MAKASSAR, FAJAR--Alkalfut Establishment for Achievement Contracting, salah satu investor asal Arab Saudi ternyata cukup banyak melirik potensi investasi di Sulsel. Selain melirik potensi Marmer di Pangkep, investor Timur Tengah ini juga melirik produk susul lokal kabupaten Sinjai, Susu Sinjai (Susin).
Di Sulsel, Alkalfut Establishment melirik beberapa potensi investasi seperti marmer, susu, kakao, kopi, markisa dan potensi bisnis lainnya. Namun untuk berinvestasi di Sulsel ini, Alkalfut Establishment membutuhkan partner atau perusahaan di Indonesia yang bisa diajak bekerja sama dalam berinvestasi tersebut.
Perusahaan yang diharapkan bisa diajak bekerja sama berinvestasi di Sulsel ini adalah perusahaan yang direkomendasi oleh Pemprov Sulsel. Makanya, Alkalfut Establishment berharap pemprov bisa secepatnya merekomendasi perusahaan yang cocok digandeng berinvestasi di daerah ini.
"Sementara kita akan lihat perusahaan mana yang bisa digandeng dan bekerja sama untuk berinvestasi. Kita sudah ketemu gubernur juga meninjau Kawasan Industri. Lokasi ini sangat cocok untuk membangun industri," kata General Manager Alkalfut Establishment, Mohammad Aaidh Al Quraish didampingi Muhammad Al Quraish, dan Faisal Al Quraish saat melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Sisi Utama Tour & Travel di Fizza Hut, Rabu, 29 Agustus.
Untuk produk Susin yang diproduksi di Sinjai, Aaidh mengaku sudah melihat produk Susin tersebut. Menurutnya, Susin layak dikembangkan menjadi produk yang go internasional. Di Sulsel, skala prioritas utama yang ingin diinvestasikan Alkalfut Establishment adalah investasi bidang produk makanan baik susu, markisa, cokelat dan bisnis makanan lainnya.
Bahkan kalau perlu, investasi awal yang diancang-acang sebesar USD 10 juta diarahkan pada investasi berbau makanan. "Kalau prospeknya bagus, kita bisa kembangkan. Bahkan banyak pengusaha Arab Saudi yang siap berinvestasi di Sulsel kalau kami sukses membangun bisnis di Sulsel," tambah Aaidh.
Salah satu yang menjadi daya tarik Alkalfut Establishment berinvestasi di Sulsel karena hubungan masyarakat Arab dengan Sulsel ada kesamaan sebagai masyarakat muslim. Makanya, salah satu yang diharapkan dari kerja sama yang diharapkan di Sulsel ini adalah adanya kepercayaan yang saling menguntungkan. "Kalau tidak saling percaya bisnis bisa hancur," katanya.
Terhadap PT Sisi Utama Tour & Travel, Aaidh mengaku siap bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga La Tunrung ini. Bahkan pertemuan dengan Roem La Tunrung kemarin ini menjadi salah satu awal untuk menjajaki kerja sama investasi. "Saya akan senang bekerja sama dengan Anda (Roem La Tunrung)," katanya kepada Roem.
Adik kandung La Tinro La Tunrung ini sendiri menyambut baik keinginan Alkalfut Establishment berinvestasi di Sulsel. Apalagi di daerah ini masih banyak potensi daerah yang bisa dikelola. Paling tidak, investasi asing ini bisa lebih memajukan ekonomi Sulsel ke depan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar