*Deklarasi Saat Kendaraan Belum Pasti
MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) membuktikan janjinya menggelar deklarasi di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu, 10 Juni. Di hadapan ribuan pendukungnya, pasangan ini menyatakan siap memenangkan pilgub Sulsel 2013.
Deklarasi yang dihadiri pendukung dari 24 kabupaten/kota di Sulsel ini dihadiri sejumlah elit DPP Gerindra, yang merupakan partai pendukung utama pasangan ini. Mereka antara lain Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto, anggota dewan pembina seperti Muklas, Haebawan, Permadi, Mariati Joyohadikusumo, Denny Oktavianus, Rani Sutrisno serta sejumlah elit Gerindra lainnya.
Begitu juga, organisasi sayap Gerindra seperi Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria), Garda Prabowo, Kristen Indonesia Raya (KIRA), Kesira, dan organisasi sayap lainnya.
Sayangnya, siapa partai yang akan mengusung pasangan ini belum ditampilkan pasangan ini pada saat deklarasi. Kendati jauh hari sebelumnya memastikan akan menyertakan partai pendukung, namun saat deklarasi berlangsung tidak satu pun partai pengusung yang dilibatkan selain Gerindra. Bahkan pada saat orasi politik, tidak ada satu pun partai yang disebut-sebut pasangan ini termasuk Prabowo sendiri.
Kendati deklarasi pasangan ini menjadi bukti bahwa Garuda-Na akan bertarung di pilgub Sulsel, namun apakah melalui partai politik atau jalur independen belum ada kepastian. Kendati, peluang Rudi-Nawir maju melalui partai politik memang sudah sangat tipis apalagi kalau mengandalkan persentase perolehan kursi di DPRD Sulsel. Peluang terbesar pasangan ini hanya melalui independen atau menggunakan persentase suara gabungan partai nonparlemen dan partai pemilik kursi.
"Banyak pihak yang selama ini bertanya-tanya apakah benar maju diusung parpol. Deklarasi ini adalah jawabannya. Bahwa pintu yang sering ditanya wartawan sudah diambil pasangan lain, hari ini kita buktikan bahwa pintu itu masih terbuka," kata Rudiyanto.
Bupati Sinjai dua periode ini banyak mengkritik pemerintahan yang dibangun gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang. Dia menilai pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan yang sering digembor-gemborkan sebatas angka di atas kertas. Begitu juga program pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang tidak sepenuhnya berjalan baik.
"Kenyataan masih ada saudara kita yang tidak bisa sekolahkan anaknya karena tidak ada biaya, masih banyak yang minta-minta, masih banyak warga kita miskin. Yang kaya semakin kaya tapi yang miskin tetap saja miskin. Mereka saat ini hanya jadi penghuni kedua di republik tercinta kita," tegas Rudi.
Saat tampil orasi politik, Rudi terlihat berapi-api dan memperlihatkan bahwa dia adalah pemimpin yang tegas namun peduli rakyat. Kalau dirinya diberi kepercayaan masyarakat Sulsel jadi gubernur mendatang, Rudi-Nawir menyatakan akan menghapus kontrak politik yang dibuat gubernur Sulsel soal alokasi pendidikan gratis dimana 60 persen ditanggung kabupaten/kota, dan hanya 40 persen ditanggung provinsi.
"Itulah sebabnya, kabupaten Sinjai menolak pendidikan gratis yang ditawarkan provinsi. Kalau kami dipercaya, saya ingin hapus kontrak itu. Saya ingin provinsi yang menanggung semua dana pendidikan gratis bukan dibebankan ke kabupaten/kota," jelas Rudi.
Kalau pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar berjanji mundur kalau programnya tidak diwujudkan dalam dua tahun pertama, Rudi-Nawir bertekad mundur jika satu tahun tidak mewujudkan programnya. Makanya, pasangan ini tidak mau sekadar memberi janji demi mendapatkan simpati masyarakat Sulsel.
Begitu juga politik anggaran Pemprov Sulsel yang saat ini hanya diporsir pada wilayah tertentu saja, sementara kabupaten/kota yang tergolong miskin tidak diperhatikan. "Jangan lagi ada kabupaten/kota yang diprioritas anggarannya, tapi kita harus punya niat baik membangun Sulsel secara merata. Uang rakyat itu untuk rakyat bukan untuk dikantongi atau disembunyi," imbuh Rudi.
Sementara pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi menegaskan bahwa dirinya dan Rudiyanto akan memberikan pembelajaran politik yang baik di Sulsel, termasuk membuat calon yang berwatak curang untuk tidak bisa bergerak. "Kita akan latih ribuan kader hingga tingkat TPS untuk memangkas perilaku curang calon," tandas Nawir.
Kendati tidak terlalu diperhitungkan di pilgub Sulsel, Nawir menegaskan bahwa pasangan Garuda-Na akan memberikan perlawanan bagi cagub yang ada saat ini. "Kalau mereka merasa tidak pernah kalah dalam pertarungan selama ini, maka kamilah yang akan mengalahkan mereka. Itulah janji kami," tandas Nawir.
Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto juga tampil berapi-api saat memberikan orasi politiknya. Selain banyak memberikan dorongan politik terhadap pasangan ini, Prabowo juga banyak menyorot kondisi bangsa termasuk Sulsel. Angka kesuksesan yang dicapai pemerintah saat ini dianggap hanya laporan di atas kertas, karena kenyataan banyak rakyat hidup di bawah garis kemiskinan.
"Ekonomi memang membaik, tapi itu tidak dirasakan oleh rakyat miskin. Yang ada orang kaya makin kaya. Kita juga sudah capek melihat adengan-adengan prilaku pemerintahan termasuk perilaku korupsi," tegas Prabowo.
Makanya, kalau masyarakat Sulsel ingin hidup sejahtera, Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah ini untuk berjuang bersama memenangkan pasangan Rudi-Nawir. Apalagi, kepedulian Rudiyanto terhadap masyarakat tidak perlu diragukan dan ini telah dibuktikan di Sinjai.
"Rudiyanto ini menurut saya pemimpin yang aneh. Kalau melihat orasinya dia ini pemimpin yang berani bahkan sedikit nekat. Tapi kenekatannya ini suatu hal yang bagus karena demi memperjuangkan rakyat. Sekarang ini, kita memang butuh pemimpin yang sedikit nekad, karena kita memang butuh kenekatan untuk memperjuangkan rakyat," tandas Prabowo.
Meski Prabowo selama ini turun tangan langsung mengurus mengenai partai yang akan mengusung Rudi-Nawir di pilgub Sulsel, Prabowo juga belum membeberkan partai apa saja yang ada di belakang pasangan ini. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar