MAKASSAR, FAJAR--Asumsi banyak pihak yang menyebut pilgub Sulsel rawan terjadi gesekan ditepis dua penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu Sulsel. Kedua lembaga ini bahkan menggaransi pilgub Sulsel 2013 akan berjalan damai.
Garansi penyelenggara pemilu ini ditegaskan saat tampil sebagai narasumber dalam workshop tentang pemilukada yang digelar Australia-Indonesia Electoral Support Program (AIESP) di Hotel Arya Duta, Rabu, 27 Juni.
Namun jaminan bahwa pilgub Sulsel akan berjalan damai itu dipersepsikan Panwaslu dan KPU Sulsel kalau semua pihak khususnya kandidat mematuhi rambu-rambu pilgub yang ada. Termasuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang akan dijadikan daftar pemilih tetap (DPT) akurat dan tidak bermasalah. Persoalan DPT dianggap sebagai salah satu ancaman kerawanan pelaksanaan pilgub Sulsel mendatang.
Bahkan dalam sesi dialog workshop ini, ada kekhawatiran DP4 untuk pilgub Sulsel ini didesain untuk memenangkan cagub tertentu. Di sinilah KPU Sulsel diharapkan kejelian dan ketelitiannya dalam melakukan pemutakhiran data pemilih.
Kalau pun ada yang melihat pilgub Sulsel rawan terjadi gesekan, KPU dan Panwaslu melihat kalau asumsi tersebut sebatas pandangan politik pengamat di daerah ini. Makanya, Panwaslu dan KPU juga minta agar pengamat politik di Sulsel tidak memberikan pandangan politik bombastik, seperti menyebut pilgub Sulsel rawan gesekan.
"Pilgub Sulsel itu tidak rawan. Hanya anggapan pengamat saja yang mengatakan seperti itu. Jadi kalau ada pengamat mau komentar, janganlah memberikan pandangan kalau kita ini sangat rawan. Pilgub Sulsel ini akan berjalan damai sepanjang DPT tidak bermasalah," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar.
Malah, Anwar melihat kerawanan terletak pada upaya pihak utamanya kontestan dan timnya untuk mengkambinghitamkan panwaslu sebagai ancaman kerawanan.Namun bagi panwaslu hal ini sudah menjadi resiko yang harus dihadapi di pilgub Sulsel mendatang. Apalagi jumlah anggota panwaslu sangat terbatas.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan bahwa pelaksanaan pilgub yang damai di Sulsel harus menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Khususnya bagaimana melakukan pencerdasan masyarakat untuk memilih dengan baik. "KPU hanya sebatas mengajak seperti apa teknis pemilihan. Adapun bagaimana memilih calon yang baik seperti memberikan pemahaman visi misi calon, KPU tidak sampai di situ," kata Jayadi.
Mengenai DPT, Jayadi berjanji proses pemutakhiran data penduduk di Sulsel akan dilakukan secara maksimal. Salah satu yang dilakukan adalah menempel setiap rumah di Sulsel tentang jadwal pemutakhiran data penduduk, begitu juga jumlah penduduk yang sudah terdaftar sebagai pemilih. "Sehingga tidak ada lagi alasan ada orang tidak terdaftar. Kecuali kalau orang itu memang tidak pernah kembali ke rumahnya," kata Jayadi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar