MAKASSAR, FAJAR--Meski dari tingkat DPC PKB Takalar dan DPC PKB Palopo sudah merekomendasikan Syamsari Kitta sebagai calon bupati Takalar, dan Haidir Basir calon wali kota Palopo ke DPP melalui DPW, bukan berarti kedua figur tersebut akan mengendarai PKB.
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih akan melakukan fit and proper test terhadap dua calon bupati dan calon wali kota yang direkomendasi DPC itu. Kemungkinan besar, fit and proper test akan dilakukan DPP PKB pada 28 Februari mendatang.
"Fit and propert test ini untuk mengetahui sejauh mana komitmennya terhadap masyarakat ketika menjadi bupati, termasuk bagaimana visi misinya. Ini yang penting kita ketahui supaya partai tidak memiliki keraguan dalam mengusung calon," kata Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.
Bahkan, Djaropi menyebutkan tidak hanya dua nama yang direkomendasi itu yang diusulkan mengikuti fit and proper test di DPP PKB. Figur lain yang juga mendaftar di DPC tetap diusulkan menjalani uji kelayakan. Di Palopo, selain Kepala BKD Palopo juga ada HM Jaya yang pernah mendaftar di partai berbasis NU ini.
Sementara di Takalar, juga ada berapa figur yang mendaftar seperti Burhanuddin Baharuddin, Amin Yacob, dan Makmur Mustakim. Djaropi menyebut, pengusulan agar nama-nama itu tetap ikut fit and proper test agar proses penjaringan calon bupati/wali kota di PKB berjalan fair. "Kita tidak ingin ada kesan tidak fair dalam menjaring calon. Makanya tetap diusulkan yang tidak direkomendasi DPC," tambahnya.
Untuk pilwalkot Palopo, Haidir Basir termasuk figur yang cukup kuat dan punya peluang memenangkan pemilihan. Dari segi elektabilitas, Haidir memiliki tingkat keterpilihan hingga 23, 23 persen. Hanya Judas Amir yang mengalahkannya dengan tingkat keterpilihan mencapai 34 persen. Kondisi ini berdasar survei yang dilakukan oleh Insert Institute yang dilansir beberapa waktu lalu.
Sementara Syamsari yang akan diusung PKS disebut-sebut sudah bisa memenuhi persentase perolehan kursi di DPRD Takalar. Selain PKB, beberapa partai seperti Gerindra disebut-sebut bakal mendukung Syamsari. Syamsari juga masih melihat peluang dari figur Golkar yakni Natsir Ibrahim atau Burhanuddin Baharuddin. Jika salah satu dari mereka hengkang dari Golkar, PKS mengaku siap berpasangan dengan kader Golkar tersebut. (hamsah umar)
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih akan melakukan fit and proper test terhadap dua calon bupati dan calon wali kota yang direkomendasi DPC itu. Kemungkinan besar, fit and proper test akan dilakukan DPP PKB pada 28 Februari mendatang.
"Fit and propert test ini untuk mengetahui sejauh mana komitmennya terhadap masyarakat ketika menjadi bupati, termasuk bagaimana visi misinya. Ini yang penting kita ketahui supaya partai tidak memiliki keraguan dalam mengusung calon," kata Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.
Bahkan, Djaropi menyebutkan tidak hanya dua nama yang direkomendasi itu yang diusulkan mengikuti fit and proper test di DPP PKB. Figur lain yang juga mendaftar di DPC tetap diusulkan menjalani uji kelayakan. Di Palopo, selain Kepala BKD Palopo juga ada HM Jaya yang pernah mendaftar di partai berbasis NU ini.
Sementara di Takalar, juga ada berapa figur yang mendaftar seperti Burhanuddin Baharuddin, Amin Yacob, dan Makmur Mustakim. Djaropi menyebut, pengusulan agar nama-nama itu tetap ikut fit and proper test agar proses penjaringan calon bupati/wali kota di PKB berjalan fair. "Kita tidak ingin ada kesan tidak fair dalam menjaring calon. Makanya tetap diusulkan yang tidak direkomendasi DPC," tambahnya.
Untuk pilwalkot Palopo, Haidir Basir termasuk figur yang cukup kuat dan punya peluang memenangkan pemilihan. Dari segi elektabilitas, Haidir memiliki tingkat keterpilihan hingga 23, 23 persen. Hanya Judas Amir yang mengalahkannya dengan tingkat keterpilihan mencapai 34 persen. Kondisi ini berdasar survei yang dilakukan oleh Insert Institute yang dilansir beberapa waktu lalu.
Sementara Syamsari yang akan diusung PKS disebut-sebut sudah bisa memenuhi persentase perolehan kursi di DPRD Takalar. Selain PKB, beberapa partai seperti Gerindra disebut-sebut bakal mendukung Syamsari. Syamsari juga masih melihat peluang dari figur Golkar yakni Natsir Ibrahim atau Burhanuddin Baharuddin. Jika salah satu dari mereka hengkang dari Golkar, PKS mengaku siap berpasangan dengan kader Golkar tersebut. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar