serius.
Asumsinya, sejauh ini Sayang tidak memberikan penjelasan rinci seperti apa program beasiswa ini akan dijalankan, berapa anggaran yang akan dialokasikan setiap tahun, jumlah mahasiswa di Sulsel dan teknis lainnya. Sehingga ada yang menangkapnya kalau tawaran program itu sekadar untuk kepentingan politik pencitraan.
"Kalau itu program akan diseriusi, tentu dibarengi penjelasan yang  transparan, seperti apa teknis dan hitung-hitungan anggaran dan berapa mahasiswa yang akan diberi beasiswa. Karena saya tidak melihat ada penjelasan transparan atau hanya sekadar bilang akan beri beasiswa, saya curiga ini hanya kepentingan pencitraan," kata Direktur Pendidikan Rakyat Anti Korupsi (PeRAK) Institute, Mawardi, Selasa, 18 Desember.
Kata dia, program beasiswa baik dengan catatan ada keseriusa. Pasalnya, ada catatan bahwa penerima beasiswa mahasiswa untuk luar negeri saja yang masih terbatas, sudah banyak dikeluhkan para mahasiswa yang kuliah di Malaysia dan New Zealand.
  "Jangan sampai terulang mahaiswa terkatung-katung karena persoalan beasiswa. Kita sudah banyak mendapat keluhan mahasiswa penerima beasiswa luar negeri banyak mengeluh. Mereka terlambat karena persoalan dananya terhambat," ungkap Mawardi.
Tidak hanya itu, penerima beasiswa di Sulsel juga demikian. Mawardi menyebut sangat sulit memperoleh beasiswa pemprov ketika tidak memiliki chanel di dalam pemerintahan. Bahkan ada yang hanya menerima setengah dari yang seharusnya diterima. "Sehingga Sayang jangan kecewa kalau masyarakat melihat program beasiswa itu setengah hati, karena mereka sudah ada catatan dari mahasiswa luar negeri," tambah Mawardi.
Sebelumnya, pihak Sayang menyebut bahwa setidaknya ada 30 ribu mahasiswa yang bisa diberi bantuan beasiswa di daerah ini, dengan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan berkisar Rp45-60 miliar. Di Sulsel, diperkirakan ada ratusan perguruan tinggi negeri dan swasta baik yang ada di Makassar maupun di 24 kabupaten/kota di Sulsel. (hamsah umar)  

9 Bebas Dongkrak Elektabilitas IA


*Ilham: Bisa 6 Persen

MAKASSAR, FAJAR--Kartu Semangat Baru berisi 9 program bebas Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), diyakini mendongkrak elektabilitas pasangan urut 1 ini.
Keyakinan itu menyusul tingginya animo masyarakat Sulsel untuk mendapatkan kartu bebas IA ini. Ilham bahkan optimis, IA bebas ini akan mendongkrak elektabilitasnya minimal 6 persen. Respons masyarakat Sulsel di 24 kabupaten/kota di Sulsel terhadap program bebas ini cukup baik.
"Kalau sesuai kondisi di lapangan, minimal 6 persen elektabilitas kita dinaikkan," kata Ilham, Selasa, 18 Desember.
Dengan waktu yang tersisa 35 hari, Ilham mengklaim sudah berada di posisi aman untuk memenangkan pilgub Sulsel hanya dengan menaikkan elektabilitas 6 persen. Kendati, penantang petahana ini enggan membeber berapa besar elektabilitas pasangan nasionalis-religius ini.
Dia mengatakan, mayoritas warga Sulsel akan memilih pasangan ini terutama pemilih mengambang selama ini. Apalagi warga yang sudah mendapatkan kartu IA bebas.
“IA bebas itu alat bantu bagi masyarakat. Dan itu bukan sekadar janji, melainkan sudah menjadi komitmen dalam bentuk kontrak politik. Soal penerapannya, pasti kabupaten/kota akan mengikutinya nanti, karena kita sudah punya konsep penjabarannya,” Ilham menambahkan.
Jubir IA, Selle KS Dalla mengatakan setelah launching, distribusi IA bebas sudah mencakup 24 kabupaten kota. Bahkan beberapa kabupaten sudah hampir 100 persen terdistribusi. Setelah beberapa pekan didistribusikan, trend menggembirakan cukup menyakinkan pasangan ini memenangkan pertarungan.
"Tinggal kita akan mengawal suara rakyat ini dengan ketat di TPS nantinya. Masyarakat Sulsel bisa menikamati kartu ini kalau pasangan ini sudah terpilih di pilgub Sulsel mendatang," kata Selle. (hamsah umar)

Garuda-Na Target Menang di Tujuh Kabupaten


MAKASSAR, FAJAR--Tidak diunggulkan berbagai survei, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memasang target menang di tujuh kabupaten pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari 2013.
Kendati menarget kemenangan di tujuh kabupaten/kota di Sulsel itu, Garuda-Na enggan membeber daerah mana saja yang menjadi target memperoleh kemenangan itu. Namun daerah dimaksud salah satunya Sinjai dan Pinrang yang merupakan kampung halaman pasangan urut 3 ini.
Kabupaten/kota yang ditarget bisa dimenangkan Garuda-Na ini juga akan menjadi target kampanye Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Garuda-Na menyebut, di tujuh kabupaten ini pasangan yang mengenakan bajuk kotak-kotan ini memiliki massa yang riil.
"Di tujuh daerah itu Garuda-Na harus menang. Wilayah inilah yang kita petakan sebaik mungkin. Saat ini, kita terus bersosialisasi dan bergerak untuk mempersiapkan diri lebih baik," kata juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 18 Desember.
Guna memaksimalkan wilayah yang menjadi target ini, pasangan ini mengaku sudah menyiapkan strategi khusus saat kampanye 5-18 Januari mendatang. Seperti apa strateginya, Garuda-Na mengaku masih jadi konsumsi internal. Termasuk pasangan ini sudah menyiapkan pemaparan visi misi pada hari pertama kampanye, Sabtu, 5 Januari.
Kemarin, pasangan ini kembali menggarap daerah tetangga Sinjai yakni Bone. Di wilayah ini, Garuda-Na menjual kekerabatan sebagai putra Bone. Orang tua Rudiyanto memang berasal dari Bone Selatan. Kepada masyarakat di pelosok desa di Bone, Rudi menjelaskan berbagai keberhasilannya melakukan kebijakan berpihak rakyat seperti mencetus pendidikan dan kesehatan gratis, begitu juga perhatian terhadap pengembangan keagamaan.
Sebelum sosialisasi di Bone, Rudi terlebihi dahulu menyempatkan bertemu dengan warganya di Sinjai utamanya imam masjid, guru mengaji, dan petugas kebersihan masjid. Dalam pertemuan ini, Rudi menyerahkan insentif senilai Rp1.853.400.000 kepada 669 orang imam masjid masing-masing sebesar Rp1,2 juta per tahun, 582 guru mengaji sebesar Rp 1,2 juta per tahun, dan 589 petugas kebersihan masing-masing sebesar Rp600.000 per tahun.
Kepada warganya itu, Rudi meminta maaf karena waktunya banyak tersita untuk sosialisasi cagub Sulsel. Rudi berjanji akan meningkatkan tunjangan pengembangan keagamaan ini jiga dipercaya memimpin Sulsel ke depan.
"Sehingga bukan hanya masyarakat Sinjai yang menikmati tunjangan  ini setiap tahunnya tapi juga imam masjid, pentugas kebersihan masjid dan guru mengaji di Sulsel akan menikmati. Walau kecil, tapi itu adalah apresiasi pemerintah terhadap pengembangan keagamaan sebagai pilar pembangunan bangsa," jelas Rudi. (hamsah umar)