MAKASSAR, FAJAR--Kader PPP Sulsel muak dengan sikap politik elit DPP dan DPW PPP Sulsel yang meninggalkan bahkan menutup pintu bagi Aziz Qahhar Mudzakkar. Seorang kader senior PPP bahkan mengancam meninggalkan partai ini jika dukungan partai jatuh pada Syahrul Yasin Limpo.
Adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP ) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel, Noer Namry Noor yang mengancam akan mundur dari PPP ketika janji Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali mengeluarkan rekomendasi kepada Syahrul dalam satu pekan ini. Ajakan SDA untuk tidak membawa partai pada arah yang salah dianggap sebagai ajakan yang tidak terarah karena SDA sendiri yang membuat partai tidak taat mekanisme.
"Jadi saya sudah ada komitmen untuk menundur secara tertulis kalau sudah ada rekomendasi resmi dari PPP ke Syahrul. Seperti janji SDA kan satu minggu. Dari pada tinggal di partai yang salah, lebih baik mundur karena kalau bergabung malah menjadi beban," tandas Namry Noor, tadi malam.
Namry Noor bukannya tidak loyal terhadap PPP, tapi dia mengaku kecewa dengan kebijakan yang dijalankan PPP saat ini khususnya dalam penentuan cagub Sulsel. Dia melihat, mekanisme partai utamanya pada tingkat wilayah tidak berjalan terlebih lagi banyak intervensi dari DPP.
Kalau pun tetap diproses melalui DPW, proses tersebut tidak lebih sebuah formalitas seakan-akan partai berbasis Islam ini telah menjalankan mekanisme partai dengan benar. Sebelumnya, persoalan cagub Sulsel sudah pernah membuat elit PPP Sulsel terlibat kisruh termasuk soal instruksi SDA untuk mendukung Syahrul pada saat deklarasi beberapa waktu lalu.
Kekecewaan elit PPP yang menghendaki mekanisme partai berjalan dengan benar memuncak saat mukerwilsus PPP Sulsel. Saat itu, SDA lagi-lagi mengisyaratkan dukungan terhadap Syahrul bahkan beberapa kali menyebut kata komandan.
Saat membuka mukerwilsus juga, SDA terkesan mengabaikan kader senior PPP utamanya yang sudah bergabung selama 25 tahun. Menurutnya, ketika kader sudah bergabung di partai kemudian tidak pernah lolos saat pencalegan, berarti kader tersebut tidak cocok dengan PPP. "Kalau 25 tahun tidak pernah lolos, lebih baik legowo memberi kesempatan pada yang lain. Mungkin PPP bukan tempat yang cocok," tandasnya.
Hasil mukerwilsus yang hanya menginginkan dua nama itu akan dibahas lebih lanjut di DPW PPP Sulsel mendatang. Begitu juga rekomendasi DPC bulat mendukung petahana di pilgub mendatang. Kendati belum sepenuhnya PPP menutup pintu untuk pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar, namun dukungan Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali semakin memastikan kader Kakbah ke Syahrul.
Kendati realitas di DPW PPP Sulsel ada dua arus yang muncul antara yang inginkan Syahrul dan Ilham-Aziz, namun arus yang inginkan Semangat Baru ini tidak berkutik di arena mukerwilsus.
"Rakerwilsus dan rapimwil sudah bahas secara detail kaitan pilgub Sulsel dimana ada dua nama yang diinginkan yakni Syahrul dan Amir Uskara. Sesuai juklak partai, dua nama ini yang akan kita bawa ke wilayah untuk dibahas kemudian dibawa ke DPP," tandas Ketua OKK DPP PPP, Emron Pangkapi usai menutup rakerwilsus PPP Sulsel, Senin, 21 Mei.
Apakah ini berarti PPP sudah menutup pintu untuk Ilham-Aziz, Emron menyatakan dalam politik sepanjang keputusan resmi secara tertulis belum keluar, semua pihak masih tetap punya peluang. "Peluang baru dikatakan tertutup kalau sudah ada keputusan resmi. Tapi yang direkomendasi DPW hampir pasti disetujui DPP," katanya mengelak.
Sebelum PPP memutuskan siapa cagub yang akan didukung di pilgub, PPP akan mempertimbangan hasil survei elektabilitas kandidat dan visi misi kandidat yang berkaitan dengan program kemaslahatan umat Islam. Termasuk kalkulasi PPP menghadapi pemilu 2014 mendatang, dimana pilgub Sulsel sekadar pemilu sela yang harus dilalui.
Yang pasti, PPP kata Emron ingin mendukung cagub yang diyakininya memenangkan pertarungan dengan harapan kemenangan yang dicapai nantinya bisa berpengaruh pada perolehan suara PPP di pemilu 2014 mendatang.
Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menyatakan dua nama yang muncul di rakerwilsus bisa saja bertambah saat dibahas di DPW mendatang. "Ini juga karena saya melihat petunjuk DPP mengenai penjaringan cagub tidak jelas seperti apa," tandas Mariattang.
Kendati rekomendasi DPC bulat ke Syahrul, namun berdasar informasi yang diperoleh dari kalangan pengurus daerah menyebutkan bahwa kader PPP tetap mendukung Ilham-Aziz di pilgub. "Saya sudah sampaikan bahwa jangan saya ditegur kalau suatu saat saya ditemukan jalan sama Aziz," kata salah seorang Ketua DPC PPP dari wilayah Bosowa. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar