RUANG yang diberikan undang-undang bertarung memperebutkan kepala daerah melalui jalur independen, membuat tokoh nonpartai yang memiliki potensi memimpin daerah lebih terbuka, kendati di Sulsel belum terlalu banyak figur yang berniat maju melalui jalur ini dibanding melalui partai.
Pertarungan melalui partai politik, atau terbatasnya calon yang bisa diusung parpol menjadi salah satu alasan sejumlah tokoh membidik jalur independen. Bahkan, jalur perseorangan ini tidak hanya diincar tokoh nonpartai yang memang berat mendapatkan dukungan partai politik, juga menjadi incaran politisi sendiri kendati peluang untuk diusung partai sangat terbuka.
Dari sejumlah nama yang mencuat di Makassar misalnya, ada politisi yang cukup memiliki ketokohan yang coba melirik jalur independen seperti politisi Golkar Rusdin Abdullah dan politisi Hanura, Dewie Yasin Limpo. Kedua figur ini cukup berpeluang diusung partai masing-masing, namun jalur independen menjadi menjadi pilihan. Rusdin misalnya sudah bertekad bertarung melalui jalur independen dan tidak akan bersaing melalui partainya, Golkar.
Sementara Dewie yang tidak lain adik kandung gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menjadikan jalur independen sebagai pilihan terakhir ketika Hanura atau partai lain tidak meliriknya. Kendati harapan terbesarnya tetap diusung parpol, namun Dewei saat ini sudah mulai mengumpulkan dukungan KTP sebagai persiapan alternatif.
Rudal yang merupakan salah satu calon wali kota independen menyatakan, keputusan memilih maju melalui jalur ini karena di partainya terlalu banyak kader yang akan maju. Dia tidak mau menghabiskan waktu atau membuang energi bersaing untuk mendapatkan restu Golkar, sementara jalur independen dianggapnya cukup mudah. Sekadar mengumpulkan foto kopi KTP berkisar 35 ribu. Rudal tidak ingin keinginannya maju di Makassar kandas hanya karena berharap dukungan semata dari partainya.
Sementara, dia melihat ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan untuk memajukan dan mengsejahterakan warga Makassar yang lebih baik ke depan. "Di Makassar ini kan masih banyak yang perlu kita perbuat agar masyarakat lebih baik dan sejahtera. Inilah yang mendasari saya bertekad untuk maju," tandas Rudal.
Mengenai hal apa saja yang dianggap perlu dibenahi, Rudal masih enggan merinci, tapi dia ingin lebih bersifat umum. "Kami tidak ingin pada wilayah tertentu saja, tapi secara umum. Intinya Rudal ingin berbuat di Makassar," kata Rusdin.
Kadis Perikanan dan Kelautan Sulsel. Syaiful Saleh menyatakan bahwa salah satu yang menjadi perbedaan mendasar calon independen dengan calon yang diusung partai berada pada struktur pemenangannya. Kalau partai terkesan sudah mapan hingga ketingkat bawah sementara independen tidak demikian.
"Jadi kalkulasi bahwa independen tidak punya struktur yang mapan menjadi tantangan, tapi bukan berarti mustahil menang kalau memang dia mampu membangun tim yang baik, termasuk membangun komunikasi dengan semua pihak apalagi kalau memang memiliki hubungan emosional, kekeluargaan, organisasi dan semacamnya," kata Syaiful. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar