MAKASSAR, FAJAR--Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK2) untuk pemilu legislatif (pileg) 2014, yang bersumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menuai banyak masalah.
DAK2 yang diterima KPU Sulsel dan KPU kabupaten/kota se-Sulsel dari pemprov Sulsel beberapa waktu lalu, memiliki perbedaan dengan DAK2 yang diperoleh KPU daerah yang sumbernya dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan. Setidaknya ada dua kabupaten yang memiliki perbedaan serius DAK2 Kemdagri dengan DAK2 kabupaten yakni Sinjai dan Marosd.
Khusus Maros, jumlah total DAK2 pemerintah setempat dengan yang bersumber dari Kemdagri angkanya sama sebesar 348.150 jiwa. Perbedaan terjadi pada jumlah DAK2 setiap kecamatan. Dari 14 kecamatan di Maros, hanya dua kecamatan yakni Mallawa dan Turikale yang sama persis, sedang 12 kecamatan lainnya berbeda. Setelah ditelusuri, DAK2 tersebut tertukar-tukar antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya.
"Sebenarnya hanya tertukar-tukar, tapi ini kan tetap harus kita singkronisasi mana yang benar karena DAK2 ini akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah kursi pada setiap kecamatan. Kalau terjadi pertukaran data, itu kan bisa mengacaukan pembagian kursi pada setiap kecamatan," tandas Ketua KPU Maros, Andi Nur Imran.
Perbedaan paling merisaukan terjadi di Sinjai. DAK2 yang diserahkan dari pemprov Sulsel (sumber Kemdagri) disebutkan DAK2 Sinjai berjumlah 227.219 jiwa, sedang DAK2 pemerintah setempat mencapai 280.856 jiwa. "Ini yang masalah serius karena ternyata perbedaannya mencapai puluhan ribu orang," kata anggota KPU Sinjai, Jaenu, Jumat, 14 Desember.
Atas perbedaan DAK2 Sinjai dengan Kemdagri ini, pemkab Sinjai bahkan telah melayangkan surat klarifikasi DAK2 ke Kemdagri pada 10 Desember lalu, melalui Sekkab Sinjai, Taiyeb A Mappasere. Jaenu menyebut, DAK2 yang digunakan untuk pemilukada Sinjai juga berjumlah 280.856 orang.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan singkronisasi DAK2 yang diperoleh dari Kemdagri dengan DAK2 kabupaten/kota ini dilakukan untuk memastikan kesamaan data setiap kabupaten/kota." Yang ternyata ada daerah yang memang berbeda datanya. Ini akan kita komunikasikan lagi dengan Kemdagri untuk mencocokkannya lagi," kata Jayadi.
Angka DAK2 untuk pileg 2014 ini memang memiliki peningkatan sekitar 500.000 orang dibanding DAK2 pilgub Sulsel per Juli 2012, yang diserahkan pemprov Sulsel. DAK2 pilgub sebesar 9,8 juta sedang pileg hanya 9,3 juta lebih. Khusus di Makassar terjadi peningkatan terbesar dari 1,2 juta lebih menjadi 1,6 juta lebih. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar