MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng memang sudah menyatakan kesiapannya menjadi wakil Burhanuddin Baharuddin di pemilukada Takalar Oktober mendatang.
Namun, bukan berarti kesiapan menerima posisi cawabup itu akan memuluskan Golkar memaketkan Burhanuddin-Nojeng. Pasalnya, Burhanuddin yang telah ditetapkan sebagai cabup Golkar meragukan ketulusan Nojeng mendampinginya pada pertarungan mendatang. Bahkan anggota DPRD Sulsel ini mengindikasi ada skenario yang dibuat Nojeng.
Apalagi, beredar isu bahwa bupati Takalar, Ibrahim Rewa yang tidak lain adalah orang tua Nojeng bakal mendorong salah satu menantunya bertarung di Takalar sebagai calon bupati setelah putra mahkotanya gagal diusung Golkar. Inilah yang menjadi kekhawatiran Burhanuddin ketika akan diduetkan dengan Nojeng pada pemilukada mendatang.
Kekhawatiran ini pun membuat Burhanuddin berpikir untuk berpaket dengan Nojeng. Dia menegaskan, kesiapan Nojeng menjadi pendampingnya bukan berarti paket Burhanuddin-Nojeng sudah final, tapi saat ini masih menyimpang banyak keraguan dan pertanyaan bagi Burhanuddin.
"Boleh Nojeng jadi wakil saya, tapi jangan hanya dirinya yang dibawa ke saya sementara potensinya dibawa ke calon lain. Ini saya berkata seperti ini karena kita melihat dan mengamati fakta yang ada di lapangan. Untuk apa menjadi wakil saya kalau hanya akan mengganjal saya," tandas Burhanuddin, Senin, 28 Mei.
Indikasi bahwa keluarga Ibrahim Rewa bermain dua kaki di pemilukada Takalar bahkan pilgub Sulsel ini menjadi perbincangan kubu Nojeng saat ini. "Kalau itu tidak dipenuhi, saya perlu berpikir lain. Apalagi kalau melihat komenternya di koran katanya biar 07 dia terima. Ini pernyataan yang menurut saya banyak pertanyaan," kata Burhanuddin.
Kendati DPP Golkar ada harapan besar menduetkan Burhanuddin-Nojeng di pemilukada Takalar, Burhanuddin berharap Golkar tetap memberi ruang dirinya mengusulkan tiga nama sebagai calon pendampingnya. Ini sesuai juklak Golkar yang memberi ruang cabup mengusulkan tiga nama sebagai cawabup.
Mekanisme ini diharapkan tetap jadi jalan di Golkar sebelum pendampingnya diresmikan Golkar. Salah satu indikasi bahwa Nojeng tidak tulus mendampingi Burhanuddin maju di Takalar karena hingga saat ini belum ada komunikasi yang dibangun Nojeng dengan dirinya. Ini juga menjadi kekhawatiran Burhanuddin ketika terpilih menjadi bupati nantinya yang malah tidak ada harmonisasi di antara keduanya.
"Saya juga bigung dengan orang yang satu ini. Padahal saya dengan Ibrahim Rewa selalu memiliki hubungan baik. Cuma dia sendiri yang kelihatannya tidak mau memahami saya," ungkap Burhanuddin.
Sejumlah kalangan memang meragukan Burhanuddin-Nojeng bisa berpaket di pemilukada Takalar mendatang, dengan melihat tidak adanya harmonisasi antara keduanya selama ini. Kondisi yang sama terjadi di Golkar Bone yang telah menetapkan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cabup Golkar menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar