MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar yang berniat bertarung melalui jalur independen, Erwin Kallo bakal menjaring calon wakil wali kota dengan cara yang tidak biasa. Lawyer yang juga berprofesi sebagai pengusaha properti ini akan menjaring pendampingnya melalui audisi.
Pola penjaringan calon pendamping ini akan ditempuh Erwin sebagai barometer dan menguji tingkat penerimaan masyarakat Makassar terhadap tokoh yang akan mendampinginya. Pola audisi ini kata dia lebih cocok dilakukan dibanding metode survei apalagi dirinya akan maju sebagai calon independen di Makassar. Proses audisi nantinya tidak hanya mengandalkan dukungan masyarakat, tapi juga kemampuan SDM tokoh dimana audisi akan melibatkan akademisi.
"Saya tidak menggunakan survei untuk memilih calon yang tepat mendampingi saya, tapi akan saya lakukan dengan cara audisi. Pola penjaringan seperti ini memang belum pernah ada, tapi itu akan menjadi refresentasi bahwa tokoh pendamping saya memang diinginkan dan bias diterima masyarakat," tegas Erwin Kallo akhir pekan lalu.
Erwin yang banyak tampil sebagai narasumber pada kegiatan seminar ini tidak menyoal latar belakang calon pendampingnya nanti. Baik dari politisi, pengusaha, birokrat, akademisi dan elemen masyarakat lainnya. Sebagai figur yang ingin maju di Makassar, dia terbuka untuk semua kalangan di daerah ini yang berminat menjadi pendampingnya.
Karena yang terpenting untuk membangun Makassar lebih baik ke depan, tidak semata-mata ditentukan calon pendamping tapi bagaimana pemerintah yang terpilih memiliki niat untuk membawa perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Makassar.
Kalau Erwin mencoba menjaring calon pendampingnya dengan cara audisi, Ketua Dewan Pakar ICMI Sulsel, Syaiful Saleh yang juga akan maju di Makassar melalui jalur independen tetap menjadikan metode survei sebagai acuan utama dalam menentukan calon pendamping, sebagaimana yang banyak dilakukan partai politik dalam menentukan calonnya.
Syaiful mengaku, pihaknya sudah ada tim diberi tugas melakukan komunikasi dan penjaringan calon pendamping yang paling layak mendampinginya. "Saya serahkan ke tim untuk memprosesnya. Yang jelas, patokan kita tetap akan mengacu pada survei," tandas Syaiful. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar