MAKASSAR, FAJAR--Polarisasi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel yang terjadi di arena rapat kerja wilayah (rakerwil), dikhawatirkan bakal berlanjut di rapat pimpinan wilayah (rapimwil) PPP Sulsel.
Kekhawatiran ini disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang. Menurutnya, sangat memungkinkan perbedaan pendapat dalam menentukan calon gubernur (cagub) yang akan diusung di pilgub Sulsel juga terjadi di rapimwil. "Partai mana pun akan terjadi seperti, karena memang susah satu suara dalam organisasi politik. Tapi bagi saya, ancaman polarisasi itu tidak begitu rumit bagi saya," kata Mariattang.
Dia beralasan, mengacu petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang penentuan calon, DPW diharuskan mengirim dua nama ke DPP untuk disahkan. "Jadi tidak rumit, karena yang akan kita usulkan ke DPP nantinya juga dua pasangan calon. Keputusan akhirnya tetap ada di DPP meski memang ada skala prioritas yang didasarkan beberapa kajian," kata Mariattang.
Sebelum digelar rapimwil untuk menentukan cagub PPP, Mariattang menegaskan bahwa harus didahului penjaringan calon apakah melalui pendaftaran, inisiatif partai melihat figur yang ada, atau inisiatif calon mendaftar ke partai.
Kendati melihat adanya polarisasi kader seperti yang terjadi di rakerwil lalu, PPP kata Mariattang akan coba memahami kondisi ini secara bijak sehingga kader partai tidak sampai terpecah. Sebagai kader, dirinya tidak ingin apa yang terjadi di pengurusan PPP lalu juga terjadi pada pengurusan saat ini hanya karena perpecahan kader.
"Pengurus DPW PPP Sulsel punya komitmen bahwa momen pilgub tidak harus menjadikan kader PPP terpecah. Ini harus kami jaga jangan sampai pembekuan kepengurusan seperti yang terjadi pada periode lalu kembali terulang," imbuh Mariattang.
Rapimwil PPP yang diperkirakan Maret nanti ini akan diikuti pimpinan wilayah, pimpinan DPC, dan majelis-majelis. (hamsah umar)
Kekhawatiran ini disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang. Menurutnya, sangat memungkinkan perbedaan pendapat dalam menentukan calon gubernur (cagub) yang akan diusung di pilgub Sulsel juga terjadi di rapimwil. "Partai mana pun akan terjadi seperti, karena memang susah satu suara dalam organisasi politik. Tapi bagi saya, ancaman polarisasi itu tidak begitu rumit bagi saya," kata Mariattang.
Dia beralasan, mengacu petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang penentuan calon, DPW diharuskan mengirim dua nama ke DPP untuk disahkan. "Jadi tidak rumit, karena yang akan kita usulkan ke DPP nantinya juga dua pasangan calon. Keputusan akhirnya tetap ada di DPP meski memang ada skala prioritas yang didasarkan beberapa kajian," kata Mariattang.
Sebelum digelar rapimwil untuk menentukan cagub PPP, Mariattang menegaskan bahwa harus didahului penjaringan calon apakah melalui pendaftaran, inisiatif partai melihat figur yang ada, atau inisiatif calon mendaftar ke partai.
Kendati melihat adanya polarisasi kader seperti yang terjadi di rakerwil lalu, PPP kata Mariattang akan coba memahami kondisi ini secara bijak sehingga kader partai tidak sampai terpecah. Sebagai kader, dirinya tidak ingin apa yang terjadi di pengurusan PPP lalu juga terjadi pada pengurusan saat ini hanya karena perpecahan kader.
"Pengurus DPW PPP Sulsel punya komitmen bahwa momen pilgub tidak harus menjadikan kader PPP terpecah. Ini harus kami jaga jangan sampai pembekuan kepengurusan seperti yang terjadi pada periode lalu kembali terulang," imbuh Mariattang.
Rapimwil PPP yang diperkirakan Maret nanti ini akan diikuti pimpinan wilayah, pimpinan DPC, dan majelis-majelis. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar