MAKASSAR, FAJAR--Aksi pembobolan menimpa Megarich Komputer di Jalan Abdullah Daeng Sirua No.18 A Makassar, Jumat, 13 Juli sekira pukul 04.27 Wita. Sekitar 21 menit berakhir, pelaku berhasil membawa kabur sedikitnya 87 laptop dan notebook berbagai merek.
Akibat ulah maling yang diperkirakan menggunakan mobil dalam berakhir ini, pemilik toko yakni Ronny Wijaya (35) mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp400 juta. Laptop dan notebook yang dicuri maling adalah jenis Asus, Toshiba, dan Fujitsu. Harga barang per unit yang dibawa kabur maling antara Rp3 juta hingga Rp11 juta.
Dari rekaman CCTV, pelaku yang masuk ke dalam toko tersebut berjumlah dua orang. Para pelaku menggunakan penutup muka untuk menghindari wajahnya terekam dengan jelas CCTV. Pelaku diduga masuk ke toko tersebut setelah berhasil merusak gembok menggunakan pemotong seng dan linggis.
Puluhan unit laptop dan notebook yang disusun rapi dalam sebuah etalase dibawa kabur pelaku setetelah memecahkan kaca etalase, begitu juga yang disimpan di atas rak tempat penyimpanan laptop dan notebook tersebut. Diduga setelah mobilnya penuh, pelaku baru meninggalkan lokasi.Pasalnya, beberapa unit laptop dan notebook serta barang elektronik lainnya ditinggalkan.
"Mungkin karena sudah tidak muat mobil sehingga tidak diambil seluruh isi toko. Yang diambil juga yang mahal-malah. Printer misalnya tidak ada yang diambil," kata Ronny.
Dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat beberapa kali keluar masuk toko mengambil barang curianya. Aksi pelaku ini cukup berani. Selain berada di pinggir jalan poros, pelaku juga beraksi saat dini hari atau saat masjid sudah mulai bunyi. "Itu kalau kita lihat waktu di rekaman CCTV," tambah Ronny.
Di rumah tersebut, Ronny tinggal bersama istrinya, Ince dan dua anaknya serta dua pembantunya. Namun saat kejadian berlangsung, tidak seorang pun yang mendengar suara ada yang membuka atau merusak pintu. Korban baru mengetahui toko miliknya telah disatroni maling ketika pembantunya turun untuk mengambil koran langganan.
Sebelum kejadian berlangsung, korban sempat terbangun sekira pukul 01.00 Wita. Korban mengaku saat itu mendengar bel rumahnya berbunyi sehingga sempat turun. Tapi saat itu, korban tidak sampai membuka pintu untuk memantau situasi diluar. Korban sekadar mencoba berteriak apakah ada orang atau tamunya yang memencet bel. "Tapi tidak ada juga yang jawab. Jadi sekitar pukul 01.30 Wita, saya kembali ke atas dan tidur," cerita Ronny.
Istri korban sangat terpukul dengan aksi pencurian di toko miliknya itu. Bahkan korban masih terlihat lemas mengingat jumlah kerugian yang dialaminya. "Tadi juga sempat pingsang," tambah Ronny.
Begitu korban mengetahui toko miliknya telah disatroni maling, korban langsung melaporkan kasus itu ke Polsekta Panakkukang. Korban bahkan harus diantar tetangganya ke kantor polisi. Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung melakukan olah TKP. Di TKP, polisi sempat menemukan tetesan darah yang diduga darah pelaku yang terluka saat memecahkan kaca etalase.
Kapolsekta Panakukang, Kompol Agung Kanigoro membenarkan peristiwa pencurian di Megarich Komputer tersebut. Polisi menduga, pelaku yang melakukan aksi pencurian itu adalah orang yang sudah berpengalaman dan sering beraksi di Makassar. Pasalnya, dari ciri-ciri pelaku yang terekam di CCTV, postur tubuh pelaku tidak jauh beda dengan yang selama ini terekam CCTV dalam aksi pencurian di Makassar.
"Pelaku sementara kita kejar dan selidiki, sambil memeriksa saksi-saksi. Kita berharap, pelaku pencurian ini bisa kita ungkap," kata Agung. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar