Powered By Blogger

Selasa, 07 Agustus 2012

Giliran Bulukumba Digegerkan Kampanye Hitam


*Spanduk Tolak Gubernur Narkoba Beredar

MAKASSAR, FAJAR--Tensi kampanye hitam dengan maksud menjelek-jelekkan kandidat gubernur tertentu terus bermunculan, dengan sasaran empuk cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo.
Setelah di Luwu Raya dan Ajatappareng beredar The Tabloid Gubernur Narkoba dengan memasang gambar Syahrul, kampanye hitam yang hampir sama menggegerkan Bulukumba. Di Bumi Panrita Lopi ini, setidaknya ada 50 titik spanduk bertuliskan Tolak Gubernur Narkoba ditemukan. Spanduk ini menyita perhatian karena ukurannya cukup besar serta dipasang di pinggir jalan.
Ketua DPD Golkar Bulukumba sekaligus bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan menyesalkan dan mengutuk keras pemasangan spanduk yang tidak mendidik ini. Bulan Ramadan semestinya dijadikan momentum untuk memasang spanduk yang santun dan bermartabat yang berisi ajakan untuk saling menghargai, bukan spanduk yang memicu dosa dan saling mencurigai.
"Saya imbau calon atau siapa pun untuk bersaing sehat dengan menyampaikan pesan yang menyejukkan bukan yang sifatnya provokasi. Saya juga mengimbau masyarakat Bulukumba untuk tidak mudah terpancing dengan kejadian seperti ini," kata Zainuddin, Senin, 6 Agustus.
Berdasar laporan yang diperoleh bupati, setidaknya ada sekitar 50 titik ditemukan pemasangan spanduk dengan pesan yang sama. Spanduk berbau kampanye hitam ini tidak bertahan lama karena masyarakat langsung mencabutnya. Hingga sore kemarin, Bulukumba sudah steril dari peredaran spanduk berbau kampanye hitam ini.
"Masyarakat sendiri yang turun langsung mencabut spanduk itu tanpa saya perintahkan baik sebagai bupati maupun ketua Golkar. Tidak ada aparat pemerintah yang dilibatkan membersihkan spanduk itu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Bulukumba masih sangat cinta dan mengharapkan Syahrul sebagai gubernur lima tahun mendatang," kata Zainuddin.
Dia menilai, kampanye hitam tersebut tidak terhormat karena bagaimana pun gubernur Sulsel saat ini adalah gubernur masyarakat Sulsel secara keseluruhan. "Jadi sama saja dengan menciderai diri sendiri. Coba bayangkan kalau ada orang luar melihat itu, pasti pikirannya kok kenapa ada gubernur narkoba. Padahal dia adalah gubernur kita," tambah Zainuddin.
Informasi yang diperoleh, spanduk ajakan menolak gubernur narkoba ini dibuat oleh Forum Rakyat Bulukumba, juga terdapat gambar untuk tidak menggunakan jarum suntik. Namun lembaga ini ditengarai fiktif karena tidak pernah terdaftar di Pemkab Bulukumba.
Sekretaris DPD Golkar Bulukumba yang juga Ketua DPRD Bulukumba, Hamzah Pangki memilih tidak mau menanggapi spanduk berbau kampanye hitam ini. "Tidak ada hubungannya dengan Golkar. Itu urusan pemkab. Jadi dari Golkar tidak ada komentar," kata Hamzah.
Jubir Sayang, Maqbul Halim juga enggan mengomentari spandok ajakan menolak gubernur narkoba. Kendati gubernur saat ini Syahrul Yasin Limpo adalah Ketua DPD Golkar Sulsel, Maqbul menilai kampanye negatif tersebut tidak berkaitan dengan Golkar. "Kalau dari Golkar tidak ada tanggapan, karena menurut saya itu tidak ada kaitannya dengan Golkar. Mungkin sebaiknya ditanyakan ke pemprov karena dia yang lebih berkaitan dengan itu atau hubungi Imam Mujahidin (mantan jubir Sayang pilgub 2007)," imbuh Maqbul.
Sementara, Arfandi Idris yang dihubungi terpisah juga memilih tidak mengomentari terlalu jauh. Namun, menurutnya pihaknya tetap harus menelusuri terlebih dahulu peredaran spanduk ajakan menolak gubernur narkoba di Bulukumba itu. (hamsah umar)        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar