MAKASSAR, FAJAR--Tiga partai politik yang telah menetapkan calon presidennya bertekad mengejar elektabilitas JK di Sulsel. Lawan politik JK ini akan bekerja lebih keras lagi untuk menjual calon usungannya.
Parpol yang bertekad mengejar elektabilitas JK di Sulsel masing-masing Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Kesiapan mengejar elektabilitas JK ini menyikapi hasil survei Celebes Research Centre (CRC) mengenai capres pilihan rakyat di Sulsel. Dalam survei ini, elektabilitas JK 19,6 persen, Prabowo Subianto (Gerindra) 2,9 persen, Aburizal Bakrie (Golkar) 1,2 persen, sedang Hatta Rajasa (PAN) belum masuk lima besar.
Koordinator Poros Muda Golkar for ARB (Aburizal Bakrie), Risman Pasigai akan mempelajari hasil survei CRC yang menempatkan elektabilitas Ical masih sangat rendah. "Kita akan lihat apa yang menjadi faktor sehingga terjadi seperti itu. Namun, kita tentu akan bekerja keras dan menyosialisasikan dengan menyakinkan masyarakat Sulsel bahwa capres olkar lebih baik dari capres yang ada sekarang," kata Risman.
Mengenai basis Golkar Sulsel yang juga lebih cenderung memilih JK dibanding Ical, Risman tidak yakin orang-orang Golkar lebih memilih JK dari pada Ical. Pasalnya, kader Golkar tetap akan mendukung keputusan partai yang mencalonkan Ical sebagai capres.
"Kalau bicara kedekatan emosional, mungkin saja JK memang dekat dengan kader, tapi kalau bicara partai, semua saya kira akan berdiri tegak di belakang partai," tambah Risman.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB tidak memungkiri kalau elektabilitas JK di Sulsel sangat kuat karena dipengaruhi ikatan kultur dan emosional. Orang sulsel juga lihat JK sangat tepat memimpin Indonesia. Namun, untuk Hatta Rajasa sendiri, PAN Sulsel tetap usaha jual figur Hatta atas berbagai kompetensi dan keberhasilan Hatta di pemerintahan.
"Tetap bangun citra bahwa figur Hatta layak dipilih berdasarkan kompetensi dan keberhasilan di empat periode kabinet. Kita akan berusaha terus mempopulerkan Hatta. Kita giat melakukan pencitraan dengan memanfaatkan mesin partai dan jaringan yang dekat dengan PAN dan Hatta seperti Muhammadiyah," jelas Irfan.
Sementara Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin menyatakan masih rendahnya elektabilitas Prabowo dibanding JK di Sulsel, karena mesin partai saat ini memang belum maksimal, belum lagi Prabowo sejauh ini juga belum banyak bergerak untuk sosialisasi di Sulsel.
"Tapi temuan kita di lapangan menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap Prabowo sangat bagus. Jadi agak kaget juga kalau elektabilitas Prabowo hanya 2,9 persen di Sulsel. Tapi apa pun itu, kita akan kerja keras untuk bisa bersaing dengan JK," urai Nasrullah.
Di Sulsel, sosialisasi Prabowo sebagai capres Gerindra memang baru sebatas di internal pengurus. Sehingga bagi Gerindra JK sangat wajar diunggulkan karena daerah ini memang menjadi basis utama JK. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar