Powered By Blogger

Minggu, 03 Juni 2012

Kader PDIP Balik Sindir Ical


MAKASSAR, FAJAR--Pernyataan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie yang terkesan menyindir masalah pribadi orang tua Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Soekarno tidak membuat diam. Mereka balik menilai Ical adalah pemimpin kelompok yang tidak menghargai pendahulunya.
"Pernyataan itu sama dengan tidak menghargai pendahulu kita yang merupakan pendiri bangsa. Kalau sosok seperti ini memimpin bahaya bagi bangsa, karena bangsa yang besar itu adalah ketika pemimpinnya menghargai pendahulunya. Jadi dia ini (Ical) bahaya kalau pimpin bangsa," kata Wakil Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Alimuddin, Jumat, 1 Juni.
Apalagi, pernyataan Ical yang merupakan capres yang digadang-gadang Golkar ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepemimpinan atau terkait dengan pemerintahan Soekarno, tapi yang disinggung adalah persoalan pribadi yakni senang dengan wanita cantik. Bagi PDIP, tidak terlalu persoalkan ketika yang disindir Ical adalah kebijakan Soekarno pada masa pemerintahannya.
Memang tidak ada yang bisa pungkiri bahwa Soekarno memiliki banyak istri, namun istri tersebut bukan merupakan istri simpanan melainkan dinikahi secara sah. Sehingga Ical tidak sepantasnya membuat statemen seperti itu, apalagi saat ini tengah diperingati hari lahirnya Pancasila.
Pelaksana Tugas DPD PDIP Sulsel, Putra Kapoyos menambahkan pernyataan Ical tersebut sangat tidak etis. Kader PDIP Sulsel sangat sayangkan ucapan Ketua Umum Golkar apalagi Ical tengah mempersiapkan diri menjadi calon presiden 2014 mendatang.
"Ical sebagai calon presiden Golkar harusnya mengedepankan jiwa kenegarawanannya, bukan sebaliknya memberikan pernyataan yang tidak etis dan tidak pantas bagi seorang tokoh," kata Putra.
Begitu juga, Ical mestinya memahami PDIP saat ini konsen memperingati Bung Karno karena Juni ini merupakan momen spesial bagi PDIP. 6 Juni misalnya kita akan peringati hari lahirnya Bung Karno dan Juni ini juga akan peringati wafatnya pendiri bangsa tersebut. "Seharusnya yang dilakukan adalah mengangkat ketokohan Bung Karno, bukan mendiskreditkan beliau," imbuhnya.
Bagaimana sikap PDIP Sulsel secara organisasi, Putra menyatakan bahwa kader PDIP Sulsel menyerahkan masalah tersebut ke DPP, termasuk misalnya ketika akan ada desakan untuk mendesak Ical minta maaf pada kader PDIP. (hamsah umar)                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar