MAKASSAR, FAJAR--Pembantaian muslim Rohingya di Burma, Myanmar menjadi keprihatinan DPW PKS Sulsel. Partai berbasis Islam ini mengecam pembantaian terhadap warga muslim. PKS Sulsel pun mendesak pemerintah mengambil upaya untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Apalagi, pembantaian terhadap muslim Rohingya ini telah mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan puluhan ribu mengungsi. Di sisi lain, dua termasuk Indonesia masih bungkam. Ketua DPW PKS Sulsel, Andi Akmal Pasluddin minta pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi menekan pemerintah Burma untuk menghentikan pembantaian. "Ini
adalah pelanggaran keji dan pelakunya harus diseret ke pengadilan internasional," kata Akmal, Minggu, 29 Juli.
Akmal melihat, pembantaian muslim Rohingya ini merupakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM). PKS Sulsel melihat aksi ini sudah mengarah pada pemusnahan etnis Rohingya sehingga tidak bisa dibiarkan terjadi.
Bahkan, tragedi ini dianggap bentuk kemunduran dalam penegakan HAM dunia terlepas dari siapapun korbannya. "Karenanya kita harus mendesak pemerintah mengambil sikap resmi mengutuk dan mendesak negara tersebut keluar dari ASEAN," tambah Sekretaris PKS Sulsel, Amru Saher.
Sebagai negara yang dihormati di ASEAN bahkan berpenduduk terbesar muslim, PKS Sulsel agar pemerintah secepatnya mengambil langkah nyata untuk mengentikan pembantaian etnis muslim tersebut. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar