MAKASSAR, FAJAR--Kerja keras KPU Sulsel di tahap awal pilgub Sulsel sedang menunggu. Setelah pendaftaran calon gubernur berakhir, komisioner KPU Sulsel bakal disibukkan untuk melakukan verifikasi dukungan ganda partai politik.
Tugas berat KPU untuk melakukan verifikasi mengingat banyaknya parpol baik parlemen maupun nonparlemen yang terindikasi memberikan dukungan ganda. Berdasar daftar pengusung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-a) yang telah didaftar ke KPU Sulsel, setidaknya ada sebelas partai politik yang terindikasi memberikan dukungan ganda.
Parpol yang ditengarai mengeluarkan rekomendasi ganda itu seperti PPIB, PPI, PPPI, Partai Buruh, PPRN, PPDI, PDP, PNI Marhaenisme, Pelopor, dan PPD, serta PDS. Sebelas parpol tersebut juga diklaim pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Dari sebelas parpol yang memberikan dukungan ganda itu, tiga diketahui terjadi dualisme kepengurusan yakni PDS, PPRN, dan Kedaulatan.
Pasangan Semangat Baru ini bahkan lebih awal mendapat rekomendasi dari sebelas parpol tersebut, bahkan telah ikut deklarasi bersama di lapangan Karebosi beberapa waktu lalu.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menambahkan, verifikasi berkas cagub ini meliputi surat pencalonan dan lampiran-lampirannya, termasuk di dalamnya berkas administrasi pasangan calon mulai ijazah dan semacamnya. "Kalau surat dukungan sudah kita verifikasi, kita juga akan lihat apakah kepengurusannya sah atau tidak," tambah Ziaur Rahman.
Proses verifikasi dukungan parpol yang ganda ini nantinya akan berlangsung selama tujuh hari kerja setelah pendaftaran berakhir. Dengan masa kerja yang hanya tujuh hari ini, KPU Sulsel tentu bakal direpotkan dalam melakukan verifikasi di DPP parpol yang ganda ini.
Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sulsel, Sukman Baharuddin yang juga terlihat di KPU Sulsel beberapa saat setelah pasangan Garuda-Na mendaftar mengakui beberapa parpol yang didaftar Garuda-Na ini juga ada memberikan rekomendasi ke pasangan Ilham-Aziz. Makanya, adanya indikasi dukungan ganda ini akan segera dibahas di tim pasangan nasionalis-religius ini.
Sukman mengaku tidak tahu bagaimana sehingga parpol tersebut juga memberikan dukungan kepada Garuda-Na padahal ada kontrak politik yang disepakati sehingga muncul rekomendasi untuk IA. "Sampai hari ini kita tentu menghormati apa yang menjadi realitas sekarang ini, begitu juga apa yang telah dilakukan beberapa partai politik," kata Sukman.
Tim IA kata Sukman tentu akan mengambil langkah dengan cara khas dan elegan untuk menyelesaikan dukungan ganda kandidat ini. "Banyak hal yang dimungkinkan apakah langkah politik yang dilakukan itu sudah benar atau bagaimana. Soal validitas semua boleh mengklaim itu," lanjut Sukman.
Jubir Garuda-Na, As'ad Aziz menyatakan Garuda-Na mendaftar dengan penuh keyakinan. Makanya, dalam proses ini, dia berharap KPU bermoral dan memiliki integritas tinggi dan tidak melakukan tindakan yang bisa mencoreng pilgub. "KPU harus menjadi pendorong dan pendobrak demokrasi Sulsel yang lebih baik, karena banyak parpol yang tidak melakukan proses demokrasi yang baik," jelas As'ad. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar