MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar tampil kompak dan bersemangat, dalam deklarasi bersama parpol pengusung di lapangan Karebosi Makassar, Jumat malam.
Deklarasi yang dihadiri langsung Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen DPP Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono, Menteri Koperasi Syarif Hasan, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Andi Assegaf, anggota dewan PKS, Andi Rahmat, anggota dewan Hanura Akbar Faizal serta sejumlah tokoh parpol pengusung ini dihadiri ribuan warga kota Makassar.
Proses deklarasi pasangan ini diawali dengan zikir yang dipimpin ustad Haryono, pertunjukan seni dan budaya, serta pengenalan sosok Ilham-Aziz dan keluarganya. Pasangan cagub ini terlihat kompak termasuk dengan keluarga dengan mengenakan setelah pakaian yang seragam putih bercorak orage.
Prosesi deklarasi berlangsung hikmad. Lagu assalamu alaikum mengiringi putri Ilham dan putra Aziz menuju panggung. Disusul istri Ilham, Aliyah Mustika dan istri Aziz, Sabriati Azis dan anaknya yang memegang karangan bunga. Karangan bunga tersebut kemudian diserahkan kepada Ilham-Aziz. Ini menandakan keikhlasan keuarga kepada Ilham-Aziz untuk berjuang untuk rakyat Sulsel.
Di hadapan ribuan kader pengurus partai pengusung, relawan, tim pejuang dan tim sukses lainnya, Ilham memaparkan bahwa deklarasi pasangan ini adalah perwujudan amanan masyarakat Sulsel dalam upaya kebangkitan harapan demokrasi di Sulsel yang lebih baik, serta perbaikan kehidupan masyarakat. Ilham menyebut kalau seorang kehilangan kesehatan maka kesehatannya saja yang hilang, tapi sekiranya yang hilang adalah semangat maka segalanya yang dimiliki manusia akan hilang.
Pemilihan gubernur yang akan digelar pada 22 Januari 2013, bukan sekadar menjadi ajang memilih gubernur tapi momen untuk menentukan pemimpin yang bisa membawa Sulsel lebih baik. Sulsel saat ini berutang praktik demokrasi masa lalu. Utang praktik demokrasi yang terkesan hilang di Sulsel ini menjadikan Ilham-Aziz tidak ragu untuk memegang amanah untuk membangkitkan demokrasi masa lalu.
Dengan menyatukan semangat baru, Ilham-Aziz ingin memperjuangkan demokrasi dan pemerintahan yang lebih baik dan pemerintahan bersih. "Rakyat Sulsel tidak berkenan dengan pemimpin korup. Banyak masalah dalam pembangunan Sulsel yang telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat," kata Ilham.
Orasi politik Ilham juga menyinggung bagaimana membangun ekonomi Sulsel lebih baik melalui penerapan ekonomi kerakyatan. Ekonomi rakyat, pasar rakyat harus diperbanyak di tengah masyarakat karena menjadi penopan utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat Sulsel. Masyarakat harus dilibatkan penuh dalam pembangunan ekonomi.
Dalam membangun Sulsel, pemerintah perlu kepemimpinan yang demokratis dan ideologis untuk mempercepat pembangunan di Sulsel. Dalam waktu lima tahun ke depan, standar pemerintahan yang adil dan merata harus terwujud dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulsel bukan segelintir orang.
"Kita harus dorong etos usaha rakyat, ekonomi dinamis, kesempatan kerja, pengembangan teknologi, pembangunan SDM, pengelolaan SDA yang optimal dan infrastuktur yang andal. Tujuan ini yang menjadi inti dari berbagai visi misi kami berdua yang berpijak pada masyarakat religius dan berkeadilan," tandas Ilham.
Ilham menyadari kalau memimpin Sulsel memiliki aneka tantangan mulai dari kepastian hukum, belum optimalnya pemerintahan bersih dan banyak lagi persoalan yang dihadapi. Hal ini perlu pemimpin yang kuat, transpormatif, bertindak atas nama rakyat, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pemerintahan bersih. IA berharap bisa melahirkan terobosan baru melalui pemerintahan bersih dan transformatif.
Dalam penanganan masalah pemerintahan di Sulsel, Ilham menandaskan tidak bisa dilakukan dengan cara-cara lama, apalagi seiring perkembangan banyak masalah baru yang muncul. "Masalah baru harus diselesaikan dengan cara-cara baru, dengan semangat baru dan bukan dengan cara lama. Sulsel harus bangkit dengan semangat baru," sebutnya.
Terhadap persoalan kemiskinan, Ilham menyatakan perlu penyelesaian cepat. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan upaya pemenuhan hak dasar masyarakat utamanya pembangunan infrastruktur.
"Apa artinya pembangunan ekonomi yang maju kalau IPM kita rendah. Ini menandakan bahwa ada masalah serius yang harus ditangani dalam pembangunan manusia di Sulsel. Politik kotor sudah akibatkan Sulsel terpuruk, sehingga ini perlu diselesaikan agar tidak mengganggu pembangunan di Sulsel. Kita harus gerakkan APBD secara tepat dan adil," tandas Ilham.
Pasangan nasionalis religius ini menandaskan ingin membangkitkan, memajukan, menyejahterakan masyarakat Sulsel dengan semangat baru. Karena dengan semangat, masyarakat Sulsel akan lebih termotivasi untuk meraih cita-cita pembangunan yang diharapkan.
Pemerintahan Egaliter
Cawagub pendamping Ilham, Aziz Qahhar Mudzakkar dalam orasi politiknya menyatakan sekiranya Ilham-Aziz yang diberi amanah memimpin daerah ini, pasangan ini menjanjikan lahirnya hal-hal baru di Sulsel, begitu juga dalam sistem kelola pemerintahan melalui pemerintahan egaliter.
"Ilham dan saya bukan militer, jadi tidak perlu ada komando. Kita akan kedepankan kompetisi, tumbuh kembangkan masyarakat religius karena masyarakat religius itu adalah kebutuhan dasar manusia, penyejuk dalam keanekaragaman bangsa. Saling hormat dan menerima harus terus dikembangkan. Masyarakat religius bukan sekadar saleh tapi paham mana yang patut dan tidak patut," jelas Aziz.
Akuntabilitas dalam pemerintahan kata Aziz, harus diwujudkan di Sulsel demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Akuntabilitas ini hanya bisa diwujudkan kalau ada transfaransi pengelolaan anggaran oleh pemerintah. Sepanjang pengelolaan anggaran tidak berjalan transparan, Aziz tidak yakin Sulsel akan bisa keluar dari predikat sebagai provinsi terkorup di Sulawesi.
Persoalan akuntabilitas ini juga penting diwujudkan karena tanpa adanya akuntabilitas dan transparansi, masyarakat dikhawatirkan akan bersikap apatis bahkan bisa meninggalkan pemerintah. Makanya, Ilham-Aziz bertekad segera membentuk perda transparansi begitu terpilih menjadi gubernur Sulsel mendatang.
Predikat Sulsel sebagai provinsi terkorup di Sulsel sebagaimana dilansir PPATK, pantas menjadikan masyarakat Sulsel malu. "Karena itu pula, saya semakin bersemangat untuk berjuang di Sulsel. Karena itu, mari kita sama-sama memberantas korupsi itu," imbuh Aziz berapi-api. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar