*Ajak Kompetitor Sipakalabbiri
MAKASSAR, FAJAR--Diunggulkan survei memenangkan suksesi pemilukada Takalar tidak membuat pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim merasa di atas angin. Bahkan dia tetap mempersiapkan diri untuk siap kalah di pemilukada Takalar Oktober.
Saat menyempatkan diri ke redaksi Harian FAJAR, Bur bercerita kalau dia dan pasangannya tidak ingin terbawa emosi kemenangan. Makanya, dia mengajak wakilnya, tim dan pendukungnya untuk tidak terbawa euforia memenangkan pertarungan. Dengan cara seperti ini, dirinya dan timnya siap untuk menerima hasil pencoblosan yang dijadwalkan berlangsung 4 Oktober mendatang.
Di FAJAR, Bur didampingi tim suksesnya seperti Idris Leo, Salahuddin, Baharuddin Rangga diterima Wakil Kepala Redaksi FAJAR, Uslimin, Redaktur Budaya Basri, dan Redaktur Politik Yusuf Said. Juga hadir Komisaris Utama Harian Rakyat Sulsel, Subhan Alwi.
Belakangan ini, kandidat bupati Takalar sama-sama menegaskan untuk memenangkan pertarungan satu putaran, dan tidak satu pun kandidat yang mempersiapkan diri kalah sehingga ketika kenyataan menempatkan dia kalah, bisa dipastikan mereka sulit menerima kekalahan. Padahal politik kata legislator Golkar DPRD Sulsel ini tidak memakai perasaan semata, tapi perlu hitung-hitungan dalam memenangkan pertarungan.
Bur-Nojeng juga ogah sesumbar untuk memenangkan pertarungan satu putaran sebagaimana optimisme kandidat lainnya. Apalagi jumlah pasangan calon yang akan bertarung di daerah ini adalah tujuh pasangan calon. Banyaknya calon yang maju ini yang membuat Bur-Nojeng tetap merendah dan tidak ingin over convidence kendati menjadi pasangan yang paling diunggulkan menang. "Mau satu putaran atau dua putaran saya tidak mau menarget. Yang penting Bur-Nojeng menang," tandas Burhanuddin.
Terhadap suasana politik di Takalar yang semakin memanas, dimana kandidat dan timnya sudah ada yang mulai menggunakan cara-cara kotor, Bur mengajak semua kompetitornya dan timnya untuk menjunjung tinggi budaya sipakatau dan sipakalabbiri. Karena cara-cara kotor untuk meraih dukungan masyarakat atau menjatuhkan lawan bukan merupakan budaya orang Takalar yang menjunjung tinggi sifat saling menghargai.
Termasuk mengharapkan agar tidak ada intervensi pemerintah terhadap aparat di bawah untuk memaksakan dukungan terhadap calon tertentu. Pasalnya ada indikasi aparat dan pegawai negeri sipil seperti guru mulai mendapat intervensi untuk mendukung calon tertentu. Bur-Nojeng berharap komitmen bupati Takalar, Ibrahim Rewa untuk tidak memobilisasi PNS mendukung menantunya menjadi komitmen bersama.
Bur juga banyak menyampaikan gagasannya terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam membangun Takalar lebih maju ke depan mulai dari masalah pertanian, SDM, pengairan, pariwisata, industri, investasi dan berbagai aspek pembangunan lainnya. Untuk sektor pariwisata misalnya, Bur menegaskan potensi wisata butuh sentuhan dan penataan sehingga objek wisata Takalar ini benar-benar merefresentasikan objek wisata pada umumnya, seperti perlu fasilitas wisata mulai penginapan hingga toilet umum. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar