MAKASSAR, FAJAR--Kue pembangunan Sulsel yang tidak adil dan merata jadi sasaran kritik cagub penantang petahana Sulsel. Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) kembali mengeritik pembagian kue pembangunan Sulsel di tangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Pasangan urut 1 yang mengusung semangat baru ini melihat selama ini pemprov Sulsel, tidak memperhitungkan Luwu Raya dalam hal pembangunan, atau daerah ini masih dianaktirikan dibanding kabupaten lain.
Pandangan IA ini diungkap saat silaturahmi dengan ribuan warga Luwu dalam acara silaturahmi akbar Ilham-Aziz di lapangan Padang Sappa, Kelurahan Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Kamis, 15 November dalam rangka menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram 1434 H.
"Luwu Raya salah satu daerah sentra produksi kakao terbesar di Sulsel. Namun sampai sekarang sudah ribuan petani asal Luwu yang datang mengadu menyesalkan pemprov Sulsel yang tidak membangun pabrik kakao di Luwu. Seandainya Pak Gubernur punya keberpihakan kepada petani kakao di Luwu, maka pasti pembangunan pabrik kakao dilakukan di tanah Luwu, bukan di Gowa seperti yang kita lihat saat ini," jelas Ilham.
Mestinya, pembangunan pabrik kakao tidak dilakukan berdasarkan pendekatan kekeluargaan tapi berdasar skala prioritas serta efisiensi. "Lihat saja sekarang hasil kakao petani Luwu terpaksa harus diangkut ke Gowa karena pabriknya ada di sana. Artinya, petani lagi- lagi harus mengeluarkan ongkos," lanjut Ilham disambut pekik hadirin.
Ilham juga menyinggung soal pinjaman Rp500 milyar yang akan dilakukan untuk pembangunan jalan di sulsel. "Katanya pinjaman ini untuk pembangunan jalan. kita sebenarnya tidak pernah menolak, seandainya pinjaman sebesar ini memenuhi rasa keadilan kita. Namun coba kita amati, dari 11 kabupaten yang akan diberi bantuan, masyarakat Luwu lagi - lagi tidak mendapatkan sepeser pun bantuan dari hasil pinjaman ini. Padahal di Luwu pun masih banyak jalanan yang perlu perbaikan," urainya.
Terkait dengan perjuangan warga Luwu yang selama ini ingin membentuk provinsi Luwu Raya, Ilham kembali menyampaikan sikapnya.
" Sejak saya pimpin partai Golkar hingga kini menjadi ketua partai Demokrat Sulsel, saya tidak pernah berhenti menyuarakan dukungan untuk pembentukan provinsi Luwu Raya. Kenapa mesti dihalang - halangi, inikan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Luwu Raya " ujarnya.
Silaturahmi dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Luwu, tokoh agama serta tokoh pemuda asal tanah Luwu juga hadir dalam silaturrahmi akbar ini. Saat berbicara, Aziz Qahar meyakinkan seluruh masyarakat Luwu termasuk PNS untuk tidak takut memberikan dukungan kepada pasangan Ilham-Aziz kendati mendapat tekanan dari atasannya.
Sebagai orang Luwu, telah lama dipandang sebelah mata oleh pemerintahan provinsi ada ketidakadilan dalam pembangunan dimana Luwu tidak mendapat porsi memadai. "Khusus PNS, jika ada yang merasa di intimidasi atau ditekan, maka segera laporkan kepada saya, nanti saya yang berhadap - hadapan dengan Pak Bupati, soalnya beliau itu kan saudara saya," ujar Aziz Qahar sambil tersenyum.
Di Luwu, IA juga melantik pengurus DPD Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu (PDIB) Sulsel, di Lapangan Walendrang Lamasi (Walmas), Kecamatan Walendrang. Hadir Ketua Umum DPP PDIB Hery Susanto, Ketua Harian Andi Sunarto, Sekjen Hendra , Ketua KPU Kaltim Andi Sunandar, Irjen Abubakar Nataprawira, Ketua DPD PDIB Banyuwangi Dody, dan DPD PDIP Kerawang Alex Kusuma, dan Wakil Bupati Kolaka Utara Boby Alimuddin.
Di akhir acara, DPP PDIB memberikan bantuan Rp200 juta dan bibit kayu ulin dari kalimantan untuk mensejahterakan masyarakat Luwu. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar