MAKASSAR--Museum Balaikota, Jalan Balaikota Makassar terbakar Senin, 20 Juni sekira pukul 06.30. Kebakaran itu diduga akibat hubungan arus pendek yang terjadi pada ruang penyimpanan foto, keramik, dan barang antik lainnya, termasuk salah satu kamera TVRI masa lalu . Tiga ruangan di bagian belakang gedung ini hangus pada bagian atapnya.
Untungnya, peristiwa kebakaran ini tidak mengakibatkan benda koleksi di museum ini ikut terbakar. Itu karena warga cepat menyelamatkan benda yang ada di dalam gedung. Sehingga tidak ada barang berharga yang terbakar. Dalam peristiwa ini, setidaknya ada 20 unit pemadam kebakaran sempat disiagakan untuk mengantisipasi kobaran api.
Informasi yang diperoleh, api pertama kali dilihat oleh seorang tukang becak yang sehari-hari mangkal di depan Museum Balaikota, Daeng Bur. Awalnya, dia mengira kalau asap yang muncul tersebut hanya akibat pembakaran sampah yang ada di belakang museum.
Namun kepulan asap dari belakang museum itu semakin membesar. Tukang becak ini pun berinisiatif mengecek sumber asap yang mulai membesar. Setelah dicek, ternyata api bersumber dari salah satu ruangan di museum tersebut. Setelah memastikan yang terbakar adalah museum, dia kemudian menghubungi salah seorang pegawai yang dikenalnya.
"Begitu kami mendapat informasi dari Daeng Bur ini, kami segera menghubungi pemadam kebakaran. Sehingga api tidak sampai meluas ke bagian lainnya," ujar Kepala UPT Museum Balaikota Makassar, Nurul.
Saat kejadian berlangsung, sejumlah tukang becak dan warga sempat membantu upaya pemadaman api, sehingga api tidak sampai meluas ke ruang lainnya. Di tiga ruangan ini, yang terbakar hanya atap dan flapon bangunan, sehingga benda koleksi bisa diselamatkan. Petugas pemadam kebakaran juga cepat tiba setelah mendapat laporan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar