*Usul Pemecatan Nawir ke DPP
MAKASSAR, FAJAR--Perhelatan pilgub Sulsel 2013 yang tinggal tersisa sekitar tujuh bulan, membuat DPD Demokrat Sulsel memperkokoh timnya khususnya tim inti yakni kader yang tercatat sebagai anggota DPRD kabupaten/kota di Sulsel. Untuk menguji layalitas, keaktifan, leadershif dan etika kader menghadapi pilgub, Demokrat membentuk tim evaluasi dan monitoring.
Tim evaluasi dan monitoring yang beranggotakan 12 orang ini, akan turun ke daerah selama dua pekan untuk mengukur kinerja legislatornya terkhusus terkait pilgub. Apakah mereka sudah menjalankan amanah partai yang diberikan, termasuk bagaimana komunikasi mereka dengan konstituennya.
"Angggota dewan Demokrat di Sulsel itu adalah kader inti dalam memenangkan partai, sekaligus menjadi ujung tombak perjalanan partai ke depan. Sudah termasuk bagaimana mereka bekerja menghadapi pilgub Sulsel," tandas Koordinator Tim Evaluasi dan Monitoring DPD Demokrat Sulsel, Sewang Tamal, saat memberikan keterangan pers di kantornya, Rabu, 20 Juni.
Di Sulsel, jumlah legislator Demokrat mencapai 106 mulai DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Demokrat Sulsel coba melakukan evaluasi dan monitoring terhadap anggota mereka tidak sebatas melihat bagaimana kerja politiknya jelang pilgub, tapi juga melihat bagaimana kinerja legislator secara keseluruhan baik sebagai wakil rakyat dan anggota partai. Makanya, tidak hanya akan dievaluasi kontribusinya terhadap partai, juga kinerjanya dan keaktifannya menjalankan tugas di DPRD.
Wakil Koordinator Tim Evaluasi dan Monitoring DPD Demokrat Sulsel, Sukman Baharuddin menambahkan bahwa evaluasi dan monitoring ini juga dilakukan untuk membuktikan Demokrat adalah partai baik dan benar. "Legislator yang dianggap berkinerja buruk akan berhadapan dengan Komisi Pengawas," kata Sukman.
Evaluasi dan monitoring juga tidak mutlak memberi sanksi kader yang dianggap berkinerja buruk, tapi bagaimana memotivasi kader Demokrat di Sulsel lebih aktif dalam menjalankan tugas dan amanah yang diberikan partai. Apalagi, salah satu misi Demokrat Sulsel adalah memperbanyak struktur dan keanggotaan. "Tapi kalau tidak bisa lagi disemangati, tentu partai juga tidak mau mempertahankan kader yang demikian," tambahnya.
Bagaimana dengan anggota DPRD Sulsel, Andi Nawir Pasinring yang tidak aktif di partai bahkan telah mendeklarasikan diri untuk bertarung di pilgub Sulsel bersama Andi Rudiyanto Asapa, Sewang yang juga Sewang yang juga Ketua Komisi Pengawas DPD Demokrat Sulsel menegaskan bahwa usul pemecatan Nawir sudah diajukan ke DPP Demokrat.
"Untuk Andi Nawir sudah ada keputusan DPD Sulsel bahwa untuk saat ini kita sudah pecat, tinggal seperti apa keputusan DPP. Yang pasti, prosesnya sudah melalui tahapan yang sesuai mekanisme partai," tambahnya.
Setidaknya ada tiga daftar dosa Nawir yang menjadi alasan Demokrat memecat dari partai. Daftar dosa tersebut yakni tidak aktif di partai, melakukan pembangkanangan di partai, serta dengan sengaja mendeklarasikan diri untuk bertarung di pilgub Sulsel. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar