Powered By Blogger

Senin, 07 Januari 2013

Mappinawang Pilih Diam


MAKASSAR, FAJAR--Meski disorot berbagai pihak termasuk dari pasangan calon gubernur Sulsel, konsultan KPU Sulsel, Mappinawang memilih diam. Dia ogah menanggapi penilaian pengamat dan tim pasangan cagub.
Saat coba dimintai tanggapannya melalui telepon selulernya, Mappinawang tidak bersedia menanggapi balik asumsi banyak pihak tentang netralitasnya mendampingi KPU Sulsel di pilgub. Dia beralasan, KPU Sulsel sejauh ini sudah memberikan banyak jawaban atas berbagai penilaian yang meragukan netralitas penyelenggaraan pilgub, karena konsultan yang dipakai KPU berafiliasi dengan calon tertentu.
"Saya tidak mau menanggapi. Kan sudah ada jawaban dari pihak KPU. Biarlah orang menilai seperti apa," kata Mappinawang, Minggu, 6 Januari.
Selanjutnya, Mappinawang menyerahkan sepenuhnya persoalan itu ke KPU Sulsel sebagai pihak yang berkepentingan. Selama ini, sejumlah pengamat hukum termasuk tim hukum pasangan cagub Sulsel mengkhawatirkan netralitas KPU Sulsel berpengaruh. Makanya, ada pihak yang minta KPU merekrut ulang konsultan hukum. KPU sendiri menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada anggota KPU yang dipengaruhi netralitasnya dari seorang konsultan yang disewa.
Terpisah, tim hukum pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Amirullah Tahir menyatakan penunjukan Mappinawang sebagai konsultan hukum KPU bukan tanpa dasar, tapi karena KPU melihat tokoh tersebut memiliki pengalaman. "Pak Mappinawang itu kan pernah Ketua KPU, sehingga mungkin ini pertimbangan KPU menunjuk dia sebagai konsultan hukum. Dengan begitu, tentu dia mengetahui banyak tentang tugas-tugas KPU," kata Amirullah.
Lagi pula kata dia, Amirullah bekerja bukan untuk kepentingan calon tertentu tapi untuk kepentingan KPU. Dia juga memastikan, Mappinawang bisa menjadi konsultan hukum KPU secara profesional maupun menjadi pengacara KPU ketika misalnya ditunjuk. Mappinawang selama ini sudah banyak pengalaman menangani berbagai perkara pemilu di MK sehingga penunjukan itu cukup tepat.
Amirullah menyatakan dirinya tidak pada posisi  membela Mappinawang sebagai konsultan hukum KPU Sulsel, tapi menurut dia, kritik terhadap konsultan KPU ini dilihatnya sebagai upaya melemahkan KPU Sulsel. Pernyataan Ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sulsel, Yusuf Haseng juga tidak bisa dijadikan untuk menyeleksi ulang konsultan hukum KPU.      
"Malah saya melihat ada upaya melemahkan KPU kalau itu (pernyataan Yusuf Haseng) dijadikan acuan, karena Yusuf Haseng itu adalah salah satu pengacara yang ikut dalam daftar pengacara yang mendukung Ilham-Aziz. Mungkin karena dia sudah persiapkan untuk menggugat KPU sehingga ada upaya melemahkan sejak awal," kata Amirullah. (hamsah umar)    

Prabowo Ajak Warga Bone Pilih Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel harus berhati-hati memilih pemimpin pada Selasa, 22 Januari. Banyaknya pemimpin yang berkarakter pembohong menjadi alasan masyarakat selektif menjatuhkan pilihannya.
Seruan ini disampaikan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto saat tampil mengampanyekan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) di Stadion La Patau, Watampone, Minggu, 6 Januari. Dia membeber, dari 497 bupati/wali kota di Indonesia, 138 sudah tersangka dan masuk penjara, begitu juga gubernur dari 33 gubernur 18 orang sudah tersangka dan masuk penjara.
”Itu artinya apa, banyak pemimpin yang sudah membohongi kita semua. Sehingga masyarakat harus berhati-hati memilih pemimpin,” seru Prabowo.
Alasan ini yang membuat dia terpanggil mengkampanyekan Garuda-Na di Sulsel. Dia menilai pasangan Garuda-Na b isa menyerupai kepemimpinan Jenderal Muh Yusuf. Rudi-Nawir diyakini bisa membawa Sulsel lebih baik dan memperbaiki berbagai kekurangan. Prabowo mengajak warga Bone bersama memenangkan Garuda-Na. Sosok Rudi-Nawir merupakan sosok yang memiliki integritas dan sudah teruji mengurusi masalah pemerintahan.
Prabowo mengaku Sulsel saat ini membutuhkan pemimpin bersih dan tidak korup. Dia berjanji ketika pasangan ini terpilih kemudian korup, Prabowo sendiri yang akan melengserkannya.
Saat memulai orasi politiknya, Prabowo yang merupakan Ketua HKTI ini terlihat terharu. Apalagi kedatangannya di Bone yang pertama kalinya. Kendati dia selalu ingat dengan sosok Jenderal Muh Yusuf. Yusuf kata dia adalah pemimpin yang patut dijadikan  teladan dan contoh. Dan sosok ini ada sama Andi Rudiyanto-Andi Nawir.
Adapun Rudiyanto dalam orasinya mengatakan, program pendidikan dan kesehatan gratis yang dipelopori di Sinjai berusaha dicontek oleh kandidat lain. Tapi dia mengaku bersyukur karena program yang ditelorkan 2003 silam bermanfaat bagi masyarakat sehingga ditiru oleh kandidat lain. "Tapi program yang ditiru itu juga gagal," kata Rudi.
Meski sudah dicontek, Rudi menilai Sayang tidak mampu menerapkannya dengan baik. Makanya, dia akan menjadikan pendidikan dan kesehatan gratis yang berkualitas dan paripurna di Sulsel ketika terpilih. Dia juga mengajak warga tidak terperdaya janji politik calon. Masyarakat sudah harus menanamkan dalam diri bahwa sudah capek dijanji. "Tidak ada lagi yang harus dituntaskan. Stop maki komandan, kalau ada orangnya komandan di sini, stop komandan, Garuda-Na mau lewat," lanjutnya.
Dia juga menyindir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Garuda-Na menilai, program 9 IA bebas yang ditawarkan merupakan penipuan terhadap rakyat Sulsel.
Olehnya itu, Rudi berjanji tidak akan mengecawakan warga Bone, apalagi dirinya juga warga Bone. "Tidak mungkin orang Bone tidak pilih satu kampungnya. Cuma di pilgub ini, ada dua kandidat yang mengaku orang Bone tapi yang satunya tidak jelas asalnya," kata Rudi. (hamsah umar)

Aura Kemenangan IA di Lutra


MAKASSAR, FAJAR--Meski pilgub Sulsel baru berlangsung Selasa, 22 Januari, tapi aura kemenangan sudah dirasakan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Aura kemenangan ini saat cawagub Aziz Qahhar Mudzakkar berkunjung ke Pasar Sentral Masamba, Minggu, 6 Januari. Aziz yang ter terbiasa turun ke pasar untuk mengetahui berbagai persoalan dihadapi masyarakat, tiba-tiba diserbu ratusan pedagang dan pengunjung pasar sembari memberikan ucapan selamat. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu aura kemenangan bagi pasangan ini.
"Menyalami ustadz Aziz ketika bertemu warga itu biasa, tetapi kali ini warga berebut sekaligus mengucapkan selamat kepada Pak Ustad layaknya mereka sudah mengetahui kemenangan IA,'' ucap sekretaris pribadi Aziz, Irfan Yahya.
Irfan sendiri tidak begitu mengetahui khal ikhwal ucapan selamat dari warga Lutra itu. Mantan direktur eksekutif LSM Perak ini hanya bisa bersyukur dan menganggap hal itu merupakan salah satu tanda-tanda kemenangan IA dari sekian banyak pertanda baik lainnya.
Salah seorang pedagang jagung, Mama Ipan mengungkapkan sebagian besar warga Luwu Utara telah berkomitmen memenangkan IA di daerahnya. Selain karena Aziz berdarah Luwu asli, mereka juga menganggap Aziz menyerupai gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang merakyat. "Pak Aziz seperti pak Jokowi, suka mengunjungi masyarakat kecil.
Tidak ada calon lain seperti itu. Ini yang disukai masyarakat sehingga Jokowi  menang dan itu pulalah alasannya sehingga warga di sini yakin IA menang," katanya.
Aziz menyampaikan kesyukurannya dan tak lupa memberi motivasi dan semangat buat para pedagang agar senantiasa berjuang dan berdoa untuk memperoleh rezki yang halal. "Bedagang itu jauh lebih berkah dan mulia daripada koruptor," kata Aziz.
Kepada warga Luwu Utara, Aziz menghimbau agar senantiasa menjaga siri' (martabat) dirinya sebagai orang Luwu yang maju sebagai kandidat demi menjaga martabat masyarakat Sulsel secara umum. "Jaga siri' saya sebagai putra Luwu dengan kemenangan minimal 80 persen. Setelah itu giliran saya yang akan menjaga siri'nya Sulsel," tandas Aziz.
Anggota DPD RI ini menganggap bahwa kampanye menuju 01 dan 02 Sulsel yang dilakukannya bersama Ilham adalah dalam rangka mengangkat harkat dan martabat orang Sulsel. "Tidak malukah kita selama ini mendapat peringkat rangking tujuh terkorup dari 33 provinsi yang ada? Kalau kami menang kami akan penjarakan semua koruptor yang telah menyensarakan rakyat dan membuat kita malu," tegas Aziz. (hamsah umar)

IA Bentuk Tim Tanggap Darurat


MAKASSAR, FAJAR--Cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bergerak cepat menyikapi bencana banjir di Sulsel. Setelah memutuskan tidak melakukan kampanye akbar di wilayah yang terkena banjir, IA membentuk tim tanggap darurat.
Tim ini berposko utama di Jalan Batu Putih sekaligus jalur koordinasi penyaluran bantuan kemanusian kepada korban banjir. Pasangan ini sudah berjanji mengalihkan anggaran kampanye untuk membantu korban banjir. IA juga menyiapkan call centre di nomor 081354891500.
Penanggung jawab posko IA Peduli, Bento Jaya mengatakan, setelah IA membatalkan kampanye di daerah banjir di Sulsel, pihaknya mendapat instruksi dari Ilham-Aziz untuk fokus menyalurkan bantuan ke warga. "Kami sudah berkoordinasi dengan tim-tim di daerah dan Kota Makassar. Saat ini korban sangat membutuhkan bantuan makanan dan air bersih," kata Bento.
IA Peduli sudah menyiapkan bantuan mie instan dan minuman kemasan. Bahkan juga sudah berkoordinasi untuk tim medis. Malam ini, tim distribusi langsung bergerak ke daerah-daerah. "Selain bantuan makanan kita juga menyiapkan tim tanggap bencana yang siap turun membantu warga," tambahnya.
Sambil tim tanggap darurat IA membantu korban banjit, kampanye Ilham-Aziz utamanya dengan cara dialogis tetap berjalan. Cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar memastikan setelah dirinya terpilih di pilgub mendatang, distribusi Kartu Semangat Baru kepada warga yang belum mendapatkan tetap berlanjut.
Ini ditegaskan Aziz saat di Desa Kaluku Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Minggu, 6 Januari.  "Insya Allah, setelah pasangan Ilham Aziz terpilih, proses distribusi kartu semangat baru akan tetap dilanjutkan. Namun pendistribusian kartu pasca pilgub ini lebih diperuntukkan kepada saudara - saudara kita yang belum mendapatkan sebelum pilgub. Jadi tidak perlu ada yang risau, semua warga kita pasti akan mendapatkan pelayanan  9 bebas tanpa terkecuali," jelas Aziz.
Kartu berhologram yang berisi 9 layanan bebas merupakan hak rakyat yang sudah seharusnya didapatkan sejak dulu. "Pasangan  Ilham-Aziz lahir karena panggilan hati untuk memakafkan segala potensi kami demi  perbaikan nasib rakyat Sulsel yang selama ini terabaikan  oleh kekuasaan," lanjutnya.
Aziz juga mengingatkan kepada hadirin untuk waspada terhadap praktek politik uang yang kemungkinan dilakukan pihak tertentu untuk mempengaruhi pilihan warga. "Jika ada yang kasih  uang, boleh diambil uangnya, asal  jangan pilih. Anggap saja itu hadiah. Ini juga pelajaran buat penyogok, bahwa tidak selamanya uang mampu membeli hati nurani rakyat," pungkasnya. (hamsah umar)

IA-Garuda-Na Prihatin Banjir Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sulsel membuat cagub prihatin. Agenda kampanye akbar pun siap dikorbankan demi memberi perhatian pada masyarakat.
Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) siap membatalkan kampanye akbar di kabupaten yang dilanda banjir besar seperti Maros, Pangkep, Barru, dan parepare. Sebagai gantinya, dana kampanya yang disiapkan untuk wilayah itu akan digunakan untuk menyumbang korban banjir.
"Anggaran yang kita gunakan kampanye akbar di daerah tersebut akan disumbangkan kepada para korban banjir," kata Ilham di Mangkutana, Luwu Timur," Minggu, 6 Januari.
Sebagai gantinya, pasangan ini sekadar akan silaturahmi warga dan berdialog langsung dengan para korban. Pasangan ini tidak ingin ada sebagian warga larut dalam hiruk pikuk politik sedang sebagian lainnya larut dalam kesedihan karena terkena banjir.
Terhadap bajir di Makassar, Ilham yang saat ini berstatus cuti mengaku setiap saat siap melakukan pemantauan. "Kami berdua berdoa semoga banjir cepat surut agar masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Dan tidak sampai menelan korban," paparnya.
Keprihatinan sama disampaikan pasangan cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Begitu menyaksikan bencana banjir yang melanda di wilayah Selatan Sulsel seperti Jeneponto, bupati Sinjai ini merasa sedih melihat kondisi korban banjir saat ini. Garuda-Na melintasi poros Makassar-Sinjai dini hari kemarin.
Di Jeneponto, Rudiyanto bahkan rela turun dari mobilnya kemudian berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk melihat langsung situasi banjir yang juga mengenangi jalan poros ini.  ”Ternyata arus banjir ini sangat deras, bahkan saya nyaris terseret saat saya jalan di lokasi banjit itu," kata Rudiyanto.
Rombongan cagub urut 3 ini bahkan sempat terhenti hingga beberapa jam sambil menunggu air surut. Saat itulah, Rudiyanto turun menyusuri banjir tersebut sambil menyapa warga. Selain prihatin dengan kondisi banjir di Jeneponto, Rudiyanto juga sangat prihatin dengan banjir di daerah lain di Sulsel. Dia juga berjanji akan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.
Rudi menduga, banjir yang terjadi ini akibat buruknya sistem drainase, termasuk irigasi yang tidak memadai, dimana saat musim kemarau kekeringan sedang saat hujan menjadi bencana. "Karena itu, program 1.000 irigasi dan sejuta saluran adalah salah satu langkah mengatasi banjir. Apalagi banjir juga merugikan warga yang memiliki sawah. Kalau kami sudah terpilih baru saya bisa mengambil kebijakan sebagai gubernur," sebut Rudi. (hamsah umar)

Minggu, 06 Januari 2013

Garuda-Na Komitmen Tidak Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub urut 3 Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memegagang komitmennya tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi dan program di DPRD Sulsel, Sabtu, 5 Januari.
Beberapa waktu lalu, Rudiyanto sudah menegaskan tidak mengerahkan massa utamanya usai ditemui Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo. Salah satu pertimbangan pasangan urut 3 ini tidak mengerahkan massa, karena tidak ingin suasana memanas antara massa pendukung.
Rudi-Nawir hanya membawa tim sesuai dengan jumlah undangan yang diberikan oleh DPRD Sulsel. Kalau pun ada yang datang di depan DPRD Sulsel, hanya sekitar belasan orang. "Pak Rudi sejak awal sudah sampaikan pada warga Sulsel tidak mengerahkan massa. Hari ini, kita buktikan bahwa Garuda-Na adalah pasangan yang memiliki komitmen merealisasikan apa yang sudah dijanjikan," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Lagi pula, pemaparan visi misi di DPRD Sulsel ini adalah untuk menjelaskan program yang akan dilakukan untuk Sulsel lima tahun ke depan, bukan unjuk kekuatan.   "Kita ini mau damai, bukan mau berkelahi. Kita juga sejak awal sampaikan seperti itu. Dari hal seperti ini kita harus tetap punya komitmen baik," tambah Nasrullah.
Pasangan urut 3 yang identik dengan baju kotak-kotak ini menyatakan, pilihan tidak mengerahkan massa ini juga bagian dari komitmen atas ikrar pelaksanaan pilgub demokratis, aman, dan damai di KPU Sulsel sehari sebelumnya.
Nasrullah Mustamin menegaskan bahwa para pendukung Garuda-Na sebenarnya juga punya keinginan untuk datang saat pemaparan visi misi pasangan ini, tapi karena Rudi dan tim memutuskan tidak boleh ada pendukung yang datang, mereka pun memilih menonton siara langsung pemaparan visi misi ini melalui televisi.
Berbeda dengan dua kompetitor Garuda-Na, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) yang mengerahkan ribuan massa pendukungnya. Massa pendukung kedua calon ini bahkan tandingan orasi. Pendukung IA orasi di sekitar kantor PT Sucofindo dan RS Awal Bross sedang massa Sayang orasi di Flyover. Jalan Urip Sumoharjo pun tutup total selama pemaparan visi misi cagub berlangsung.

Dihadiri Permadi
Pemaparan visi misi Garuda-Na di DPRD Sulsel ini dihadiri Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Permadi. Begitu tiba dari Jakarta kemarin pagi, Permadi langsung ikut rombongan tim pendukung Garuda-Na. Dia bahkan tidak sempat istirahat di kediaman Rudiyanto.
Permadi dan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra akan tampil sebagai juru kampanye Garuda-Na di Bone, Minggu, 6 Januari hari ini. Sesuai agenda yang telah ditetapkan tim, rombongan jurkam Garuda-Na akan bermalam di Sinjai dan pagi baru berangkat ke Bone Minggu pagi.
Proses persiapan calon yang identik dengan baju kotak-kota ini tidak melalui persiapan khusus, begitu juga tidak ada ritual khusus seperti ketika saat mendaftar di KPU. Bahkan istri Rudiyanto, Felicitas Asapa tidak terlihat dalam proses persiapan pemaparan visi misi calon yang satu ini.
"Tidak perlu ada persiapan khusus. visi misi itu kan sudah kita paham dengan baik bahkan selama ini sudah banyak kita sosialisasikan di masyarakat. Kalau yang sudah kita sampaikan ke masyarakat lain yang kita paparkan itu namanya tidak konsisten," kata Rudiyanto.
Rudiyanto hanya menyempatkan diri memperlihatkan ambum foto aktivitasnya bersama keluarga, maupun tim kepada sejumlah wartawan yang meliput kegiatan pasangan ini di rumah. Juga tampak terlihat Nawir yang menyaksikan berbagai foto di album bupati Sinjai dua periode ini. Salah satu koleksi foto yang diperlihatkan adalah saat berada di Tana Toraja saat menemui peternak kerbau belang yang harganya mencapai Rp2 miliar.
Sebelum meninggalkan rumahnya, Rudi menegaskan bahwa salah satu yang perlu dilakukan Sulsel ke depan adalah mempersiapkan generasi menyambut pasar bebas yang lebih baik, termasuk menyambut Millennium Development Goals (MDGs). "Karena kalau kita tidak siap, maka kita bisa jadi terasing di negeri sendiri," kata Rudiyanto.
Adapun Nawir juga menyatakan tidak ada persiapan khusus. Kendati sebelum datang ke kediaman Rudiyanto , di rumahnya BPH No.15 Makassar, sejumlah keluarga datang memberi dukungan dan support. "Kalau persiapan di rumah tidak ada, hanya ada keluarga yang datang memberi support," kata Nawir. (hamsah umar)

Jumat, 04 Januari 2013

Kotak Suara Rawan Diganti


MAKASSAR, FAJAR--Sepakat mewujudkan pilgub damai bukan berarti cagub sudah yakin pilgub akan berjalan tanpa kecurangan. Mereka tetap melihat ada titik rawan yang bisa dijadikan celah melakukan jekkong.
  Salah satu titik rawan kecurangan selain pada surat suara adalah saat distribusi surat suara dari KPU kabupaten/kota ke tiap tempat pemungutan suara (TPS). Di sini ada kerawanan kertas suara diganti. "Jadi selain dari surat suara ini, yang kami takutkan juga kalau kota suara diganti saat distribusi dari KPU ke TPS. Menurut kami ini rawan, tapi kita berharap tidak ada terjadi seperti itu," kata juru bicara pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin, Jumat, 4 Januari.
Garuda-Na berharap petugas keamanan yang dipercaya mengawal distribusi surat suara ke TPS begitu juga sebaliknya, betul-betul netral dan menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan untuk lebih menjamin proses distribusi tersebut tidak dicurangi, Garuda-Na menawarkan ke KPU agar melibatkan tim calon pada setiap wilayah distribusi.
Terhadap surat suara yang banyak rusak, Nasrullah tetap meminta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut proses percetakan surat suara pilgub ini. Karena ada kecurigaan speksifikasi teknis surat suara yang digunakan dalam pilgub ini tidak standar.
"Apakah surat suara yang rusak diganti pihak percetakan kami tidak soal itu, yang kami inginkan polisi dan kejaksaan melakukan pengusutan. Hal seperti ini saya kira tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Paling tidak, di pilgub Sulsel ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak," imbuh Nasrullah.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari terpisah menyatakan apa yang menjadi tuntutan Garuda-Na yang meminta surat suara yang didistribusi ditarik dan diganti yang baru, sulit dipenuhi. Dia mengaku tidak ada juga aturan yang mengharuskan ketika ada surat suara yang rusak maka semua harus ditarik.
"Kalau yang rusak saya kira itu sudah jelas akan kita tarik kemudian musnahkan. Untuk pergantiannya, pihak percetakan juga sudah sepakat untuk mengganti seluruh surat suara yang rusak, setelah proses sortir selesai di daerah," kata Ziaur Rahman.
Dia mengaku, berdasar laporan dari KPU kabupaten/kota, jumlah surat suara yang mengalami kerusakan tidak signifikan, dan sementara ini prosesnya masih diinventarisasi secara keseluruhan. "Dalam proses percetakan surat suara ini, kita juga sudah melibatkan pengamanan dan pihak lainnya," lanjut Ziaur Rahman.
Mengenai kualitas surat suara pilgub, tidak bisa disamakan dengan surat suara pemilukada Bone. "Spesifikasi surat suara pilgub tentu tidak sama dengan Bone misalnya. Harga kita per lembar hanya Rp400 per lembar sedang Bone Rp1.200 per lembar," lanjutnya. (hamsah umar)

IA-Garuda-Na Soal Konsultan KPU


MAKASSAR, FAJAR--Posisi konsultan hukum KPU Sulsel yang dikhawatirkan mempengaruhi netralitas komisioner KPU, mulai disoal cagub Sulsel yang bertarung pada pilgub, Selasa, 22 Januari.
KPU Sulsel tidak semestinya merekrut konsultan hukum hanya karena pertimbangan pengalaman semata, tapi idealnya lebih mengedepankan netralitas konsultan hukum yang akan direkrut, sehingga kecurigaan terhadap netralitas KPU juga tidak perlu ada baik dalam tahapan, maupun pada saat hari perhitungan mendatang.  
"Dari tim hukum Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) sebenarnya sudah ingatkan KPU agar konsultan hukum yang direkrut tidak memiliki kedekatan dengan calon tertentu. Tapi kami tidak tahu apa yang jadi pertimbangan KPU sehingga masukan kami itu tidak diperhatikan," kata Koordinator Tim Hukum IA, Syahrir Cakkari, Jumat, 4 Januari.
IA dengan tegas mengaku tidak setuju kalau KPU Sulsel tetap menggunakan konsultan hukum yang memiliki afiliasi dengan pasangan calon tertentu. Sebagaimana diketahui, Mappinawang yang ditunjuk KPU Sulsel sebagai konsultan hukum ternyata juga diketahui sebagai konsultan hukum pemprov Sulsel.
"Akibatnya, apa yang semestinya direspons KPU secara hukum tidak dilakukan atau dibiarkan sampai saat ini. Kalau KPU mau mendengar masukan sejumlah pihak, saya kira harus mempertimbangkan itu. Jangan KPU hanya mendiamkannya tanpa ada respons. Kita akan bersurat resmi ke KPU agar persoalan ini disikapi, kalau tidak kami akan adukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," papar Cakkari.
Koordinator Tim Advokasi Hukum Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Pice Jehali juga menyatakan penolakan terhadap konsultan hukum yang dipakau KPU.  "Kami sayangkan kalau angkat konsultan yang ada hubungannya calon. Bukan hanya kami tolak tapi minta KPU melakukan seleksi ulang," pinta Pice.
Dia minta agar konsultan hukum KPU harus dipastikan tidak memiliki hubungan kekerabatan atau pun hubungan kerja dengan calon, karena kalau ada hubungan seperti itu, dipastikan akan mempengaruhi netralitas penyelenggaraan pemilu.
"Kami akan cari tahu bagaimana posisi pastinya sebenarnya. Kalau sudah tahu persis bahwa ternyata memang ada afiliasi ke calon, kami tidak segan-segan mengadukan hal itu ke DKPP," lanjut Pice.
Betul kata Pice seorang pengacara bisa membela  siapa saja atau dimana-mana. Namun kata dia, dalam posisi KPU sebagai penyelenggara pemilu yang dituntut independen dan netralitasnya, konsultan hukum pun wajib dari orang independen. (hamsah umar)

Pelayanan Kesehatan Gratis di Kampanye Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Kampanye cagub Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) dikemas kreatif. Salah satunya, dilakukan pelayanan kesehatan gratis pada masyarakat.
Di setiap kampanye, Garuda-Na akan melibatkan setidaknya enam mobil ambulans untuk melakukan pelayanan kesehatan. Layanan kesehatan gratis ini akan melibatkan empat dokter baik dari DPP Kesehatan Indonesia Raya (Kesira), maupun Kesira kabupaten/kota.
"Ini juga merupakan salah satu kegiatan kita untuk memperkenalkan resolusi putih atau membiasakan diri minum susu," kata juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Jumat, 4 Januari.
Selain kampanye melibatkan enam mobil ambulans dalam rangka pelayanan kesehatan gratis, Garuda-Na juga akan mengandalkan mobil magic boks yang berfungsi sebagai mobil kampanye. Mobil magic boks ini berisi iklan Garuda-Na, atribut kampanye  dan semacamnya.
Mobil magic boks inilah yang akan menjadi pengganti Garuda-Na bersosialisasi di daerah kecamatan, utamanya yang tidak sempat dijangkau berkampanya pasangan ini. Apalagi, Rudi-Nawir akan mengfokuskan diri melakukan kampanye di pusat ibu kota kabupaten.
Di Bone misalnya, pasangan ini hanya akan menggelar kampanye di standion, sedang untuk wilayah kecamatan, pasangan urut 3 ini hanya mengandalkan tim pemenangan kecamatan dan desa. Untuk kampanye hari pertama ini, Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto langsung hadir. Dia dijadwalkan tiba di Makassar hari ini.
"Dari Makassar rombongan menuju Sinjai. Pagi harinya baru berangkat ke Bone untuk menggelar kampanye," tambah Nasrullah.
Untuk kampanye, Garuda-Na akan mengusung program dengan menyesuaikan potensi lokal di wilayah masing-masing. Tapi pada dasarnya, program tersebut sudah disusun dalam 12 program strategis Garuda-Na ketika terpilih gubernur mendatang. (hamsah umar)

Cagub Harus Siap Menerima Hasil


*Husni Ingatkan Netralitas KPU Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Ikran cagub Sulsel untuk mewujudkan pilgub damai, tidak cukup hanya dengan menyatakan siap menang dan siap kalah. Yang diperlukan adalah siap menerima pilihan rakyat atau hasil pilgub.
Tiga pasangan cagub Sulsel masing-masing Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) sama-sama berikrar mewujudkan pilgub damai, melalui deklarasi pilgub damai ditandai penandatanganan prasasti di kantor KPU Sulsel, Jumat, 4 Januari.
Ikrar pilgub damai ini dihadiri Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Ketua Bawaslu RI Muhammad Alhamid, Dirjen Kesbangpol Tanrobali Lamo, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo, Pangdam VII Wirabuana Mayjen Mohammad Nizam, ketua-ketua KPU se-Sulsel, panwaslu Sulsel, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
"Mari siap menang, siap kalah, juga siap menerima hasil. Umumnya, yang banyak terjadi tidak bisa menerima hasil sehingga harus ke Mahkamah Konstitusi (MK). Semua harus hormati siapa pun yang menang dan kalah," ajak mantan pejabat gubernur Sulsel 2007, Tanribali Lamo.
Semua pihak lanjut Tanribali harus memiliki komitmen mematuhi aturan yang ada, kalau perlu menjadikan Sulsel contoh pilgub demokratis pada 2013 ini. Sehingga demokrasi yang diharapkan benar-benar terwujud.
Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik pilgub Sulsel merupakan cara memilih pemimpin secara demokratis. Semua pihak ada kewajiban menjaga dan memelihara cara memilih pemimpin demokratis melalui pemilihan umum. Dia juga harap pilgub Sulsel tidak dibawa ke mana-mana. "Kandidat harus kendalikan timnya agar pilgub tidak tercederai, sehingga pilgub tidak perlu ke MK. Walau proses ke MK adalah hak calon, tapi kita mau yang kalah legowo dan yang menang tidak sombong," imbuh Husni.
Sikap legowo menerima kekalahan ini harus dibudayakan sebagai salah satu wujud demokrasi di Sulsel. Tiga cagub Sulsel ini harus menyadari bahwa menjadi gubernur sudah ditakdirkan dan tidak seorang pun yang bisa menghalangi ketika itu sudah digariskan.
Secara khusus, Husni mengingatkan KPU Sulsel menjaga netralitas. "Jangankan terang-terangan, sembunyi-sembunyi pun tidak boleh. Kalau KPU sudah tidak netral itu akan menjadi sumber konflik. Kalau penyelenggara menjadi sumber konflik, maka itu akan berkepanjangan," ujar Husni.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan eskalasi pilgub Sulsel sangat dinamis tapi tidak saling cederai. " Itu karena sinergitas kita semua yang begitu baik dengan pasangan calon dan lainnya. Deklarasi pilgub damai ini momen sebelum masuk kampanye. Saya harap tiga calon patuhi aturan dan menggarap wilayah dan waktu yang telah ditentukan," imbuh Jayadi.
Terhadap ikrar pilgub damai ini, ketiga calon usai menandatangani prasasti juga memiliki harapan yang sama dengan Dirjen Kesbangpol dan KPU. Ketiganya ingin tidak ada calon atau tim yang melakukan pelanggaran aturan yang bisa mencerai kesepakatan yang telah dilakukan. Baik IA, Sayang, dan Garuda-Na juga terlihat sangat bersahabat satu sama lain, baik pada saat sebelum deklarasi dilakukan maupun setelah ikrar berlangsung.
Terkait deklarasi pilgub damai ini, Ketua Umum Forum Pascasarjana Unhas, Anas Raja Andi menilai ikrar untuk mewujudkan pilgub damai itu sangat baik bagi demokrasi di Sulsel ketika komitmen tersebut dipenuhi. Namun, dia khawatir deklarasi yang merupakan komitmen cagub untuk melahirkan pilgub demokratis, damai, dan aman bisa saja hanya sandiwara politik yang dipertontonkan ketika calon ini.
"Kenapa saya katakan seperti itu karena sejak tahapan pilgub berjalan, kita sudah sering dipertontonkan oleh insiden yang mengarah pada kriminalitas pilgub. Saya tidak yakin kesepakatan itu bentul-betul menjadi komitmen moral untuk pilgub damai," kata Anas.
Insiden yang merupakan perwujudan tidak adanya komitmen kandidat mewujudkan pilgub damai seperti penyerangan mobil kandidat yang dilempari dan dirusak, pelemparan bom ke arah kandidat, isu black campaign seperti korupsi dan narkoba.
"Kampanye negatif yang ditujukan ke lawan politik adalah bentuk tidak adanya komitmen pilgub damai, oleh semua pasangan calon sehingga seremoni hari ini adalah sandiwara politik belaka," tambah Anas. (hamsah umar)  

Prabowo Boyong Artis


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel dalam beberapa pekan ke depan tampaknya bakal terhibur sejumlah artis ibukota. Itu karena pasangan calon gubernur Sulsel akan menghadirkan artis saat kampanye terbuka yang dimulai Minggu, 6 Januari.
Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi juga memastikan akan menghadirkan artis ibu kota, guna menyelingi orasi politik cagub ini saat kampanye. Sehingga selain masyarakat akan disuguhkan dengan program dan visi misi Garuda-Na, pendukung pasangan urut 3 ini juga akan dihibur dengan arti ibu kota.
Siapa saja arti yang akan dihadirkan Garuda-Na, pasangan ini belum memastikan karena saat ini juga masih sementara dalam penggodokan. Artis yang akan dihadirkan dalam kampanye Garuda-Na juga ditangani oleh DPP Gerindra. Sehingga artis ini akan datang bersama dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Kendati belum sepenuhnya diketahui siapa saja artis yang akan dihadirkan Garuda-Na, juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut salah satu artis yang dipastikan hadir pada kampanye pasangan ini adalah Tessa Mariska, seorang artis dangdut bertubuh seksi.
Yang pasti, artis yang akan dihadirkan Garuda-Na ini semuanya dari artis dangdut. Kendati artis dangdut banyak yang dikenal betubuh seksi, Garuda-Na tidak mau sembarangan mendatangkan artis dangdut dalam kampanyenya. Pasangan ini tetap akan mempertimbangkan budaya dan asumsi masyarakat Sulsel, sehingga tidak sembarang artis akan didatangkan.
Ditemui di Media Centre Garuda-Na, Jalan Adyaksa Baru Makassar kemarin, cagub Andi Rudiyanto Asapa menyebut persiapan masa kampanyenya sudah 90 persen rampung. Khusus untuk juru kampanye nasional, bupati Sinjai dua periode ini menyatakan 100 persen sudah siap, termasuk Prabowo Subianto.
Beberapa jurkam nasional Garuda-Na seperti Prabowo, Permadi, Adnan Buyung Nasution, juga ada wakil bupati DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga akan hadir. Namun Ahok baru akan datang di kampanye Garuda-Na saat pasangan ini kampanye di Makassar.
Terhadap deklarasi pilgub sulsel damai yang akan digelar KPU Sulsel hari ini, Jumat, 4 Januari, Rudi berharap deklarasi itu tidak sekadar ikrar tiga pasangan calon untuk menghadirkan pemilu damai. "Kalau sekadar ikrar capek juga kita, sementara kecurangan tetap terjadi," kata mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini.
Rudi berharap, deklarasi pilgub damai ini perlu ada klausal bahwa ketika ada calon yang melakukan pelanggaran atau kecurangan, maka KPU harus memberi sanksi tegas seperti mendiskualifikasi sebagai calon gubernur. (hamsah umar)

Konsultan Bisa Pengaruhi Netralitas Komisioner


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan KPU Sulsel menunjuk konsultan hukum Pemprov Sulsel sebagai konsultan hukum KPU, memunculkan kekhawatirkan netralitas komisioner KPU Sulsel terpengaruh.
Asumsinya sederhana bahwa konsultan hukum KPU ini sudah sejak tahapan berlangsung sudah ditunjuk, sehingga tidak hanya mendampingi KPU dalam hal sengketa akhir pilgub. Kerawanan konsultan hukum mempengaruhi netralitas komisionar ada pada persoalan black campaign, administrasi, regulasi dan hal lainnya.
Bisa jadi, keputusan yang dilahirkan KPU ada setting untuk menguntungkan calon gubernur tertentu, sehingga pada wilayah inilah netralitas KPU dikhawatirkan terpengaruh karena pendampingan konsultan hukum yang tidak independen. "Saya kira kalau konsultan yang mendampingi KPU terkontaminasi dengan calon tertentu, sangat memungkinkan mempengaruhi independensi penyelenggara," kata pengamat hukum pidana UMI, Prof Hambali Thalib, Kamis, 3 Januari.
Idealnya, KPU Sulsel tidak melibatkan konsultan hukum apakah di tahapan atau dalam proses sengketa untuk menghindari asumsi negatif masyarakat utamanya pasangan calon. Bisa jadi, pilihan KPU Sulsel menggunakan konsultan hukum pemprov Sulsel, Mappinawang sebagai konsultan KPU akan melahirkan kecurigaan besar bahwa KPU Sulsel sudah terkontaminasi dengan calon tertentu.
Sebagai lembaga independen, Hambali menyatakan KPU Sulsel sebaiknya melibatkan konsultan atau ahli hukum yang betul-betul independen, sehingga tidak melahirkan pro kontra seperti sekarang ini. Hambali mengatakan pengalaman tidak harus menjadi pertimbangan utama KPU dalam menunjuk konsultan hukum.
Yang lebih penting diperhatikan KPU dalam menunjuk konsultan hukum adalan independensi, integritas, dan profesionalisme keilmuan. Di Sulsel masih banyak ahli hukum yang memiliki pengalaman dan tidak terkontaminasi dengan calon tertentu. Bagaimana pun, konsultan yang sudah terkontaminasi calon tertentu bisa menimbulkan resistensi.
"Malah ini sebenarnya bisa mencederai proses pilgub Sulsel, karena konsultan yang ditunjuk sudah terkontaminasi dengan calon tertentu. Apa yang menjadi keputusan KPU ini saya kira sudah kekeliruan," sebut Hambali.
Posisi KPU Sulsel kata Hambali masih beruntung karena calon gubernur belum menyoal posisi konsultan yang berafiliasi dengan calon tertentu. "Sekiranya ada calon gubernur atau tim hukumnya yang mempersoalkan itu, bukan tidak mungkin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan turun tangan. Dan menurut saya, ada hak calon di sini melayangkan protes ke KPU dengan konsultannya itu," tandas Hambali. (hamsah umar)

Di Kampanye, IA Perjelas Program 9 Bebas


*Perdana di Lutim

MAKASSAR, FAJAR--Masa kampanye menjadi momentum tepat calon gubernur menjelaskan secara detail isi program yang ditawarkan. Apa yang kurang jelas di masyarakat selama ini akan dibuat terang berderang.
Ini pula yang akan dilakukan pasangan cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), untuk memberi penjelasan sedetail mungkin mengenai sembilan (9) program IA bebas. Kalau selama ini masyarakat hanya tahu ada sembilan program bebas, maka dimasa kampanye akan diperjelas satu demi satu.
"Selama ini, program IA masih dibungkus rapi isinya. Nah, pada masa kampanye, itu akan dibuka dan dijelaskan kepada masyarakat seperti apa IA bebas itu, sehingga masyarakat memahami dan makin yakin untuk memilih Ilham-Aziz. Mereka yang tadinya belum tahu bisa beralih memilih IA ketika sudah tahu betul program itu," kata juru bicara IA, Syamsu Rizal.
Salah satu yang penting dijelaskan dari Kartu Semangat Baru yang sudah berada di tangan besar keluarga di Sulsel ini seperti mekanisme penggunaan, dan skema programnya. "Jadi seperti apa kartu itu akan kita jelaskan semua," lanjut Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Cagub yang banyak didukung kalangan ulama, ormas Islam, keluarga pesantren ini sendiri akan memulai kampanye di zona III meliputi Sidrap, Luwu, Luwu Utara, Lutim, Palopo, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Untuk hari pertama kampanye terbuka, pasangan ini memilih kampanye di Luwu Timur.
Di Luwu Timur tambah Ical, tim IA sudah ada beberapa titik kampanye yang ditetapkan Campaign Organizer Ilham-Aziz. Baik untuk kampanye dialogis maupun untuk kampanye akbar terbuka. "Untuk kampanye akbar terbuka itu direncanakan di Lapangan Burau," ujar Ical.
Pilihan untuk melakukan kampanye akbar sambil kampanye dialogis ini dilakukan tim IA agar apa yang ditawarkan IA bisa dicerna dengan baik masyarakat hingga level paling bawah. Bahkan, tim IA juga menyiapkan kampanye yang sifatnya tertutup. (hamsah umar)

Ical: Akhirnya Syahrul Cinta Karebosi


MAKASSAR, FAJAR--Niat cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memanfaatkan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye utama di Makassar, adalah bentuk kecintaan Syahrul terhadap Karebosi saat ini.
Penilaian ini disampaikan juru bicara pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal di Media Centre IA, Kamis, 3 Januari. Asumsi Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal ini cukup berdasar karena selama ini Syahrul sangat menyoal revitalisasi Karebosi. Informasi yang diperoleh tim IA, pasangan Sayang sudah mengajukan izin ke KPU Sulsel untuk menjadikan Karebosi sebagai lokasi kampanye.
Ical merasa bersyukur hati Syahrul sudah terbuka untuk mencitai salah satu ikon Makassar bahkan Sulsel ini. "Akhirnya Pak Syahrul terbuka hatinya ikut mencintai lapangan Karebosi," kata Ical.
Dia menyebut, lapangan Karebosi merupakan salah satu karya besar Ilham sebagai wali kota Makassar. Keinginan Syahrul menggunakan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye Sayang di kota Makassar juga dinilai Ical sebagaisimbol atau pengakuan terhadap keberhasilan Ilham melakukan revitalisasi Karebosi.
Ketua PMI Makassar menyebut, Syahrul pernah melontarkan kritik terhadap upaya revitalisasi Karebosi yang dilakukan Pemkot Makassar dalam hal ini Ilham. Bahkan dengan pernyataan keras mengharamkan dirinya menginjakkan kaki di Karebosi pasca revitalisasi.
Sikap Syahrul terhadap Karebosi sendiri belakangan memiliki perubahan. Salah satu buktinya dia sering memanfaatkan lapangan Karebosi melakukan kegiatan olahraga seperti jogging bersama pejabat pemprov. Bagi Ical, perubahan tersebut sangat diapresiasi sebagai bentuk kecintaan terhadap aset Makassar atau pun sebagai ikon Sulsel. (hamsah umar)

Rudi: Berlubang, Sama Mengarahkan Pemilih


*KPU Harus Tarik Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--Polemik kerusakan surat suara yang diperkirakan mencapai puluhan ribu lembar terus memicu reaksi utamanya calon yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013.
Cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendesak KPU Sulsel segera menarik surat suara yang sudah didistribusikan, baik yang sudah disortir maupun yang belum. Kualitas surat suara pilgub Sulsel tidak boleh cacat dalam bentuk apapun. Garuda-Na malah curiga kertas suara yang dipakai percetakan tidak sesuai standar yang ditetapkan KPU.
"Tidak ada jaminan surat suara yang sudah disortir bersih dari cacat. Makanya ini harus ditarik untuk dimusnahkan di hadapan semua calon. Saya kira itu konsekuensi yang harus ditanggung percetakan untuk mengganti surat suara. Karena siapa pun yang terpilih, apakah Garuda-Na, IA, atau Sayang pasti kita akan saling curiga," kata Rudiyanto saat memberikan keterangan pers di Media Centre Garuda-Na, Kamis, 3 Januari.
Rudi bahkan mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut pihak perusahaan yang mencetak suara tersebut, untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tertentu di percetakan, apalagi surat suara yang berlubang itu mayoritas pada calon tertentu. "Jangan sampai ada orang titipan di percetakan. Kalau sudah diusut mereka semua pasti akan bicara," sebut Rudi.
Garuda-Na tidak sepaham dengan ilustrasi yang disampaikan KPU Sulsel mengenai surat suara yang sah adalah yang tercoblos pakai paku. Kendati pun itu bisa dipahami, namun adanya lubah meski dengan diameter kecil, juga merupakan salah satu bentuk kecurangan. Lubang kecil utama sama dengan mengarahkan pemilih di Sulsel untuk memilih atau mencoblos calon yang sudah ada lubangnya.
Rudiyanto menyatakan, kalau pada surat suara saja sudah ada indikasi kecurangan dan masalah, dia khawatir hasil pilgub mendatang akan lebih bermasalah lagi. Makanya, dia mengajak semua kandidat di Sulsel untuk lebih awal menyoal persoalan itu, ketimbang harus bersoal dibelakang hari.
"Saya minta apa yang menjadi harapan saya ini didukung calon lain. Kami malah curiga kalau ada calon yang diam dan tidak mempersoalkan surat suara ini. Tiga calon yang ada saya kira tidak boleh diam saja dan menganggap bahwa itu biasa saja," lanjut Rudi.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menambahkan proses percetakan surat suara di perusahaan terkesan tidak transparan, hingga mengakibatkan begitu banyak surat suara yang rusak.  (hamsah umar)

Garuda-Na Janji Anggarkan Rp720 Miliar


*Pendidikan dan Kesehatan Gratis

MAKASSAR, FAJAR--Pelopor pendidikan dan kesehatan gratis Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa akan mengucurkan anggaran sebesar Rp720 miliar untuk pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel.
Alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan gratis di 24 kabupaten/kota se-Sulsel ini akan disiapkan APBD Sulsel ketika pasangan Rudiyanto-Nawir (Garuda-Na), terpilih gubernur 2013-2018. Dengan jumlah itu, rata-rata kabupaten akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp30 miliar.
Kendati, bukan berarti setiap kabupaten akan mendapat dana sebesar Rp30 miliar, karena pengucuran dana pendidikan dan kesehatan gratis ini tetap mengacu pada luas wilayah. Bisa jadi ada yang di bawah angka Rp30 miliar juga bisa ada kabupaten yang mendapatkan lebih dari Rp30 miliar. "Kita akan bagi secara adil berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah," kata Rudiyanto, Kamis, 3 Januari.
Berkaca pada alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan gratis di Sinjai, Rudi menyebut daerah ini menghabiskan APBD sebesar Rp28 miliar pada 2012.
Bahkan kata Rudi, alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan gratis ini bisa lebih besar lagi ketika APBD Sulsel bisa lebih digenjot lagi. Bupati Sinjai ini bahkan menargetkan APBD Sulsel pada 2014 mendatang akan mencapai Rp7 triliun. "Jika APBD kita naik sudah otomatis anggaran program akan bertambah. Pendidikan dan kesehatan gratis yang merupakan hak dasar masyarakat tentu akan kita beri prioritas utama," papar Rudi.
Dia menambahkan, kalau lawan politiknya saat ini baru menjanjikan akan menggratiskan pendidikan hingga tingkat SMA sederajat, Rudi mengaku sudah menerapkannya di Sinjai. Begitu juga untuk layanan kesehatan juga sudah gratis tidak hanya kelas III juga kelas II termasuk tindakan operasi.
Di bidang pelayanan kesehatan, salah satu program Rudi yang ditawarkan pada masyarakat adalah menghadirkan puskesmas yang bisa melakukan rawat inap, sehingga masyarakat yang ada di pedesaan tidak terlalu jauh ke kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pemerintah.
APBD Sulsel yang saat ini berada di angka Rp5,4 trilun juga sudah sangat rasional pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan dan kesehatan gratis sebesar Rp720 miliar, tanpa harus membebani APBD kabupaten/kota seperti yang terjadi di pemerintahan petahana, Syahrul Yasin Limpo saat ini. (hamsah umar)

Kamis, 03 Januari 2013

Roem: Hindari Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel diharapkan tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi di DPRD Sulsel nanti.
Tiga pasangan cagub Sulsel yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) diharapkan memberikan teladan yang baik, dengan tidak mengerahkan massa sehingga kepentingan publik tidak terganggu.
Bukan tidak mungkin, ketika pasangan cagub tersebut mengerahkan massa, masyarakat Sulsel utamanya yang ada di Makassar akan terganggu. Apalagi ada wacana polisi menutup sejumlah ruas jalan utamanya Jalan Urip Sumoharjo. Sekiranya tidak ada massa yang dikerahkan calon, penutupan calan utama di Makassar ini tidak perlu terjadi.
Harapan agar calon mengedepankan kepentingan umum dengan tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi ini disampaikan Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Dia melihat akan lebih baik ketiga yang didatangkan ketiga pasangan calon ini hanya yang diundang yakni masing-masing 70 orang.
"Jadi sebenarnya tidak perlu ada pengerahan massa. Semua media saya kira meliput (siaran langsung) jadi bisa diikuti dari warung kopi. Apalagi pemaparan visi misi ini kan tidak ada tanya jawab," kata Roem.
Karena sifatnya hanya pemaparan visi misi sehingga Roem melihat calon idealnya tidak mengerahkan massa. Kalau pun ada pengerahan massa, Roem menegaskan yang bisa masuk gedung DPRD Sulsel tetap 70 orang sesuai yang diundang.          
Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo sudah mengunjungi tiga cagub Sulsel di posko induk masing-masing. Salah satu harapannya adalah calon bekerja sama dengan baik saat proses pemaparan visi misi. Untuk pemaparan visi ini sendiri, polda akan mengerahkan ribuan personel kepolisian untuk mengamankan jalannya sidang paripurna istimewa itu.
Para kandidat sendiri berkomitmen untuk tidak mengerahkan massa, kendati mereka tidak menjamin atau tidak bisa melarang massa pendukungnya datang. Namun untuk mengerahkan massa melalui tim, calon berjanji tidak mengerahkan massa. Kemarin, sejumlah staf DPRD Sulsel sudah mengirim undangan ke masing-masing calon sebanyak 70 undangan.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS juga berharap pemaparan visi misi tidak perlu ada pengerahan massa, apalagi ada masa kampanye yang tidak membatasi pengerahan jumlah massa. (hamsah umar)

PDK Lolos, 17 Tereliminasi


MAKASSAR, FAJAR--Kesiapan infrastruktur partai politik (parpol) tampaknya tidak memadai. Dari 18 parpol yang diperintahkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) diverifikasi susulan, hanya PDK yang dinyatakan memenuhi syarat di Sulsel.
Parpol yang bersyarat dan tidak memenuhi syarat ini terungkap dalam rapat pleno hasil verifikasi 18 parpol di KPU Sulsel, Rabu, 2 Januari. PDK yang merupakan satu-satunya partai yang lolos mampu memenuhi persentase kepengurusan 95 persen, atau hanya gagal di Kabupaten Pinrang.
Dalam pleno yang dihadiri perwakilan parpol ini, juga terungkap kalau sejumlah partai ada yang sama sekali tidak mampu lolos di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Umumnya, parpol yang tidak lolos itu tidak memiliki infrastruktur partai utamanya keanggotaan yakni 1/1.000 dari jumlah penduduk.
"Dari 17 parpol yang tidak memenuhi syarat ini, ada memang yang sejak awal tidak bersedia ikut verifikasi seperti RepublikaN. Ada juga di provinsi sudah menyerahkan keanggotaannya, namun di daerah tidak ada yang menyerahkan. Mereka banyak yang tidak memiliki anggota sehingga tidak bersyarat," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari usai pleno.
Dalam proses pleno ini, beberapa pengurus parpol yang tidak lolos ini tetap melayangkan protes kepada KPU. Ada yang melihat KPU tidak cermat dalam melakukan verifikasi keanggotaan, kendati setelah melalui penjelasan KPU mereka bisa memahaminya. Dari sejumlah partai yang tidak lolos, alamat keanggotaan banyak yang tidak jelas atau hanya menyebut nama kabupaten seperti Soppeng.
Sekretaris Umum DPP PDK Sulsel, Andi Mustaman yang ditemui usai pleno menyatakan sangat mengapresiasi pengurus DPC PDK kabupaten/kota yang sudah maksimal dalam proses verifikasi ini. "Saya apresiasi bahwa teman di daerah telah melaksanakan tugas dengan baik. Dari 24 DPC di Sulsel hanya Pinrang yang tidak bersyarat," kata Mustaman.
Dengan lolosnya PDK dalam proses vertual di Sulsel, Mustaman berharap partainya bisa menjadi salah satu peserta pemilu 2014 mendatang. PDK Sulsel berharap besar provinsi lain bisa mengikuti jejak PDK yang telah memiliki infrastruktur partai yang baik. (hamsah umar)

Suara Sah Jika Tercoblos Paku


MAKASSAR, FAJAR--Cagub Sulsel maupun timnya tidak perlu terlalu risau dengan kerusakan surat suara bakal merugikan calon tertentu. KPU menggaransi surat suara yang terdistribusi ke tempat pemungutan suara (TPS) bebas dari cacat.
Bebas cacat dimaksud seperti karena kusut, kotor karena tetesan tinta, berlubang atau robek. Proses sortir surat suara yang dilakukan KPU kabupaten/kota saat ini memastikan surat suara yang cacat akan dikembalikan dan dimusnahkan. "Kalau ada surat suara cacat kita tidak distribusi ke KPPS. Jadi yang sampai ke TPS adalah surat suara yang kondisinya bagus," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Rabu, 2 Januari.
Kalau pun ada surat suara yang cacat seperti belubang sampai ke TPS, KPU menjamin hal itu tidak akan merugikan atau menguntungkan calon tertentu. Karena yang akan dijadikan patokan KPU untuk memastikan suara sah adalah yang menggunakan paku mencoblos.
"Saya kira teman-teman KPPS sudah tahu dan bisa bedakan mana hasil coblosan menggunakan paku dan yang tidak," kata Ziaur Rahman.
Jadi kalau misalnya terlihat ada dua lubang di gambar pasangan calon berbeda seperti di pasangan calon A dan B, yang dianggap sah oleh KPU tetap lubang yang menggunakan coblosan paku. KPU Sulsel menjamin petugas KPPS mampu membedakan lubang bawaan dari percetakan seperti yang banyak ditemukan saat ini, dengan lubang hasil coblosan. "Saya kira juga tidak ada seperti itu karena kita sortir, kecuali kalau ada yang terlewatkan," tambah Ziaur Rahman.
Koordinator Tim Data dan Teknis Pemilu Iilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Hamka Hidayat minta KPU segera mengganti surat suara yang rusak itu. "Kami minta KPU segera mengganti surat suara rusak, pergantiannya tentu harus dulu ada berita acara," kata Hamka.
Hamka juga minta kepada KPU untuk mengasistensi secara optimal percetakan yang mencetak logistik. Dia tidak mau persoalan itu tidak disikapi dengan baik apalagi kalau suara rakyat yang jadi taruhannya. Dia berharap KPU tidak menganggap remes persoalan surat suara itu.
"KPU harus membentuk tim yang melibatkan semua tim pasangan calon bersama panwaslu untuk merespons masalah ini, sehingga jangan belakang hari baru kita saling menyalahkan," tambah Hamka.
KPU tidak boleh diam atas temuan fakta di lapangan. Mestinya KPU sudah mengundang panwaslu dan tim pasangan calon untuk membicarakan masalah tersebut. Jangan justru terkesan melakukan pembiaran atas fakta-fakta lapangan yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab KPU untuk meresponsnya.
"Kalau Panwaslu dan tim kampanye semua pasangan diundang, paling tidak sudah terkoordinasi dan bisa muncul jalan keluarnya seperti apa," imbaunya.
IA juga berharap KPU segera beberapa persoalan yang pernah disampaikan IA seperti DPT ganda  Gowa (12.000 lebih), Jeneponto (12.000 lebih), dan Selayar (1.000 lebih). Semua itu, kata Hamka, mendesak disikapi dan dituntaskan. (hamsah umar)

Sittiara Diperiksa Panwaslu


MAKASSAR, FAJAR--Asisten IV Pemkot Makassar, Sittiara berhadapan dengan panwaslu Makassar. Dia diperiksa oleh pengawas pilgub karena ditengarai tidak netral atau berpihak pada salah satu pasangan calon.
Pemeriksaan terhadap Sittiara ini terkait ajakannya terhadap ribuan honorer pemkot Makassar, untuk memilih pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) beberapa waktu lalu. Atas seruannya itu, Sittiara dimintai klarifikasi oleh Panwaslu Makassar, Rabu, 2 Januari.
"Kita undang dia untuk diklarifikasi terkait adanya laporan yang menyebut dia meminta honorer memilih pasangan IA. Akan kita lihat nanti seperti apa duduk perkara yang sebenarnya," kata Ketua Panwaslu Makassar, Amir Ilyas.
Pemeriksaan Sittiara di kantor Panwaslu Makassar ini tadinya akan dilakukan sekira pukul 14.00 Wita, tapi karena kesibukan dia sebagai pejabat di pemkot Makassar, Sittiara baru memenuhi undangan Panwaslu Makassar sekira pukul 19.00 Wita tadi malam.
Kepada panwaslu, Sittiara mengaku kalau para honorer yang dikumpulkan di ruang pola kantor Pemkot Makassar ini sekadar untuk evaluasi kinerja mereka, dan tidak terkait dengan kegiatan politik. "Nanti setelah pemeriksaan selesai baru kita analisis seperti apa keterlibatannya," kata Amir Ilyas.
Namun, Sittiara tidak menampik telah berkomentar berisi ajakan mendukung wali kota untuk jadi gubernur. "Katanya dia terbawa arus karena euforia honorer yang terus menyebut Ilham gubernur sehingga berkomentar terima kasih, mari kita dukung wali kota kita untuk jadi gubernur," kata Ilyas menirukan pengakuan Sittiara.
Sittiara di adukan ke panwaslu Sulsel oleh tim Hukum Pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), namun oleh panwaslu Sulsel laporan tersebut diserahkan ke panwaslu Makassar.  Selain diadukan ke panwaslu, tim Sayang juga mengadukan Sittiara ke mendagri dan pihak terkait di pusat. (hamsah umar)            

Konsultan Hukum KPU Wajib Independen


*Berafiliasi Harus Diganti

MAKASSAR, FAJAR--Posisi KPU Sulsel yang berpotensi digugat oleh cagub yang kalah ke Mahkamah Konstitusi (MK), terkait hasil pilgub memposisikan penyelenggara pemilu wajib menggunakan konsultan hukum independen.
Pasalnya, posisi konsultan hukum KPU ini sangat berperan dalam membantu menghadapi masalah hukum. Konsultan hukum idealnya tidak boleh berafiliasi dengan salah satu pasangan calon, karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi kinerjanya dalam mendampingi KPU.
"Yang diharapkan bisa bantu lembaga KPU adalah yang betul-betul independen, artinya tidak memihak salah satu calon. Kalau orang yang sudah berafiliasi dengan salah satu calon itu akan repot nantinya," kata pengamat hukum Unhas, Aswanto, Rabu, 2 Januari.
Posisi konsulta hukum yang berafiliasi dengan calon tertentu bisa membuat rawan apalagi kalau yang kebetulan menggugat KPU adalah calon yang sudah berafiliasi dengan konsultan hukum tersebut. Pada akhirnya, akan terjadi konflik of interest terhadap konsultan hukum KPU ini.
"Kita lihat apakah konsultan hukum itu berafiliasi atau tidak. Kalau saya melihat Mappinawang saat ini salah satu konsultan hukum pemprov Sulsel. Sehingga kalau misalnya ketika yang menggugat KPU adalah Pak Syahrul, kita khawatir terjadi konflik of interest di tubuh konsultan hukum KPU. Ini saya kita tidak boleh terjadi," kata Aswanto.
Makanya, Aswanto berpandangan bahwa konsultan hukum yang dibutuhkan KPU tidak hanya karena alasan telah berpengalaman, tapi yang terpenting adalah bebas dari afiliasi dengan calon tertentu. Kendati Mappinawang tidak berafiliasi langsung dengan Syahrul, tapi sebagai konsultan hukum pemprov tidak bisa dipisahkan.
Tapi, Aswanto juga mengaku bahwa konsultan tersebut harus punya pengalaman dan pengetahuan luas tentang perkara kepemiluan. Apalagi sidang di MK tidak sama dengan yang ada di peradilan umum. Di MK proses sidangnya dilakukan setiap hari sehingga memang dibutuhkan konsultan yang berwawasan.
Aswanto menyarankan KPU Sulsel untuk mempertimbangkan kembali penunjukan Mappinawang sebagai konsultan hukum, mengingat posisinya sebagai konsultan pemprov. "Tapi kalau menurut saya tidak sekadar mempertimbangkan, tapi KPU harus mengganti konsultan hukumnya," lanjut Aswanto.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan bahwa kontrak Mappinawang sebagai konsultan hukum KPU masih pada tataran tahapan pilgub, tidak berada pada penyelesaian sengketa. "Jadi anggaran konsultan hukum di tahapan dan penyelesaian itu terpisah. Kalau misalnya sampai ada sengketa ke MK, maka konsultan hukum ini dibicarakan ulang," kata Ziaur Rahman.
Kendati, tidak tertutup kemungkinan Mappinawang bisa masuk lagi sebagai pengacara KPU ketika terjadi sengketa. "Kita di KPU belum berpikir pilgub ini berperkara di MK. Tapi itu tadi kalau ada sengketa, pembicaraan siapa pendamping hukum KPU dibahas ulang," tambah Ziaur Rahman. (hamsah umar)

Di Gowa, Kartu IA Bebas Disita


MAKASSAR, FAJAR--Setelah tidak efektif penolakan sejumlah bupati yang merupakan lawan politik Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), atas kartu 9 Bebas IA, kini muncul cara baru meredam pengaruh kartu ini.
Sejumlah masyarakat yang sudah mendapat Kartu Semangat Baru mendapat intimidasi dan tekanan dari oknum tertentu, bahkan ada aparat yang menyita kartu IA bebas dari tangan masyarakat yang telah mendapatkannya. Ini terjadi di beberapa daerah seperti Gowa, Sidrap, dan Wajo.
Berdasar aduan masyarakat yang kartunya disita aparat menyebutkan kartu IA bebas yang disita dari masyarakat di Sidrap dilakukan oknum kepala desa, di Gowa oleh oknum kepala dusun, dan di Wajo oleh oknum babinsa. Pemegang kartu IA bebas ini ditakut-takuti tidak dilayani kalau ada urusan di kantor desa atau pemerintahan.
"Selain ditekan dengan cara itu, warga yang disita kartunya ini juga dicoret dari daftar penerima raskin," kata juru bicara IA, Selle KS Dalle, Rabu, 2 Januari.      
Akibat ulah oknum yang ditengarai lawan politik IA ini, warga merasa resah karena tadinya sudah memegang kartu IA bebas saat ini sudah tidak ada. Selle mengaku banyak laporan via telepon bahkan melapor langsung ke posko IA atas masalah yang dihadapi itu. Selle menduga, aksi ini dilakukan cukup massif sehingga mengganggu konsentrasi masyarakat yang diperlakukan oknum tertentu.
Kendati, Selle berharap masyarakat yang sudah mendapat KSB kemudian ada pihak yang menyitanya tidak khawatir karena data mereka sudah terinput dalam database. "Sepanjang sudah mengisi formulir tidak akan ada masalah atau tetap terdaftar," ujar Selle di Media Centre IA.
Dia menambahkan masyarakat yang sudah memperoleh kartu IA Bebas tetap akan tercover dalam jaminan IA Bebas jika pasangan Ilham-Aziz terpilih, 22 Januari mendatang.
"Tidak perlu resah karena kehilangan KSB, Insya Allah Ilham-Aziz terpilih, semua akan terlayani dengan baik, karena sudah ada formulir yang diisi dan didaftar dalam sistem database kami," tandasnya. (hamsah umar)

Garuda-Na Perkuat Dukungan Akar Rumput


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) terus memperkuat dukungan masyarakat akar rumput di kota Makassar.
Dukungan kalangan masyarakat marginal kepada pasangan ini membuat tim Garuda-Na, intens menggalang dukungan masyarakat miskin. Salah satunya melalui Tunas Indonesia Rayat (TIDAR) Sulsel Roadshow for Grassroot. Salah satu sayap pemenangan Garuda-Na ini menggelar acara ngopi-ngopi rong dengan tema Carita-carita Siagang Garuda-Na.
TIDAR Roadshow for Grasroot Garuda-Na ini dilakukan di BTN M Upa Blok H4 Makassar, Rabu, 2 Januari tadi malam. Acara yang dikemas untuk lebih mengenalkan Garuda-Na pada masyarakat ini juga dirangkaikan dengan nonton bareng film pendek Garuda-Na, deklarasi Karang Taruna Dukung Garuda-Na, dan doa bersama untuk rakyat Palestina.
"Roadshow for grassroot ini untuk lebih mengenal sosok Andi Rudiyanto sebagai pelopor pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel. Acara kita kemas dengan santai serta suasana kekerabatan," kata Wakil Ketua TIDAR Sulsel, Muhammad Anugrah.
Langkah TIDAR menggalang dukungan masyarakat akar rumput untuk Garuda-Na ini menghadirkan masyarakat sekitar kompleks, warga perkotaan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, pimpinan anak cabang Partai Gerindra dari seluruh kelurahan se-Kecamatan Rappocini.
"Masyarakat dari kalangan bawah seperti pedagang pasar tradisional yang berada di sekitar Kecamatan Rappocini juga kami undang ngopi bersama Garuda-Na. Kita berharap masyarakat tahu betul bagaimana kepedulian Garuda-Na terhadap masyarakat miskin di Sulsel," papar Anugrah. (hamsah umar)

Debat Cagub di Triple C dan Unhas


*Karni Ilyas Host di Unhas

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel menetapkan debat terbuka cagub Sulsel akan di gelar di Triple C dan Aula AP Pettarani Unhas.
Debat pertama tiga pasangan cagub Sulsel akan dilakukan pada 10 Januari di Triple C dan disiarkan langsung televisi lokal di daerah ini, sedang untuk debat terbuka di Unhas akan disiarkan oleh TV One. Bahkan untuk debat terbuka di Unhas ini akan menghadirkan langsung Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS didampingi Humas KPU Sulsel, Asrar menjelaskan debat di Triple C ini akan menghadirkan setidaknya empat orang pakar sebagai panelis atau penanggap terhadap program pasangan calon. Panelis yang akan dilibatkan ini berasal dari ahli hukum dan pemerintahan, ahli ekonomi dan infrastruktur, ahli budaya dan pariwisata, dan ahli politik dan sosial.
"Sementara kalau debat terakhir yakni 18 Januari yang dilakukan di Unhas, kita tidak menggunakan panelis lagi. Tapi kita hadirkan host yakni Karni Ilyas," kata Annas.
Debat terbuka di Unhas ini bakal dikemas mirip dengan acara Jakarta Lowyer Club. Para undangan yang diminta datang di debat terakhir ini pun lebih banyak mengundang kalangan akademisi seperti mahasiswa, dosen dan pihak lainnya. Adapun pendukung pasangan calon akan dibasi.
Annas menyebut, penetapan dua tempat tersebut sebagai lokasi debat karena selama ini KPU tidak mendapat tempat di hotel. Sejumlah hotel yang disurvei menyebut ruangan mereka terpakai sehingga ditolak. Namun penolakan sejumlah hotel di Makassar ini ditengarai kekhawatiran  pengelola hotel pada kejadian pencabutan nomor urut calon beberapa waktu lalu. (hamsah umar)                

Selasa, 01 Januari 2013

Potensi Kejahatan Demokrasi pada Surat Suara


MAKASSAR, FAJAR--Banyaknya surat suara yang ditemukan rusak saat disortir petugas KPU kabupaten/kota utamanya di Palopo, masih menuai banyak kecurigaan tim calon gubernur yang bertarung.
Bahkan, kerusakan surat suara yang jumlahnya mencapai ratusan lembar itu bisa berpotensi menjadi kejahatan demokrasi, utamanya kalau ada unsur kesengajaan atau sabotase di dalamnya. Makanya, tim calon gubernur yang merasa khawatir dengan kerusakan surat suara itu minta agar persoalan itu disikapi serius KPU dan panwaslu Sulsel.
"Kalau ada indikasi kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan pihak terkait, berarti itu berpotensi terjadi kejahatan demokrasi. Karena itu ini mesti disikapi serius," kata jubir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal, Senin, 31 Desember.
Makanya, tim IA berharap KPU selektif betul melakukan sortir surat suara di beberapa kabupaten/kota yang saat ini sedang berlangsung. Pasalnya itu bisa berdampak padah hak rakyat dalam proses demokrasi. Belum lagi, itu bisa menjadi perdebatan ketika masalah itu baru ditemukan pada saat pencoblosan.
IA berharap, KPU dan Panwaslu Sulsel harus bekerja melakukan investigasi atas berbagai kecurigaan, termasuk dugaan adanya kelalaian pihak percetakan. "Kelalaian itu harus dihentikan, jangan menunggu rakyat yang melakukannya," kata Ical.
Jubir pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin juga mendesak KPU dan panwaslu Sulsel menginvestigasi banyaknya surat suara yang rusak itu. Apakah disengaja oleh pihak percetakan atau ada persoalan lain. "KPU dan Panwaslu harus mencari tahu terhadap semua pihak yang ada dalam proses percetakan ini," imbuh Nasrullah.  
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa kerusakan surat suara itu bukan karena perbuatan oknum tidak bertanggung jawab. Bukan tidak mungkin kata dia, ada indikasi untuk menggagalkan pilgub Sulsel. Dalam hal ini minta agar percetakan surat suara dilakukan ulang. Padahal kata dia, percetakan itu sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
"Kalau itu adalah kecerobohan yang dilakukan percetakan, KPU dan Panwaslu Sulsel juga harus memberikan kejelasan. Supaya tidak ada lagi kecurigaan yang muncul," tambah Nasrullah.
Sejauh ini, tim Garuda-Na masih percaya dengan kerja yang dilakukan KPU di tingkat bawah. Dia juga akan tetap mengawal proses sortir surat suara di daerah ini sehingga semua persoalan terungkap. Bukan tidak mungkin, kerusakan surat suara itu tersebar pada semua daerah.
Anggota KPU Sulsel, Nusra Aziz menjelaskan, data hasil sortir KPU Palopo menyebutkan bahwa jumlah surat suara yang berlubang dengan diameter seperti lubang jarum sebanyak 408 lembar dengan rincian 108 berlubang pada gambar pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), 215 lembar berlubang pada gambar Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan 85 lembar pada gambar Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
"Sisanya sebanyak 31 lembar kotor, 12 lembar kusut/sobek dan berlubang lebih dari satu gambar pasangan calon dua lembar. Jadi intinya bukan dicoblos tapi cacat dari percetakan," kata Nusra. (hamsah umar)

Lebih Banyak Parpol Tereliminasi


MAKASSAR, FAJAR--Pleno hasil verifikasi faktual (vertual) atas 18 parpol sisa menunggu hari. Hasil vertual susulan ini dipastikan akan lebih banyak yang tereliminasi dibanding yang memenuhi syarat.
Berdasar hasil pleno beberapa KPU kabupaten/kota di Sulsel menunjukkan parpol yang tidak memenuhi syarat lebih dominan. Misalnya saja Makassar hanya meloloskan empat parpol, Selayar empat parpol, dan Sinjai 10 parpol. Untuk bisa memenuhi syarat satu parpol harus bisa lolos di 18 kabupaten/kota di Sulsel.
"Kalau berdasar informasi dari teman-teman di daerah, kayaknya memang mayoritas tidak memenuhi syarat. Makassar saja yang semestinya keanggotaannya bagus ternyata hanya ada empat parpol yang dianggap bersyarat," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Senin, 31 Desember.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU Sulsel, pleno penetapan 18 parpol yang diverifikasi susulan ini akan digelar pada, Rabu, 2 Januari mendatang. Pleno ini akan menghadirkan 24 KPU kabupaten/kota serta 18 perwakilan partai politik. Pleno dimulai dengan presentase hasil vertual masing-masing KPU kabupaten dan bisa langsung ditanggapi oleh parpol.
"Partai politik yang tidak puas dengan hasil verifikasi teman-teman di daerah akan kita buatkan berita acara keberatan. Keberatan calon ini juga akan kita laporkan ke KPU bersamaan dengan laporan hasil pleno kita," kata Jayadi.   Ketua KPU Selayar, Zulfinas Indra yang dikonfirmasi menyatakan dari 18 parpol yang direkomendasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), KPU Selayar hanya melakukan vertual terhadap tujuh parpol. Pasalnya 11 parpol lainnya sejak awal sudah tidak memenuhi syarat administrasi keanggotaan sehingga KPU tidak melakukan vertual lagi.
Jumlah parpol yang lolos di Selayar ini sama dengan jumlah parpol yang lolos di Makassar. "Dari 18 parpol itu, kita hanya verifikasi tujuh partai dan hanya empat yang memenuhi syarat. Parpol yang bersyarat ini yakni PDS, PDK, Nasrep, dan PPPI," kata Zulfinas.
Kalau Makassar dan Selayar hanya meloloskan 4 parpol, Sinjai sedikit lebih banyak. Hasil vertual yang dilakukan penyelenggara pemilu di daerah ini menetapkan 10 parpol yang dianggap memenuhi syarat baik kepengurusan, kuota 30 persen perempuan, dan keanggotaan 1:1.000. Mayoritas parpol yang tidak memenuhi syarat ini karena jumlah anggotanya tidak memenuhi syarat dari persentase jumlah penduduk.
Anggota KPU Sinjai, Jaenu menyebutkan parpol yang bersyarat di daerah ini masing-masing PDK, PKPB, PKNU, Kedaulatan, PNI Marhaenisme, Partai Nasrep, PPPI, dan Partai Republik. (hamsah umar)

Komitmen Tidak Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel sama-sama memiliki komitmen tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi di DPRD Sulsel. Mereka siap mengikuti aturan dan imbauan yang dibuat KPU dan pihak terkait lainnya.
Sempat beredar masing-masing calon akan mengerahkan puluhan ribu massa ke DPRD Sulsel. Makanya, Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo bersama jajarannya secara khusus melakukan silaturahmi dengan tiga cagub yang akan bertarung. Polda Sulsel intinya berharap, ketiga calon ini menghadirkan tim sesuai dengan jumlah undangan yang telah ditetapkan DPRD Sulsel yakni 70 orang.
Pertemuan kapolda dengan cagub ini dilakukan di posko induk masing-masing calon. Dengan pasangan urut 1, pertemuan digelar di Jalan Gunung Batu Putih yang merupakan posko induk Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar, sedang dengan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga di posko induk jalan Nikel Makassar.
Pertemuan kapolda dengan cagub urut 1 dihadiri pasangan cagub Ilham-Aziz langsung. Kepada cagub dan timnya, Mudji mengatakan kepolisian siap mengamankan masa kampanye cagub termasuk awal kampanye dalam bentuk pemaparan visi misi. Tidak lupa, dia mengajak calon dan timnya bekerja sama yang baik. Polisi juga kata Mudji sangat netral di pilgub Sulsel.
"Semua akan diamankan secara profesional. Saya akan perintahkan kepada kapolres untuk amankan itu," kata Mudji dalam pertemuan dengan ketiga cagub Sulsel.
Jubir IA, Syamsu Rizal pasangan Semangat Baru ini tidak akan mengundang tim kecuali yang telah ditetapkan jumlahnya oleh KPU dan DPRD Sulsel sebanyak 70 orang masing-masing 10 orang dari keluarga calon, dan 50 orang dari tim. Kendati pihaknya juga tidak bisa melarang warga yang ingin datang dalam pemaparan visi misi itu.
"Tapi kami komitmen untuk menjaga keamanan. Ilham sebagai wali kota tentu akan berusaha maksimal untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk keamanan dan kenyataman warga Makassar dan Sulsel pada umumnya," kata Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Adapun cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa juga menegaskan komitmennya tidak mengerahkan massa selain yang memang sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. "Saya kira, semua pasangan mau menaati kesepakatan yang ada. Garuda-Na sendiri selalu mengedepankan keamanan, karena itu kita pertimbangkan tidak kerahkan massa," kata Rudiyanto.
Apalagi, pemaparan visi misi ini akan disiarkan langsung salah satu televisi lokal di daerah ini, sehingga Garuda-Na lebih mengajak tim dan pendukungnya datang ke posko masing-masing untuk nonton bareng. "Tapi keputusan finalnya nanti setelah penandatangan deklarasi pilgub damai. Apalagi kalau melihat arahan kapolda, pendukung kita akan berada di tengah," kata Rudi. (hamsah umar)

Politik Uang Karakter Takut Kalah


MAKASSAR, FAJAR--Praktik politik uang diajang pilgub Sulsel sulit dibantah, termasuk yang menggunakan fasilitas pemerintah yang dikemas dalam bentuk bantuan, seperti yang dilakukan pemkab Wajo ke masyarakat korban banjir di Kecamatan Pitumpanua.
Bantuan sosial (bansos) untuk korban banjir ini dimanfaatkan aparat setempat untuk kepentingan pilgub Sulsel, dengan cara meminta penerima memilih pasangan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), kendati laporan tersebut dengan tegas dibantah camat Pitumpanua, Andi Sudarmin.
Menyikapi adanya upaya jajaran bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru memanfaatkan bansos untuk kepentingan pilgub menuai reaksi penantang petahana. Elemen pendukung Sayang di Wajo ini tidak semestinya mengajak warga memilih pasangan urut 2 saat bantuan ini disalurkan. Sekadar diketahui, bupati Wajo saat ini tercatat sebagai Ketua DPD Golkar Wajo.
Menyikapi ulah elemen pendukung Sayang di daerah itu, jubir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal menilai bahwa praktik tersebut mengisyaratkan kalau pendukung sudah memiliki karakter takut kalah, sehingga mencoba beberapa cara untuk memenuhi ambisinya.
"Itu juga menjadi simbol pengelolaan pemerintahan tidak profesional apalagi kalau apa yang dibagikan kepada masyarakat itu sumbernya dari uang negara. Dan siapa yang menggunakan bansos untuk kepentingan politik di pilgub bakal masuk penjara," kata Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Terpisah, tim advokasi dan hukum pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Pice Jehali juga menyesalkan ulah jajaran pemkab Wajo yang memanfaatkan bansos untuk kepentingan pilgub. Idealnya bantuan korban banjir di Pitumpanua ini tidak perlu disusupi atau diiringi seruan untuk memilih pasangan urut 2, apalagi kalau sampai tidak memberi korban lain yang diketahui sebagai pendukung calon lain.
"Saya katakan bahwa itu adalah bentuk kepanikan dan takut kalah di pilgub. Kalau memang itu benar terjadi seperti itu, saya lihat orang-orangnya Sayang sudah tidak percaya diri lagi," kata Pice.
Pice mengimbau agar tindakan untuk mempengaruhi pemilih di pilgub Sulsel dengan memberi sesuatu tidak patut diteladani, apalagi harus dipilih di pilgub. Belum lagi kata ini, tindakan tersebut melanggar hukum karena memanfaatkan uang negara untuk ambisi pribadi.
Sekiranya pendukung Sayang di daerah percaya jagoannya akan memenangkan pertarungan, praktik seperti ini tidak perlu dikedepankan melainkan harus mengdepankan program. "Terkecuali kalau sudah merasa program yang dia tawarkan tidak diterima masyarakat," lanjut Pice. (hamsah umar)

IA Menang, Ekonomi dan Akhlak Maju


*Ulama Bersatu ke IA

MAKASSAR, FAJAR--Kharisma pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dikalangan ulama, pimpinan pesantren, dan ormas Islam se-Sulsel sangat menonjol.
Perpaduan nasionalis-religius pasangan Ilham-Aziz cukup menyakinkan 400 tokoh agama se-Sulsel untuk bersatu mendukung pasangan urut 1 ini. Mereka bahkan tidak ingin Ilham-Aziz kalah di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Ratusan tokoh agama ini hadir di Mutiara Khadijah Pondok Madinah, Sudiang, Senin, 31 Desember dalam rangka silaturahmi akbar ormas, pompes, dan lembaga Islam se-Sulsel. Tokoh terdepan dalam pengembangan akhlak di Sulsel ini yakin Sulsel akan lebih maju ke depan baik dari segi ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun dari segi akhlak.
"Sudah saatnya pemimpin Sulsel adalah mereka yang peduli dengan agama. Mari semua KPPSI, NU, Muhammadiyah, HTI dan ormas lainnya bekerjasama membangun Sulsel ke depan dan kita doakan IA gubernur kita," kata KH Jamaluddin Amin saat tauziah di acara tersebut.
Kegiatan ini bertajuk peran strategi Ormas, Ponpes, dan lembaga Islam menuju Sulsel yang maju bermartabat ini dihadiri pasangan IA. Tokoh penting yang hadir seperi petinggi NU, Mustamin Arsyad, dari HTI, Mudzakkir M Arief,  Muhammadiyah Syaiful Saleh dan sejumlah tokoh ulama se-Sulsel.
Sepuh Muhammadiyah Sulsel, Jamaluddin Amin yang tidak lain  deklarator PAN meyakini jika IA terpilih sebagai Gubernur 2013-2018, kehidupan umat  di Sulsel akan semakin membaik.
"Pak ilham orang beribadah, meladeni masyarakat  bukan diladeni. Pak Aziz itu ustad yang bisa memikirkan segi - segi akhlak. Jadi jika kedua pasangan ini terpilih, maka kita  sangat optimis Sulsel akan maju, bukan cuma ekonomi tapi juga segi akhlak. Dari tiga pasangan calon yang ada, hanya Ilham-Aziz lah yang merupakan  pasangan  dunia akhirat.  Yang artinya tidak hanya mengantar masyarakat menjadi sejahtera, tapi juga mengantar masyarakat masuk surga. Saya tidak lihat di  pasangan yang lain," papar Jamaluddin.
Lebih lanjut, dia minta agar tokoh agama di Sulsel tidak melepaskan kesempatan untuk mengantar IA memang di pilgub, sehingga perhatian terhadap pembangunan keagamaan dan keberagaman di Sulsel terwujud. Doakan Ilham-Aziz jadi Gubernur.
Mustamin Arsyad menambahkan dalam hal beragama ada hal yang perlu ditolerenasi dan tidak perlu menjadi perdebatan. Umat Islam mestinya mencari titik temu dan tidak membesar-besarkan perbedaan agar memiliki kekuatan untuk setiap hajatan yang diinginkan.
Adapun Mudzakkir menegaskan bahwa ormas Islam memang sepatutnya bersatu untuk satu agenda politik. Mudzakkir tidak mengingkan ormas Islam hanya dipakai untuk memenangkan calon tapi setelah menang ditinggalkan. "Jadi sekarang kita punya calon dari lembaga Islam maka kita harus bersatu memenangkannya," pinta Mudzakkir disambut takbir.
Atas dukungan itu, Ilham mengapresiasi kepercayaan tokoh agama dalam membangun agama dan keberagaman di Sulsel. Ilham sepakat agar Ormas Islam memiliki kekuatan  sehingga  tidak selalu dikambinghitamkan oleh oknum tertentu dengan isu pesantren mengganggu stabilitas keamanan dan merusak tatanan berdemokrasi di Sulsel.
Dalam konteks masyarakat religius, Aziz mengungkapkan bahwa dirinya akan melibatkan seluruh pemimpin agama dan golongan dalam menentukan konsep masyarakat religius yang diprogramkannya.
"Kami berdua hanya pemerintah, untuk urusan agama kami akan serahkan pada semua ormas, termasuk pendeta atau pemimpin agama lain untuk membicarakan seperti apa konsep religius menurut agama mereka masing-masing," tutup Aziz. (hamsah umar)

Relawan Garuda-Na Diintimidasi Aparat Kelurahan


MAKASSAR, FAJAR--Praktik kotor di pilgub Sulsel terus bermunculan. Tim dan relawan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), mengaku mendapat intimidasi aparat pemerintahan.
Intimidasi terhadap relawan dan tim pemenangan IA di bawah ini dilakukan untuk menghentikan pergerakan relawan Garuda-Na di tengah masyarakat. Tekanan terhadap tim Garuda-Na ini bahkan cukup efektif karena membuat relawan pasangan urut 3 ini mengurangi atau menghentikan gerakan di masyarakat dalam meraih simpati dan dukungan.
"Relawan kita yang tadinya aktif menggalang dulungan di masyarakat menjadi diam dan tidak melakukan pergerakan. Itu karena mereka diancam bakal dipersulit dalam urusan pemerintahan," kata Tim Advokasi Hukum Garuda-Na, Pice Jehali saat memberikan keterangan pers di Sekretariat Benteng Rakyat Jelata, Senin, 31 Desember.
Aparat kelurahan yang melakukan intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini bahkan dengan terang-terangan minta berhenti menjadi relawan cagub ini. Pice menyebut, sejumlah relawannya ini sudah mengadukan masalah yang dialami ke tim Garuda-Na.
Perlakuan yang dialami relawan Garuda-Na ini dialami di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala. Bentuk tekanan atau intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini seperti akan mempersulit ketika mengurus administrasi kependudukan, surat keterangan dan pelayanan administrasi tingkat kelurahan lainnya.
Pice berharap tindakan aparat terhadap relawan Garuda-Na ini diharapkan tidak berlanjut karena sangat merugikan pasangan ini. Dia mengancam akan melaporkan aparat yang melakukan intimidasi ini Mendagri sebagai bentuk keberpihakan aparat terhadap calon tertentu. Begitu juga pasangan ini akan mengadukan persoalan tersebut kepada panwaslu Sulsel.
Terpisah, tim media Garuda-Na, Anwar Halim mengajak seluruh kompetitor Garuda-Na maupun timnya agar mengedepankan nilai dan budaya lokal yang baik dalam bersosialisasi seperti tegas, jujur, berkata benar, serta berlaku adil. "Jangan kita saling menyakiti. Calon mesti mengedepankan nilai-nilai luhur ini," kata Anwar.
Menyambut tahun baru 2013, pasangan ini menggelar beberapa kegiatan seperti zikir di posko dan DPC masing-masing, serta pertandingan domino di posko induk Garuda-Na Jalan Nikel Makassar. (hamsah umar)      

Senin, 31 Desember 2012

IA Menang Telak di Makassar dan Bone


*Survei DPP Demokrat

MAKASSAR, FAJAR--Penantang petahana Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dipastikan akan menang telak di Makassar dan Bone, pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Kedua kabupaten/kota yang memiliki pemilih terbesar ini memang dikenal sebagai basis pasangan calon urut 1 ini. Bone adalah kampung halaman Ilham sementara Makassar adalah wilayah kekuasaannya sekama dua periode jadi wali kota. Klaim IA bakal menang telak di Makassar dan Bone ini berdasar survei internal DPP Demokrat.
Bahkan, DPP Demokrat berani memastikan pasangan yang telah meluncurkan 9 program IA bebas ini bisa memenangkan pilgub dengan angka hingga 55 persen.
Ketua DPP Demokrat, Jafar Hafsah menyebut berdasar survei DPP Demokrat elektabilitas IA di Makassar dan Bone paling signifikan sehingga Demokrat yakin IA menang dengan suara besar. "Tapi tidak hanya Makassar dan Bone daerah lain yang juga berpotensi dimenangkan IA dengan suara sugnifikan seperti Maros, Barru, Parepare, Soppeng, dan Bulukumba," kata Jafar Hafsar akhir pekan lalu.
Demokrat dan tim pemenangan IA sisa harus mampu menjaga daerah-daerah yang yang bakal dimenangkan IA ini. Sedang untuk daerah lain, Demokrat dan tim harus lebih meningkatkan upaya agar peluang kemenangan IA di pilgub Sulsel bisa lebih besar lagi.
Dia berharap seluruh komponen partai di Sulsel membangun performa untuk mendapatkan kepercayaan terhadap figur nasionalis religius ini. "Pasangan IA sebenarnya sudah terbangun dengan baik di masyarakat, tinggal kita bekerja lebih maksimal lagi," papar Jafar Hafsah.
Dukungan DPP Demokrat terhadap pasangan ini di pilgub Sulsel cukup besar. DPP bahkan akan all out untuk mengampanyekan Ilham-Aziz pada Januari mendatang dengan melibatkan meteri dari Demokrat, legislator senayan, dan petinggi Demokrat lainnya. "Jadi kita turun full termasuk saya yang akan jadi jurkam IA," lanjut Jafar Hafsah.
Seperti dilansir sebelumnya mereka yang masuk daftar jurkam IA seperti Sekjen DPP Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Menkumham Amir syamsuddin, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan legislator senayan.
Dia menambahkan, program yang ditawarkan pasangan Ilham-Aziz sangatpro rakyat, sehingga masyarakat Sulsel yang ingin perubahan akan memilih pasangan ini. Apalagi, program 9 IA bebas menjadi salah satu magnet besar bagi pasangan ini mendapatkan dukungan masyarakat. (hamsah umar)