MAKASSAR, FAJAR--Kendati anggota Panwaslu Sulsel belum bisa berbuat banyak menindaki black campaign di Sulsel, lembaga pengawas pemilu ini turut prihatin dan angkat bicara terkait kampanye hitam "Gubernur Narkoba".
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto menilai bahwa kampanye hitam ini bagian dari dinamika demokrasi di Sulsel dan bisa merusak citra demokrasi di Sulsel. Kampanye seperti ini menurutnya memang sangat sulit dibuktikan. Kalau pun sudah bisa dibuktikan, panwaslu belum bisa menindaki karena sampai saat ini di kacamata panwaslu belum ada calon gubernur.
"Panwaslu sekali lagi sifatnya hanya melakukan tindak lanjut. Harapan kami tentu bangaimana masyarakat bisa bantu panwaslu untuk melaporkan kejadian seperti itu. Namun kalau saat ini, tentu saja yang jadi pertanyaan siapa peserta pemilu, kan sampat saat ini belum ada yang bisa kita anggap peserta pemilu," kata Suprianto, Rabu, 18 Juli.
Hemat Panwaslu Sulsel, munculnya black campaign yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel kemungkinannya ada tiga indikasi yang muncul. "Pertama, apakah memang sengaja dibuat untuk mendapatkan simpati rakyat, dilakukan oleh kompetitor, atau ada orang lain yang sengaja melakukan itu karena ingin melihat proses demokrasi di Sulsel buruk," sebut Suprianto.
Karena tahapan pilgub Sulsel sudah resmi ditetapkan KPU sejak 26 Juni lalu, panwaslu Sulsel mengaku sebatas bisa melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari kampanye negatif apapun latar belakangnya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan Panwaslu, lembaga pengawas ini mengajak masyarakat untuk menghindari black campaign.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus jubir Sayang, Arfandi Idris mengimbau Panwaslu Sulsel untuk bekerja dalam melakukan pengawasan pilgub Sulsel. "Kita menyadari panwaslu belum bisa menindaki black campaign seperti itu. Namun, harapan kita paling tidak panwaslu melakukan kerja nyata misalnya sekalipun sekadar mengimbau masyarakat," imbuh Arfandi.
Terhadap pelaku black campaign, Arfandi memilih lebih berhati-hati menyikapi kampanye negatif yang beredar di tengah masyarakat. "Cukup kami doakan pelakunya masuk surga. Karena kalau didoakan masuk neraka tidak mungkin doa kita diterima sebab kita hanya diminta berdoa yang baik-baik," kata Arfandi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar