*Felicitas: Insya Allah Garuda-Na Maju
MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa dirudung duka setelah kakak kandungnya, Andi Gradiyanto Asapa meninggal dunia akhir pekan lalu. Dua hari terakhir, Rudiyanto memilih berada di Makassar mengikuti taksiah di rumah duka.
Saat bupati Sinjai ini sedikit berhalangan melakukan sosialisasi, pendamping Rudiyanto, Andi Nawir Pasinringi memilih pulang ke kampung halamannya untuk memperkuat basisnya. Nawir selama ini memang banyak dipercaya menggarap wilayah Ajatappareng. "Pak Nawir hari ini melakukan kegiatan sosialisasi di kampungnya," kata Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Minggu, 12 Agustus.
Nawir juga dipercaya untuk melakukan konsolidasi dengan pengurus DPC Gerindra Bulukumba, Senin, 13 Agustus. Konsolidasi pengurus Gerindra se-Bulukumba ini dikemas dalam bentuk buka puasa bersama. Seluruh pengurus kecamatan dan kelurahan/desa dihadirkan dalam kegiatan ini.
Sementara itu, istri Rudiyanto, dr Felicitas Tallulebang Rudiyanto ikut menyakinkan pendukung, simpatisan, tim pemenangan, relawan dan masyarakat Sulsel bahwa pasangan Garuda-Na memastikan diri bertarung di pilgub Sulsel. "Pada saat jadwal pendaftaran di KPU September nanti, Insya Allah Garuda-Na mendaftar sesuai syarat yang diharuskan," kata Felicitas.
Felicitas coba menjawab keraguan sejumlah pihak yang menyebut pasangan ini pasangan imposibel bisa bertarung di pilgub Sulsel mengingat partai pengusungnya tidak jelas. Bahkan menurutnya, hal yang imposibel bisa mengubah keadaan dan memenangkan pertarungan. Garuda-Na tidak sekadar maju tapi memiliki visi misi yang ikhlas untuk memajukan Sulsel ke depan.
"Garuda-Na itu visi misinya ikhlas. Dia tidak cari kekuasaan, penghormatan, atau ingin menjadi kelompok elit tertentu di Sulsel, tapi betul-betul untuk mengabdi kepada masyarakat di Sulsel," kata Felicitas.
Sama dengan tim lainnya, Felicitas juga menolak menyebut partai pengusung Garuda-Na. Pastinya, parpol nonparlemen yang ada di belakang Garuda-Na mencapai belasan parpol dan memenuhi syarat minimal 15 persen persentase suara. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar