MAKASSAR, FAJAR--Dukungan dan simpati masyarakat papan bawah terhadap cawagub Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar berdatangan. Setelah para pedagang di pasar tradisional, kali ini simpati datang dari para penjual ikan dan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Ponjalae, Kota Palopo.
Simpati nelayan terhadap Aziz ini disampaikan nelayan saat dia mengunjungi TPI ini Selasa, 31 Juli. Aziz datang usai memberi tausiah dan salah subuh berjamaah di Masjid Agung, Kota Palopo. Di sini, Aziz berdialog dengan nelayan dan penjual ikan dan mendengar keluhan-keluhan sekaligus suka duka nelayan dan penjual ikan di daerah tersebut. "Hidup Ilham-Aziz," teriak Ancung.
Aziz berusaha sedekat mungkin dengan nelayan dan menyalaminya. "Janganki ustadz, bau ikan tanganku," pinta Ancung. "Tidak ada masalah, saya suka makan ikan. Bau ikan di tangan itu mulia karena kita bekerja mencari nafkah untuk keluarga dengan kerja keras dan cara yang halal," balas Aziz sambil mendekati Ancung lalu bersalaman.
Satu per satu penjual ikan dan pengunjung didekati Aziz. Mereka bersalaman, berdialog, bahkan banyak yang proaktif mendekati Aziz untuk bersalaman sambil mencium tangannya.
Masyarakat papan bawah ini memuji Aziz sebagai sosok pemimpin kharismatik, punya integritas sekaligus merakyat. "Aziz Qahhar benar-benar pemimpin peduli rakyat. Ia tidak segan turun ke bawah mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat kecil. Belum pernah ada gubernur ke TPI Palopo," sebutnya.
Kendati mereka hanya rakyat kecil, tapi saat saat ini sudah mulai mengerti politik sedikit demi sedikit. Ada pemimpin, kata dia, datang hanya pada saat butuh suara, namun begitu sudah duduk semua dilupakan. Susah ditemukan, susah dihubungi karena banyak pengawalnya yang menghalang-halangi.
"Saya berharap, sosok seperti Aziz Qahhar yang dipilih menjadi pemimpin ke depan. Ia tidak pernah berubah, seperti rakyat biasa. Inimi dibilang pemimpin merakyat," lanjutnya. (hamsah umar)
Simpati nelayan terhadap Aziz ini disampaikan nelayan saat dia mengunjungi TPI ini Selasa, 31 Juli. Aziz datang usai memberi tausiah dan salah subuh berjamaah di Masjid Agung, Kota Palopo. Di sini, Aziz berdialog dengan nelayan dan penjual ikan dan mendengar keluhan-keluhan sekaligus suka duka nelayan dan penjual ikan di daerah tersebut. "Hidup Ilham-Aziz," teriak Ancung.
Aziz berusaha sedekat mungkin dengan nelayan dan menyalaminya. "Janganki ustadz, bau ikan tanganku," pinta Ancung. "Tidak ada masalah, saya suka makan ikan. Bau ikan di tangan itu mulia karena kita bekerja mencari nafkah untuk keluarga dengan kerja keras dan cara yang halal," balas Aziz sambil mendekati Ancung lalu bersalaman.
Satu per satu penjual ikan dan pengunjung didekati Aziz. Mereka bersalaman, berdialog, bahkan banyak yang proaktif mendekati Aziz untuk bersalaman sambil mencium tangannya.
Masyarakat papan bawah ini memuji Aziz sebagai sosok pemimpin kharismatik, punya integritas sekaligus merakyat. "Aziz Qahhar benar-benar pemimpin peduli rakyat. Ia tidak segan turun ke bawah mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat kecil. Belum pernah ada gubernur ke TPI Palopo," sebutnya.
Kendati mereka hanya rakyat kecil, tapi saat saat ini sudah mulai mengerti politik sedikit demi sedikit. Ada pemimpin, kata dia, datang hanya pada saat butuh suara, namun begitu sudah duduk semua dilupakan. Susah ditemukan, susah dihubungi karena banyak pengawalnya yang menghalang-halangi.
"Saya berharap, sosok seperti Aziz Qahhar yang dipilih menjadi pemimpin ke depan. Ia tidak pernah berubah, seperti rakyat biasa. Inimi dibilang pemimpin merakyat," lanjutnya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar