MAKASSAR, FAJAR--Berlatar belakang sebagai Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI ) Sulsel, calon wali kota Makassar Syaiful Saleh coba merangkul kelompok majelis taklim di Makassar.
Minggu, 3 Juni, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Makassar ini melakukan silaturahmi dengan beberapa kelompok majelis taklim di Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea. Majelis taklim yang hadir di tempat ini tidak hanya dari Tamalanrea saja tapi juga dari kecamatan terdekat yakni Biringkanaya. Juga sejumlah tokoh masyarakat NTI turut hadir dalam silaturahmi ini.
"Tokoh masyarakat dan majelis taklim inilah yang kita harapkan menjadi bagian dari kita di pilwalkot Makassar mendatang. Saya tidak menjanjikan apa-apa, tapi saya berkomitmen untuk membangun Makassar lebih baik ke depan. Komitmen inilah yang saya tawarkan pada warga Makassar," tandas Syaiful.
Di wilayah ini, Syaiful juga melakukan konsolidasi dengan tim suksesnya yang ada di Tamalanrea untuk lebih mematangkan langkah untuk bisa bertarung di Makassar. Syaiful mengaku, saat ini jumlah dukungan KTP yang sudah dikantongi sudah mencapai 50 persen dari yang disyaratkan atau sekitar 20 ribu.
Di Makassar sekarang ini, kelompok masyarakat marginal masih cukup banyak bahkan diperkirakan mencapai 25 persen dari jumlah penduduk Makassar. Mereka seperti masyarakat pinggiran, buruh, nelayan, petani dan masyarakat pinggiran lainnya. Komunitas marginal ini menjadi salah satu yang akan dibenahi Syaiful ketika terpilih menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang.
"Pemerintah harus punya keberpihakan nyata terhadap pembangunan masyarakat pinggiran, misalnya soal ketersediaan infrastruktur supaya mereka punya akses bekerja lebih bagus untuk menikmati pembangunan yang sementara berjalan. begitu juga pembangunan SDM ditingkatkan kapasitasnya dalam berbagai kegiatan sesuai kondisi masyarakat setempat," jelas Syaiful.
Misalnya pekrja bangunan harus ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa lebih trampil, karena di Makassar masih banyak dari luar. Begitu juga pertukangan, nelayan, petani, home industri dalam berbagai kegiatan pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan kerajinan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar