MAKASSAR, FAJAR--Sikap keras DPP Golkar menghadapi Jusuf Kalla (JK) berangsur melunak. Golkar mulai memberi ruang JK maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang sekalipun bukan melalui pintu Golkar.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Nurdin Halid yang ditemui saat menghadiri buka puasa bersama Tim Pemenangan Kadir Halid di Jalan Bau Mangga, Minggu, 29 Juli menegaskan Golkar tidak pernah berpikir untuk memecat JK sebagai kader Golkar. Bahkan menurut dia, Golkar sangat mendukung sikap politik JK ketika ingin mencalonkan diri sebagai capres pada pemilu 2014 mendatang.
"Jadi kita di Golkar itu sangat mendukung sebenarnya, dan mempersilahkan JK maju. Yang jelas, tidak ada sampai sekarang ada niat untuk memecat JK. Kalau pun saat ini ada isu yang berkembang, itu saya kira hanya permainan politik saja," kata Nurdin.
Mengenai penegasan elit DPP Golkar untuk memecat kader yang tidak mendukung keputusan partai sesaat setelah Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie sebagai capres tunggal Golkar, Nurdin lagi-lagi menepis asumsi bahwa ancaman tersebut ditujukan kepada JK. Kalau pun dalam aturan partai tidak boleh ada kader maju ketika sudah ada yang ditetapkan partai, Golkar untuk seorang JK bisa saja mendapat perlakukan khusus.
Namun itu juga sangat bergantung dengan hak prerogatif Ical-sapaan akrab Aburizal Bakrie sebagai pimpinan partai. Namun bagi Nurdin, JK pantas mendapatkan perlakuan khusus Golkar apalagi pernah menjadi Ketua Umum DPP Golkar. "Bisa saja JK diperlakukan khusus tergantung ketua umum, karena kita tidak pernah berniat memecatnya," kata Nurdin.
Yang pasti menurut Nurdin, ketika JK tampil sebagai capres pada pilpres 2014 mendatang, mayoritas masyarakat Sulsel dipastikan akan memilih JK. Apalagi JK di mata warga Sulsel, JK cukup berjasa dalam meningkatkan pembangunan di Sulsel.
Sementara terhadap partai politik yang selama ini menyatakan dukungan terhadap JK, Nurdin minta agar parpol tersebut segera mendeklarasikan JK sebagai capres yang akan diusung partainya. Pasalnya, Nurdin khawatir JK sekadar dijadikan permainan politik oleh parpol yang coba meningkatkan kepercayaannya di mata masyarakat. "Kita persilahkan, tapi jangan JK diombang-ambingkan dan hanya jadi alat politik," imbuh Nurdin.
Sejauh ini, JK memang banyak dilirik partai politik untuk diusung sebagai capres kendati belum secara resmi. Parpol yang sudah memunculkan JK capres adalah PPP. Partai berbasis Islam ini bahkan menggadang-gadang JK sebagai capres melalui munas PPP beberapa waktu lalu. Partai lain seperti Nasional Demokrat juga melirik JK untuk capres, sementara Gerindra mengincar JK sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Terhadap pilgub Sulsel dimana Golkar akan mengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Nurdin minta semua kader Golkar solid mendukung calon yang diusung partai. utamanya ketika calon tersebut sudah didaftarkan ke KPU. "Kader yang ditemukan tidak mendukung, tentu akan kita pertimbangkan," tandas Nurdin.
Bahkan ketika ada kader yang coba-coba mendukung calon lain, partai kata dia tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pemecatan. "Bahkan kalau ada bupati dari Golkar yang tidak mendukung calon Golkar, juga akan kita beri sanksi," sebut Nurdin. (sah)
(hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar