MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel menegaskan tidak memiliki wewenang mengumumkan rekam medik (tes kesehatan secara detail) tiga pasangan cagub Sulsel 2013. Penegasan ini menyikapi polemik mengenai hasil pemeriksaan kesehatan cagub Sulsel saat ini.
"KPU kan pada dasarnya sudah sampaikan bahwa ketiga pasangan cagub ini mampu secara fisik dan mental. Artinya bahwa semuanya itu sehat," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Kamis, 29 November.
Dalam rekomendasi yang disampaikan tim pemeriksa dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel, KPU memang hanya membutuhkan rekomendasi hasil pemeriksaan cagub, bukan pada wilayah rekam medik calon tersebut. Sekalipun rekam medik secara detail ada disampaikan IDI ke KPU Sulsel, data tersebut sebatas salah satu syarat.
Jayadi menyebut, ada dua bagian yang disampaikan IDI yakni rekomendasi dan lampirannya. Lampiran tersebut berisi hasil pemeriksaan kesehatan secara detail masing-masing calon. "Itu kami tidak pernah buka dan tidak pernah juga umumkan. Saya sendiri tidak pernah buka karena yang kita butuhkan kan rekomendasinya seperti apa. Dan rekomendasinya adalah semuanya sehat jasmani dan rohani," papar Jayadi.
Soal seperti apa hasil medical check up tiga pasangan itu, Jayadi menegaskan bahwa yang paling paham adalah tim dokter IDI yang melakukan pemeriksaan. Apalagi menurut dia, rekam medik tersebut bersifat rahasia.
"Detail pemeriksaan kesehatan itu kan ada tiga rangkap. Satu KPU sebagai pemesang, satu ke kandidat, dan satu arsip. Yang ke kandidat ini harus diambil sendiri dan tidak bisa diwakili karena itu tadi sifatnya pribadi," lanjut Jayadi.
Tim pemenangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Yarifai Mappeaty mengatakan pembahasan mengenai tes kesehatan calon sudah tidak tepat karena tahapannya sudah berlalu. "Ini malah mengundang banyak pertanyaan. Ada apa masalah kesehatan ini dipublikasikan lagi padahal tahapannya sudah lewat," kata Yarifai.
Bisa jadi kata dia, tim Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mencurigai lawan politiknya ada yang sakit, atau bisa jadi ada kekhawatiran di internal Sayang soal adanya asumsi masyarakat Sulsel pasangan ini memiliki rekam penyakit tertentu. "Sehingga untuk menjawab asumsi masyarakat calonnya sakit, diumumkanlah bahwa pasangan ini sebenarnya sehat," tandas Yarifai.
Kendati, Yarifai tidak khawatir sekiranya hasil pemeriksaan kesehatan tersebut menjadi tuntutan masyarakat Sulsel untuk di publikasikan. "Silahkan KPU mempublikasikannya karena saya kira akan lebih objektif," katanya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar