*Sesumbar Putarbalikkan Keadaan
MAKASSAR, FAJAR--Keraguan publik Sulsel atas kendaraan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) untuk bisa mendaftar di KPU Sulsel terjawab. Pasangan ini resmi terdaftar sebagai bakal cagub-cawagub Sulsel 2013-1018.
Pasangan yang mencoba tampil identik dengan kandidat gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok ini mengantongi 19 parpol dengan persentase suara 15,92 persen, atau sebanyak 597.987 suara dari syarat minimal 563.531 suara sah pemilu legislatif 2009. Saat mendaftar di KPU, Garuda-Na didampingi Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi, anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Permadi serta sejumlah perwakilan parpol pendukung.
Selama ini, Garuda-Na banyak diragukan publik Sulsel termasuk timnya sendiri mengenai pintu yang akan digunakan mendaftar di KPU Sulsel. Itu karena pasangan ini menutup rapat parpol pengusungnya sehingga yang jelas hanya Gerindra. Pasangan ini diusung dua parpol parlemen yakni Gerindra dan PPDI, selebihnya koalisi nonparlemen.
Penetapan KPU Sulsel bahwa pasangan ini bersyarat untuk diverifikasi sebagai bakal calon gubernur Sulsel disambut riuh ribuan pendukung Garuda-Na yang ada di luar gedung KPU Sulsel. Mereka langsung meneriakkan Garuda-Na siap menang. Keceriaan tim dan pendukung Garuda-Na tampak jelas baik yang ada di ruang pendaftaran KPU, maupun yang sekadar melihat melalui layar kaca di halaman kantor KPU Sulsel.
Garuda-Na datang mendaftar ke KPU dengan berjalan kaki dari Jalan Nikel, kediamanan Rudiyanto diiringi ribuan pendukungnya. Akibatnya,sepanjang jalan AP Pettarani satu arah ditutup total hingga pendaftaran dan massa pendukung Garuda-Na meninggalkan tempat. Ribuan pendukung Garuda-Na ini tampak kompak karena mengenakan baju kotak-kota seragam.
Dari 19 parpol pengusung Garuda-Na ini, beberapa di antaranya dipastikan ganda karena juga mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) seperti PPIB, PPI, PPPI, Partai Buruh, PPNUI, PPRN, PPDI, PDP, PNI Marhaenisme, Pelopor, dan PPD. Mesti dipastikan ganda, Garuda-Na tidak ingin mengklaim bahwa dialah pemegang rekomendasi yang sah.
"Tinggal verifikasi usungan parpol. Teman-teman wartawan silahkan cari info lebih akurat pada KPU Sulsel. Saya tidak ingin klaim bahwa partai yang ada di Garuda-Na adalah yang sah sementara di pihak lain tidak. Kita tunggu proses kerja KPU mana yang benar dan mana yang dibatalkan karena itu menjadi kewenangan KPU untuk melihat dengan jelas," tandas Garuda-Na.
Saat memberikan keterangan pers, Rudi kembali menegaskan bahwa keikutsertaan dirinya di pilgub Sulsel bukan keinginan dirinya dan Andi Nawir semata, tapi lebih karena dorongan DPP Gerindra. Dorongan itu bukan tanpa dasar, tapi tetap melihat potensi Garuda-Na untuk memenangkan pilgub Sulsel 2012 mendatang.
"Karena itu, kalau media selama ini juga meragukan Garuda-Na bahkan kurang memberi ruang pemberitaan, saya mohon dukungan dan partisipasinya untuk memberi ruang Garuda-Na meski hanya sedikit, karena mohon maaf yang banyak diberitakan selama ini hanya dua pasangan," kata bupati Sinjai dua periode ini.
Sebagai jawaban atas keraguan publik Sulsel selama ini, Rudi menegaskan bahwa resminya pasangan ini mendaftar di KPU Sulsel adalah bukti pasangan ini tidak main-main. "Faktanya Garuda-Na hari ini menjadi calon gubernur pertama yang mendaftar di KPU Sulsel. Mungkin ini juga akan menjadi awal pemutarbalikan fakta dan stigma masyarakat yang selama ini memandang enteng Garuda-Na. Mudah-mudahan kami juga bisa menjungkirbalikkan hasil pilgub yang akan digelar 22 Januari 2013 nanti," tandas Rudi.
Kendati saat ini dia tidak diunggulkan dibanding dua kandidat gubernur lain, namun pasangan ini siap memutarbalikkan fakta di pilgub mendatang. Dia mengaku dirinya dan Nawir bukan politisi yang baru muncul, tapi sudah terjung di politik sejak orde baru. "Saya dan Pan Nawir bukan orang pesimis tapi seorang petarung. Kalau tidak yakin menang tidak mungkin kami harus bekerja," lanjutnya.
Garuda-Na menjanjikan perubahan Sulsel yang lebih baik, termasuk dalam hal pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis yang telah dipeloporinya sejak 2003 lalu. Rudi mengklaim tidak hanya di Sulsel sebagai pelopor pendidikan dan kesehatan gratis tapi juga di Indonesia meski skopnya hanya kabupaten. Pemikiran ini pula yang mendorongnya untuk lebih memperluas gagasannya di Sulsel.
Soal pilihan menggunakan seragam kotak-kotak ala Jokowi-Ahok, Rudi menandaskan bahwa pilihan ini bukan karena Jokowi-Ahok mengenakan baju kotak-kotak pasangan ini sudah menang putaran pertama pilgub DKI, tapi lebih karena dia adalah orang Gerindra. "Jadi ini juga menjadi perintah dari Prabowo untuk memakai baju motif seperti ini," katanya.
Adapun Nawir menyatakan bahwa pasangan ini tidak hanya memiliki pendukung di Sinjai dan Pinrang tapi juga tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. "Tidak mungkin kami mau maju kalau hanya Sinjai dan Pinrang kita punya pendukung. Yakin bahwa kami punya massa pendukung yang tidak kalah besarnya dibanding yang lain," tandas Nawir.
Ketua Umum DPP Gerindra, Suhardi menandaskan bahwa kehadiran dirinya di Sulsel mendampingi Garuda-Na mendaftar di KPU Sulsel menjadi bukati bahwa partai dan komponen partai mendukung penuh pasangan ini untuk memenangkan pertarungan. "Ini bukti bahwa kami dukung penuh Garuda-Na di Sulsel. Ketua Dewan Pembina tidak sempat datang hari ini karena ada sesuatu yang lebih penting di Jakarta," tandas Suhardi.
Ditemui Roem
Sebelum pasangan ini mendaftar di KPU Sulsel, pasangan ini juga mendapat kunjungan dari lingkungan keluarganya yang kebetulan akan menjadi lawan politiknya di pilgub Sulsel. Salah satunya adalah Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Ada juga kader Hanura Sulsel, Rahman Halid.
Kepada wartawan, Roem menyebutkan bahwa kedatangan dia bersilaturahmi dengan Garuda-Na tidak lebih dari hubungan keluarga. Maklum Roem adalah om dari Rudiyanto juga pernah menjabat sebagai bupati Sinjai dua periode. "Jadi saya datang sebagai keluarga sekaligus memberinya semangat," kata Roem.
Penegasan sama disampaikan Rahman Halid yang juga kader Hanura. Kendati partainya sudah resmi mengusung Ilham-Aziz di pilgub, namun hubungan kekeluargaan tidak menghalanginya untuk mengantar Garuda-Na mendaftar di KPU Sulsel. "Kami ini adalah keluarga, sehingga sangat wajar kalau hadir dan mendampinginya," imbuh Rahman Halid.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan bahwa secara umum berkas pasangan Garuda-Na memenuhi syarat untuk diterima dan ditetapkan sebagai salah satu bakal pasangan calon. Semua berkas yang dimasukkan ini akan diverifikasi setelah tahapan pendaftaran berlangsung.
"Kita belum lihat secara rinci, tapi secara umum seperti kita lihat semua memenuhi syarat perolehan suara 15,92 persen dari 15 persen yang disyaratkan. Kalau pun ada yang ganda, itulah yang akan kita verifikasi mana yang sah dan tidak sah," jelas Jayadi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar