MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar mulai menyiapkan kelas pemilu di sekolah menengah atas (SMA) sederajat, dalam rangka memberikan pemahaman pada pelajar tentang pemilukada utamanya hak mereka untuk menggunakan hak politiknya sebagai peserta pemilih.
Kelas pemilu di sekolah ini, diberikan dalam bentuk kurikulum yang diintegrasikan dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Isu mengenai pemilu ini yang akan disisipkan dalam mata pelajaran PKn, sehingga pelajar yang sudah berhak memilih bisa memiliki pemahaman yang baik tentang pemilu.
Langkah KPU Makassar ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula di kota Makassar. Apalagi sejauh ini, tingkat partisipasi pemilih pemula masih rendah dibanding potensi pemilih pemula yang ada. "Kita rencanakan mulai Maret sudah berjalan," kata Ketua KPU Makassar, Misnawati di KPU Sulsel beberapa waktu lalu.
KPU Makassar menurut Misnawati saat ini masih menunggu proses pencairan anggaran, untuk mendukung beberapa program yang sudah direncanakan utamanya kegiatan sosialisasi. "Tapi sosialisasi saat ini tetap kita lakukan," katanya.
Pada agenda pilwalkot Makassar dan pilgub Sulsel 2013 nanti, KPU Makassar menargetkan partisipasi pemilih pemula bisa mencapai 75 persen.
Keinginan KPU Makassar meningkatkan partisipasi pemilih pemula ini didukung penuh anggota DPRD Makassar. Anggota Komisi C DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil menilai potensi pemilih pemula cukup besar. "Karena itu kami mendorong langkah-langkah KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Karena seingat saya, memang ada anggaran yang diplot untuk upaya peningkatan partisipasi pemilih pemula," kata Mudzakkir.
Menurut Mudzakkir, potensi pemilih pemula cukup besar mulai dari pelajar hingga mahasiswa. "Itu luas biasa banyaknya kalau potensi ini bisa dimaksimalkan," tambahnya. (hamsah umar)
Kelas pemilu di sekolah ini, diberikan dalam bentuk kurikulum yang diintegrasikan dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Isu mengenai pemilu ini yang akan disisipkan dalam mata pelajaran PKn, sehingga pelajar yang sudah berhak memilih bisa memiliki pemahaman yang baik tentang pemilu.
Langkah KPU Makassar ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula di kota Makassar. Apalagi sejauh ini, tingkat partisipasi pemilih pemula masih rendah dibanding potensi pemilih pemula yang ada. "Kita rencanakan mulai Maret sudah berjalan," kata Ketua KPU Makassar, Misnawati di KPU Sulsel beberapa waktu lalu.
KPU Makassar menurut Misnawati saat ini masih menunggu proses pencairan anggaran, untuk mendukung beberapa program yang sudah direncanakan utamanya kegiatan sosialisasi. "Tapi sosialisasi saat ini tetap kita lakukan," katanya.
Pada agenda pilwalkot Makassar dan pilgub Sulsel 2013 nanti, KPU Makassar menargetkan partisipasi pemilih pemula bisa mencapai 75 persen.
Keinginan KPU Makassar meningkatkan partisipasi pemilih pemula ini didukung penuh anggota DPRD Makassar. Anggota Komisi C DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil menilai potensi pemilih pemula cukup besar. "Karena itu kami mendorong langkah-langkah KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Karena seingat saya, memang ada anggaran yang diplot untuk upaya peningkatan partisipasi pemilih pemula," kata Mudzakkir.
Menurut Mudzakkir, potensi pemilih pemula cukup besar mulai dari pelajar hingga mahasiswa. "Itu luas biasa banyaknya kalau potensi ini bisa dimaksimalkan," tambahnya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar