Powered By Blogger

Kamis, 02 Februari 2012

PKS-PAN Siapkan Survei Berjenjang

MAKASSAR, FAJAR--Objektivitas lembaga survei dalam melakukan survei popularitas dan elektabilitas calon kepala daerah, belum sepenuhnya dipercaya 100 partai politik seperti PKS dan PAN Makassar. Untuk menjawab keraguan itu, kedua parpol yang telah menyiapkan kadernya bertarung di pilwalkot Makassar ini, akan melakukan survei secara berjenjang.
    Ini dilakukan untuk mengukur trend popularitas dan elektabilitas figur yang akan diusung, apakah layak atau tidak. Makanya, survei tidak hanya dilakukan satu kali tapi bisa hingga tiga kali tahapan. "Tapi bagi PKS sendiri, survei bukan satu-satunya parameter untuk menentukan figur yang akan diusung. Ada parameter lain yang kita gunakan," jelas Sekretaris Umum DPD PKS Makassar, Mudzakkir Ali Djamil.
    PKS kata dia, menggerakkan seluruh struktur partai hingga kelurahan guna memantau pergerakan yang dilakukan kader PKS dalam menyosialisasikan diri. Dengan begitu, PKS bisa melihat sejauh mana pergerakan kader termasuk figur diluar kader dalam mencari dukungan masyarakat.
    Survei internal PKS sendiri dijadwalkan dilakukan akhir Februari ini. Selain melakukan survei calon sendiri, PKS juga akan menyurvei calon eksternal yang selama ini sudah meramaikan bursa pilwalkot Makassar. Misalnya saja Rusdin Abdullah (Rudal), Anis Kama, Supomo Guntur, Idris Manggabarani, Andry Arief Bulu dan fugur lainnya.
    "Calon-calon ini  juga penting kita pantau pergerakannya di tengah masyarakat. Karena itu juga nantinya akan menjadi pertimbangan bagi kita menentukan sikap, apakah mendorong kader di posisi 01 atau 02," tambah Mudzakkir.
    Sementara PAN yang komitmen mendorong Ketua DPD PAN Makassar, Busrah Abdullah ikut bertarung juga menyiapkan survei berjenjang. Bahkan untuk menyakinkan objektivitas hasil survei yang dilakukan partainya, PAN Makassar mewacanakan menggunakan lebih dari satu lembaga survei.
    "Ini yang sementara kita bicarakan bersama teman-teman di PAN, apakah kita menggunakan satu lembaga survei atau lebih. Ini supaya kita bisa membandingkan hasil survei yang dilakukan, termasuk yang dilakukan lembaga independen," kata Busrah. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar