MAKASSAR, FAJAR--Publik Sulsel utamanya akademisi dan pengamat wajar mengkhawatirkan proses pendaftaran cagub di KPU Sulsel. Tapi tim kandidat punya pandangan sendiri bahwa proses penting ini berjalan damai dan tidak mengganggu kepentingan publik.
Alasannya sederhana, kandidat dan tim memiliki arah tujuan yang sama mendaftar di KPU dengan cara baik-baik, bukan dengan maksud melakukan gerakan yang bisa memicu perselisihan. "Kita tidak ke KPU untuk berkelahi, tapi akan mendaftar dengan cara baik-baik," kata Presiden of campaign IA, Syamsul Bahri Sirajuddin, Selasa, 11 September.
Dua hari jelang pendaftaran, tim pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) sudah sibuk menyusun strategi bagaimana mengerahkan massa dengan tertib dan tidak mengganggu kepentingan umum yang justru memperburuk citra pasangan itu sendiri.
Dari tim IA misalnya, mulai memetakan titik-titik rawan terjadi keributan massa pendukung pasangan ini dengan pihak lain. Titik rawan dimana bisa berpotensi ada penyusup itu seperti di perempatan jalan, dekat pasar, kompleks padat penduduk dan titik lainnya. "Ini kita petakan titik yang rawan. Karena kita ingin koordinasi betul dengan aparat kepolisian karena kita ingin membantu petugas menjaga situasi damai," kata Jubir IA, Selle KS Dalle.
Pemetaan titik rawan ini mulai dari star hingga KPU maupun setelah kembali dari KPU. Tim IA berjanji untuk mengantisipasi secara bersama agenda pendaftaran yang diprediksi banyak pihak bakal menjadi preseden buruk demokrasi Sulsel.
"Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menepis kekhawatiran yang berkembang itu. Banyak memang pihak yang katakan ini potensi terjadi benturan, namun harus dipahami bahwa niat baik untuk persembahkan pemimpin terbaik," lanjut Selle.
Tim IA sejauh ini belum menentukan apakah menggunakan manajemen pergerakan massa menggunakan jenderal lapangan atau sekadar koordinator lapangan saja. Itu yang sementara dibahas tim IA karena menurutnya jendral lapangan baru muncul ketika situasi genting. "Makanya masih kita bahas opsinya, apakah pakai jenderal lapangan atau korlap. Ada beberapa opsi pola pengawalan dan pengerahan massa dalam rangka pendaftaran," tambahnya.
Kalau Tim IA masih belum menentukan jenderal lapangan atau korlapnya, tim Sayang jauh hari sebelumnya sudah menunjuk Hermansyah sebagai koordinator lapangan saat Sayang mendaftar di KPU.
Rahmansyah sebelumnya menegaskan tim Sayang juga berkewajiban menjaga ketertiban dan keamanan saat pendaftaran. Caranya dengan melakukan penyadara pada tim agar tidak melakukan atau terprovokasi aksi-aksi yang dapat mencederai proses demokrasi. Sayang ingin sukses di pilgub dengan cara terhormat.
Pendaftaran yang berlangsung bersamaan kata dia semestinya tidak perlu sampai menimbulkan suasana mencekam, karena yang harus dikedepankan adalah pendidikan politik bagi masyarakat. Semua harus menunjukkan bahwa proses demokrasi berjalan pada koridornya.
Soal jadwal pendaftaran ini, sempat berkembang kalau Sayang siap bergeser demi terciptanya proses pendaftaran yang damai. Namun, informasi tersebut ditepis Jubir Sayang, Maqbul Halim. "Tidak ada pergeseran, untuk lebih jelasnya tanya ke Ibu Tenri Olle," kata Maqbul. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar