EKSISTENSI masjid sebagai rumah besar umat Islam, tidak hanya sebatas wadah untuk melaksanakan ibadah seperti salat, juga bisa berfungsi sebagai wadah untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan aspek kehidupan masyarakat.
Pandangan ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Bayam Makassar, Aziz Qahhar Mudzakkar. Di mata Aziz, masjid merupakan salah satu pusat peradaban umat Islam sejak dulu bahkan sejak nabi Muhammad membangun pondasi umat Islam. Karena itu pula, segala hal yang berkaitan dengan aspek kehidupan sosial kemasyarakatan bisa dibicarakan di masjid utama dalam hal mengajak kepada kebajikan.
Aziz yang tidak lain cawagub pendamping Ilham Arief Sirajuddin ini menegaskan bahwa masjid adalah tempat berkumpul umat Islam utamanya pada saat memasuki waktu salat lima waktu, termasuk ibadah di bulan Ramadan. "Ajaran Islam itu meliputi seluruh aspek kehidupan, mulai dari tata cara masuk WC, tata cara makan, berurusan dengan tetangga, hingga urusan politik semua diatur," ungkapnya.
Karena masjid merupakan pusat peradaban, lanjutnya, apa pun bisa dibicarakan di masjid."Tidak ada tempat yang paling enak untuk membicarakan segala persoalan kepemimpinan maupun keumatan. Selain masjid, kalau umat Islam tersebut taat beragama dengan baik selalu ada waktu berada di masjid," tegasnya.
Sebelumnya, gubernur Sulsel yang juga cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kekhawatirannya masjid dijadikan arena politis utamanya bersosialisasi selama bulan Ramadan. Makanya, Syahrul mengimbau MUI Sulsel mengeluarkan fatwa berupa larangan untuk tidak menjadikan masjid arena sosialisasi politik. Sayang, instruksi tersebut tidak sepenuhnya diikuti tim Syahrul sendiri dimana tim Sayang menjadikan masjid sebagai arena bersosialisasi melalui pemasangan atribut di masjid tertentu. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar