MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Takalar, Indar Parawansa terus berburu partai politik yang bisa mendukungnya di pemilukada Takalar Juli 2012. Selain melamar ke parpol pemilik kursi di DPRD Takalar, dia juga menggalang dukungan parpol non-parlemen.
Minggu, 26 Februari, suami Kofifah Indar Parawansa yang saat ini sebagai Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri ini melakukan pertemuan dengan 17 partai politik non parlemen. Komunikasi politik dengan parpol non-kursi itu berlangsung di Hotel Magellona Makassar. Kendati belum ada kesepakatan politik yang bisa dicapai antara Indar Parawansa dengan pengurus parpol itu, namun respons mereka cukup positif.
Bahkan, untuk melakukan komunikasi lebih intensif, Indar kembali akan melakukan pertemuan dengan parpol non parlemen tersebut. Pertemuan kali ini akan diperluas dengan melibatkan pimpinan parpol DPC Takalar dan DPD/DPW Sulsel.
"Kita agendakan bertemu kembali Rabu nanti. Kita berharap, pengurus di Takalar dan yang ada di Sulsel turut mengikuti agenda pertemuan kedua ini. Supaya parpol non parlemen itu satu suara antara pengurus DPC di Takalar dengan DPD/DPW di Sulsel," kata Indar Parawansa.
Parpol non parlemen yang digalang Indar Parawansa itu seperti Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Serikat Islam (PSI), Partai Merdeka, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme), Partai Pelopor, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP), dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
Partai lain Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Kedaulatan, dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). 17 parpol non parlemen ini memiliki persentase suara sekitar 19,28 persen atau sudah melebihi persentase suara yang disyaratkan KPU sebesar 15 persen.
Selain pimpinan parpol non parlemen yang hadir dalam pertemuan itu, Ketua STIKES Tana Wali Takalar, Fatmawati M.Kes juga menyempatkan diri dalam pertemuan ini. Tokoh pendidik ini selama ini digadang-gadang sebagai salah satu figur calon bupati di Takalar.
Tim Pemenangan Indar Parawansa, Muhammad Chariyanto Rachim mengatakan bahwa pertemuan dengan parpol non parlemen ini, baru sebatas komunikasi awal. "Ini sekadar memperkenalkan Indar Parawansa kepada pimpinan parpol tersebut. Setelah itu, kita ingin akan ada komunikasi lebih intensif lagi. Kita berharap parpol ini bisa kita persatukan untuk mendukung calon yang kita tawarkan," kata Chariyanto. (hamsah umar)
Persentase Suara Parpol Non-Parlemen Takalar:
Perjuangan Indonesia Baru (PIB) : 1,42 persen
Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) : 1,36 persen
Partai Serikat Islam (PSI) : 0,73 persen.
Partai Merdeka: 1, 16 persen
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 1,41 persen
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme): 2,42 persen
Partai Pelopor : 0,46 persen
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI): 1,72 persen
Partai Pemuda Indonesia (PPI) : 0,84 persen
Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP): 1,51 persen
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) : 0,55 persen
Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) : 0,45 persen
Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK): 0,38 persen
Partai Indonesia Sejahtera (PIS) : 0,33 persen
Partai Persatuan Daerah (PPD) : 0,73 persen
Partai Kedaulatan : 1,24 persen
Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB): 2,08 persen
Total : 19,28 persen
Minggu, 26 Februari, suami Kofifah Indar Parawansa yang saat ini sebagai Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri ini melakukan pertemuan dengan 17 partai politik non parlemen. Komunikasi politik dengan parpol non-kursi itu berlangsung di Hotel Magellona Makassar. Kendati belum ada kesepakatan politik yang bisa dicapai antara Indar Parawansa dengan pengurus parpol itu, namun respons mereka cukup positif.
Bahkan, untuk melakukan komunikasi lebih intensif, Indar kembali akan melakukan pertemuan dengan parpol non parlemen tersebut. Pertemuan kali ini akan diperluas dengan melibatkan pimpinan parpol DPC Takalar dan DPD/DPW Sulsel.
"Kita agendakan bertemu kembali Rabu nanti. Kita berharap, pengurus di Takalar dan yang ada di Sulsel turut mengikuti agenda pertemuan kedua ini. Supaya parpol non parlemen itu satu suara antara pengurus DPC di Takalar dengan DPD/DPW di Sulsel," kata Indar Parawansa.
Parpol non parlemen yang digalang Indar Parawansa itu seperti Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Serikat Islam (PSI), Partai Merdeka, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme), Partai Pelopor, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP), dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
Partai lain Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Kedaulatan, dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). 17 parpol non parlemen ini memiliki persentase suara sekitar 19,28 persen atau sudah melebihi persentase suara yang disyaratkan KPU sebesar 15 persen.
Selain pimpinan parpol non parlemen yang hadir dalam pertemuan itu, Ketua STIKES Tana Wali Takalar, Fatmawati M.Kes juga menyempatkan diri dalam pertemuan ini. Tokoh pendidik ini selama ini digadang-gadang sebagai salah satu figur calon bupati di Takalar.
Tim Pemenangan Indar Parawansa, Muhammad Chariyanto Rachim mengatakan bahwa pertemuan dengan parpol non parlemen ini, baru sebatas komunikasi awal. "Ini sekadar memperkenalkan Indar Parawansa kepada pimpinan parpol tersebut. Setelah itu, kita ingin akan ada komunikasi lebih intensif lagi. Kita berharap parpol ini bisa kita persatukan untuk mendukung calon yang kita tawarkan," kata Chariyanto. (hamsah umar)
Persentase Suara Parpol Non-Parlemen Takalar:
Perjuangan Indonesia Baru (PIB) : 1,42 persen
Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) : 1,36 persen
Partai Serikat Islam (PSI) : 0,73 persen.
Partai Merdeka: 1, 16 persen
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 1,41 persen
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme): 2,42 persen
Partai Pelopor : 0,46 persen
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI): 1,72 persen
Partai Pemuda Indonesia (PPI) : 0,84 persen
Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP): 1,51 persen
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) : 0,55 persen
Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) : 0,45 persen
Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK): 0,38 persen
Partai Indonesia Sejahtera (PIS) : 0,33 persen
Partai Persatuan Daerah (PPD) : 0,73 persen
Partai Kedaulatan : 1,24 persen
Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB): 2,08 persen
Total : 19,28 persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar