*Hari Ini Rakornis di Clarion
MAKASSAR, FAJAR--Partai Golkar mulai tidak nyaman dengan fenomena kader Golkar yang saling bertarung pada pemilukada, apalagi jika potensinya hanya merugikan. Menghadapi ajang pemilukada di Sulsel utamanya di Takalar, Golkar menyusun sanksi lebih keras terhadap kadernya yang maju di luar partai.
Mulai pemilukada Takalar, Golkar tidak akan memberi lagi izin kadernya maju melalui partai lain. Jika tetap ngotot, kader dianggap telah mengundurkan diri. Meski bentuk sanksi yang lebih keras ini belum bersifat keputusan, namun persoalan sanksi ini akan menjadi topik pembicaraan pada paripurna Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pemenangan Pemilu Golkar di Clarion Hotel & Convention, Selasa, 24 Januari.
"Tidak ada lagi istilah izin. Begitu maju lewat partai lain langsung kita pecat, sekalipun tetap melalui proses. Ini memang belum final, tapi dipastikan seperti itu karena kader dari daerah sendiri yang mengusulkan seperti ini," kata Wakil Sekretaris Panitia Rakornis Golkar, La Kama Wiyaka.
Agenda pemilukada Takalar yang berlangsung 2012 ini menjadi salah satu agenda politik yang cukup genting bagi Golkar. Dua kadernya yang cukup kuat yakni Burhanuddin Baharuddin dan Natsir Ibrahim sama-sama ingin mengisi 01. DPD Golkar Sulsel sendiri menegaskan penetapan calon yang akan diusung harus melalui survei dengan melihat popularitas dan elektibilitas kader yang akan diusung.
Kalau selama ini masih ada kader Golkar yang maju dalam pemilukada melalui partai lain, dan tetap bertahan di Golkar hingga saat ini, ke depan tidak ada lagi. Selain masalah pencalonan, rakornis Golkar yang dimulai paripurna ini juga akan membahas masalah koalisi, serta penentuan jadwal pencalonan.
"Tiga poin inilah yang ada perubahan atau penegasan pada petunjuk pelaksanaan (juknis) pemilukada. Poin-poin ini sudah hampir bulat, tapi keputusannya harus tetap melalui rapat," tambah La Kama.
Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel ini juga menegaskan bahwa, dalam rakornis ini elit parpol utamanya dari Bidang Pemenangan Pemilu wajib hadir, terkecuali ada halangan besar, termasuk Ketua DPP Golkar, Aburizal Bakrie.
Sejak kemarin, elit Golkar sudah banyak yang berada di Clarion dalam rangka persiapan pelaksanaan rakornis yang diagendakan berlangsung tiga hari, 24-26 Januari. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar