MAKASSAR, FAJAR--Sikap tim calon gubernur Sulsel 2013, Syahrul Yasin Limpo yang terkesan ada keragukan soal survei yang dilakukan lembaga lain selain Lembaga Survei Indonesia (LSI), membuat Jaringan Suara Indonesia (JSI) ikut bicara.
Manajer Strategi dan Pemenangan JSI, Andi Irfan Jaya bahkan menyebut, survei yang dilakukan lembaga survei tidak harus menjadi rujukan utama untuk menentukan pendamping Syahrul di pilgub Sulsel. Namun kata dia, harus ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan seorang calon gubernur, seperti kemampuan calon pendamping bersinergi menjalankan roda pemerintahan ketika terpilih.
"Idealnya bukan survei yang menjadi penentu siapa yang akan mendampingi Syahrul. Tapi Syahrul sendiri yang paling ideal menentukan siapa pendampingnya, karena penentuan pendamping harus ada beberapa parameter bukan sekadar popularitas dan elektabilitas," ujar Irfan, Rabu, 8 Februari.
Soal sikap kubu Syahrul yang hanya akan menggunakan survei LSI sebagai penentu dalam menetapkan pendamping, Irfan tidak terlalu mempersoalkannya. "Itu hak kubu Syahrul memberi pernyataan seperti itu. Yang pasti, JSI tidak pernah menentukan atau merekomendasikan siapa yang layak mendampingi Syahrul," kata Irfan.
Kalau pun selama ini survei JSI menempatkan Agus Arifin Nu'mang sebagai figur paling populer di antara figur lain yang digadang-gadang mendampingi Syahrul, Irfan menegaskan bahwa surveinya tersebut tidak harus dijadikan rujukan.
"Silahkan kalau mau dijadikan rujukan, tapi JSI tidak pernah merasa atau mengklaim untuk merekomendasi siapa yang pas mendampingi Syahrul. Tapi menurut saya, sedikit keliru juga pernyataan Irman," kata Irfan.
Pasalnya kata dia, menentukan calon wakil juga harus memikirkan seperti apa pemerintahan ke depan, utamanya dalah hal sinergi satu sama lain. Popularitas Syahrul yang masih teratas dibanding Ilham, tidak terlalu berpengaruh pada siapa yang akan mendampingi Syahrul apakah Agus, Roem, Muallim, atau Rudiyanto Asapa. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar