MAKASSAR, FAJAR--Istri Sales and Service Manager PT Merpati Nusantara Airlines Makassar-Iman Bagus Nugraha, , Andi Indria Safitri akhirnya memberikan keterangan kepada penyidik Polsekta Rappocini Makassar, Kamis, 15 Desember. Istri korban dugaan pembunuhan ini dihadapi penyidik sekitar lima jam.
Istri korban ini datang ke Posekta Rappocini didampingi anggota keluarganya sekira pukul 09.00. Proses pemeriksaan kepada saksi yang satu ini berlangsung hingga sekira pukul 14.00. Proses pemeriksaan terhadap istri korban ini dilakukan penyidik di ruang tertutup.
Kendati sudah menjalani pemeriksaan, namun belum banyak informasi yang diperoleh terkait pemeriksaan Indria ini. Selain tertutup, polisi juga enggan membeberkan seperti apa hasil pemeriksan dari istri korban yang baru saja tiba dari Bogor ini. Yang pasti, pemeriksaan terhadap istri korban ini terkait peristiwa tragis yang dialami suaminya beberapa waktu lalu.
"Yang ditanyakan penyidik terkait dengan kematian suaminya. Dia ini kan orang yang paling dekat dengan suaminya, makanya keterangan dia sangat kita butuhkan terkait beberapa hal. Cuma seperti apa hasil pemeriksaannya, penyidik tidak bisa beberkan itu," kata Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman.
Sebagai orang yang paling dekat dengan korban, Herman menegaskan bahwa Indria memiliki informasi yang mungkin bisa membantu penyidik mengungkap kasus dugaan pembunuhan maupun bunuh diri ini. Makanya, tidak hanya sekadar memeriksa saksi seputar kematian korban, polisi juga akan mencari tahu seperti apa korban selama in i maupun masalah-masalah yang dialami korban sebelum ditemukan tewas di rumahnya, Town House.
Dalam pemeriksaan ini, Herman berharap penyidik bisa mendapat petunjuk untuk memeriksa saksi lain yang diperlukan penyidik. Saat ditanya, Herman mengaku belum bisa memastikan siapa saja yang akan diperiksa setelah Indria diperiksa penyidik.
"Sambil menunggu hasil autopsi dari tim forensik Unhas, kita juga sambil jalan melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang dianggap perlu untk mengungkap motif ini," tambah Herman. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar