MAKASSAR, FAJAR--Proses demokrasi yang baik makin memberikan pendidikan politik yang semakin bagus dalam memilih calon pemimpin. Pengaruh politik dinasti suatu daerah tidak banyak lagi memengaruhi masyarakat dalam menentukan pemimpin.
Manajer Pemenangan Jaringan Suara Indonesia (JSI) Sulsel, Irfan Jaya menyatakan, JSI yang penah melakukan survei di Bone beberapa waktu lalu menemukan kesimpulan bahwa masyarakat Bone semakin cerdas dan rasional dalam menentukan calon pemimpinnya. Mereka tidak lagi terpengaruh dengan politik dinasti. Kendati masih ada pengaruh politik dinasti, persentasenya sangat kecil itupun terjadi hanya pada wilayah pelosok desa.
"Beberapa waktu lalu JSI melakukan survei. Dari survei ini, kita memang coba tanyakan mengenai politik dinasti itu, ternyata kenyataan memang tidak terlalu berpengaruh lagi," jelas Irfan, Senin, 23 Juli.
Kandidat bupati yang kuat saat ini masih dikategorikan berasal dari satu dinasti yakni Andi Baso Fahsar Padjalangi dan Andi Irsan Idris, sehingga ini juga menjadi salah satu alasan politik dinasti tidak banyak memberi pengaruh di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Sehingga sekiranya isu politik dinasti ini dimanfaatkan untuk menyerang kandidat lain, Irfan memastikan situasinya tidak akan banyak memberikan pengaruh. Apalagi, masyarakat Bone saat ini sudah sangat rasional dalam memilih. Dalam menentukan pemimpin, masyarakat lebih cenderung melihat kapasitas figur yang akan memimpin, termasuk sejauh mana harapan yang mereka usung ketika terpilih menjadi bupati ke depan.
Untuk kondisi saat ini, Irfan menyebutkan Fahsar dan Irsan masih menjadi figur yang diunggulkan dibanding kandidat lainnya. "Dia ibarat matahari kembar, sementara kandidat lainnya masih jauh. Sepanjang tidak ada dinamika politik yang luar biasa, dua figur ini masih sulit diungguli," kata Irfan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar