MAKASSAR, FAJAR--Perlawanan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng terkait penetapan cabup Takalar yang menunjuk Burhanuddin Baharuddin meresahkan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Begitu juga dinamika yang terjadi di DPD Golkar Bone atas penunjukan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cagub menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. Indikasi adanya kader yang bakal mengkhianati Golkar di dua daerah itu yang akan berimbas di pilgub Sulsel mulai disikapi Syahrul.
Belum lagi, DPD Demokrat Sulsel sudah menyatakan kesiapannya menampung Nojeng maupun Irsan ketika memilih hengkang dari Golkar. Meski Nojeng sudah diambang mata akan berkhianat, Syahrul menilai indikasi tersebut belum ada dengan asalan kader Golkar memiliki yang kuat sehingga sangat sulit untuk hengkang ke partai lain.
"Di Golkar jarang ada kader yang berkhianat. Kalau dinamika sesaat di Golkar itu biasa. Tapi yang berkhianat cuma satu dua orang," ujar Syahrul usai membuka orientasi fungsionaris Golkar se-Sulsel di Hotel Swiss Bell Makassar, Jumat, 25 Mei.
Gejolak di Golkar Takalar dan Bone merupakan dinamika partai. Makanya, gubernur Sulsel ini berharap aksi protes sejumlah kader di dua daerah sekadar luapan kekecewaan yang bersifat sementara.
"Kita berharap seperti itu. Tidak ada partai besar tanpa dinamika. Justru dipertanyakan kalau ada partai besar yang serba adem, itu berarti ada yang sakit. Dinamika itu harus mampu dimanage oleh Golkar untuk bisa jadi kekuatan bukan untuk melemahkan," tegas Syahrul.
Tidak hanya itu, Syahrul berharap gejolak Golkar di Takalar dan Bone tidak berimbas terhadap pencalonannya di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi menurutnya, situasi seperti ini bukan hal baru bagi Golkar. "Kalau ada keputusan, tentu ada reaksi. Tapi biasanya, mereka akan kembali ke visi dan misi utama Golkar," tegas Syahrul. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar