MAKASSAR, FAJAR--Kota Parepare yang merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan ekonomi Sulsel. Itu karena daerah ini menjadi satu-satunya daerah yang memiliki pelabuhan ekspor dan impor selain Makassar.
Namun, potensi besar yang dimiliki kota kelahiran mantan Presiden RI, BJ Habibie ini kurang dimaksimalkan pemprov Sulsel, karena tidak memberikan dukungan maksimal kepada daerah ini. Mestinya, daerah ini sudah menjadi kota ekonomi di Sulsel setelah Makassar.
"Parepare adalah kota yang punya potensi besar untuk mendukung pembangunan Sulsel karena ada pelabuhan ekspor dan impor. Namun tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemprov. Kejayaan Parepare harus dikembalikan sebagai kota ekonomi setelah Makassar," ujar cagub Sulsel, Andir Rudiyanto Asapa, saat menggelar sosialisasi di daerah ini, Rabu, 28 November.
Parepare sudah seharusnya dijadikan kawasan pengembangan ekonomi terpadu. Ini bisa dilakukan kalau pemprov memberi motivasi dan dukungan ke daerah ini. Dengan menjadikan Parepare sebagai kota ekonomi, barang ekspor tidak perlu lagi dibawa ke Makasssar tapi cukup dikemas dengan baik di Parepare.
Paling tidak, hal ini bisa mengurangi biaya pengangkutan barang. Caranya dengan dengan menghadirkan industri pengolahan di kota berjuluk Bandar Madani ini.
"Tentunya ini juga mengurangi tingkat pengangguran di Parepare dan sekiratnya karena ada industri pengolahan di sini," lanjut Rudi di hadapan ribuan masyarakat Pare yang hadir.
Pendampingnya, Nawir tidak mau ketinggalan mengajak warga Parepare untuk berubah dengan mendukung Garuda-Na, karena program Garuda-Na memihak pada masyarakat, utamanya penciptaan 3.000 pengusaha muda yang tangguh.
Setelah di Parepare, Garuda-Na melakukan sosialisasi di Pangkajene Sidrap. Didampingi Ketua Tim Pemenangan Garuda-Na Sidrap, Takiuddin Masse, Rudi mengungkapkan bahwa Sidrap akan memberikan sumbangsi suara yang besar.
Kehadiran Garuda-Na di Sidrap ini disambut meriah sedikitnya 1.500 warga Sidrap. Warga bahkan menyebut kedua sosok cagub urut 3 ini sebagai "Jarang Palarinna Sinjai dan Bakka Lolona Sawitto". Mereka juga meneriakkan Garuda-Na menang. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar