Powered By Blogger

Jumat, 08 Juni 2012

5.289 KK Kehilangan Jatah Raskin


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 5.289 kepala keluarga (KK) atau rumah tangga sasaran (RTS) di Sulsel bakal mengurut dada. RTS tersebut dipastikan kehilangan jatah raskin untuk Juni-Desember 2012.
Ini berdasarkan Pagu raskin Pemprov Sulsel 2012. Kalau pada Januari-Mei 2012, jumlah KK atau RTS penerima raskis di 24 kabupaten/kota di Sulsel mencapai 514.120 RTS, saat ini tersisa 508.831 atau berkurang 5.289 RTS. Ini artinya, ada puluhan ribu warga miskin yang tadinya menerima raskin setiap bulan tidak akan menerima lagi mulai Juni ini.
Pagu Raskin Juni-Desember 2012 ini diungkapkan anggota DPRD Sulsel dari PDIP, Dan Pontasik, Kamis, 7 Juni. Pontasik mengungkap, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, setidaknya ada sepuluh kabupaten/kota yang mengalami penurunan jatah raskin, sementara 14 kabupaten lainnya mengalami peningkatan jatah raskin. Kendati secara akumulatif persentasi penurunan pagu raskin dari sebelumnya hanya 1 persen, namun penurunan jatah raskin ini bakal terasa di daerah tertentu yang penurunannya signifikan seperti Toraja Utara hingga 39 persen.
Pontasik mengaku tidak mengerti sehingga pagu raskin untuk Tana Toraja dan Toraja Utara turun drastis, sementara wilayah ini bukan merupakan daerah pertanian. Kalau asumsi yang digunakan karena faktor warga miskin menurun, Pontasik sangat meragukan data RTS yang menjadi sasaran raskin yang dirancang pemprov Sulsel saat ini.
"Dimana logikanya Toraja Utara yang merupakan kabupaten baru dan bukan daerah pertanian warga miskinnya drastis seperti itu. Dari 20.899 RTS di Toraja Utara pada periode lalu, saat ini tinggal 12.652 RTS, begitu juta di Toraja dari 20.961 RTS turun menjadi 14.117 RTS. Ini menurut saya tidak masuk akal," tegas Pontasik.
Begitu juga Jeneponto yang dikenal sebagai kabupaten pertumbuhan ekonominya lambat juga mengalami penurunan jatah raskin. Sebelumnya warga Jeneponto yang mendapat jatah raskin mencapai 42.621 RTS menjadi 34.147 RTS atau turun 20 persen.
Di pihak lain, Bone yang merupakan salah satu kabupaten yang dikenal lumbung padi malah jatah raskinya meningkat hampir 100 persen. Dari 33.971 RTS pada periode lalu, saat ini naik menjadi 63.515 RTS atau naik 87 persen. Daerah lain yang cukup signifikan kenaikan pagu raskinya seperti Soppeng 46 persen, Wajo 36 persen, Selayar 22 persen.
"Ini yang saya tidak bisa pahami bagaimana nanti akan menjelaskan kepada masyarakat mengenai pagu raskin utamanya pada kabupaten/kota yang turun. Ini tentu saja akan menjadi beban tersendiri bagi bupati dan kepala desa untuk memberikan pemahaman kepada warganya," kata Pontasik.
Pemprov kata Pontasik mengklaim kalau pagu raskin tersebut berdasar data dari pusat yang mengacu BPS. Meski begitu, anggota DPRD Sulsel ini berharap pemprov Sulsel terlebih dahulu melakukan koordinasi dan klarifikasi dengan kabupaten/kota mengenai jumlah RTS yang jadi sasaran raskin nantinya. (hamsah umar)

                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar