MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan cagub Sulsel tampil all out di kampanye akbar terakhir kemarin. Selain unjuk kekuatan massa, mereka juga menghadirkan juru kampanye dalam jumlah besar.
Seperti diketahui, tiga pasangan cagub ini mengakhiri kampanye akbar di zona masing-masing. Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di Lapangan Karebosi Makassar, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Bone, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi di Sidenreng Rappang (Sidrap).
Di Makassar, massa IA memacetkan sejumlah ruas jalan utama utamanya di sekitar Karebosi. Puluhan ribu massa bahkan seratusan ribu massa cagub ini tumpah di Karebosi. Selain memperlihatkan kekuatan massa di wilayah yang menjadi basis pasangan ini, IA juga menghadirkan sejumlah jurkam nasional.
Jurkamnas IA seperti Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amien Rais, Korwil Sulawesi DPP PAN Andi Yuliani Paris, Ketua BM PAN Sulsel Ilham Rifurio Hadi, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto, Korwil Sulawesi DPP Hanura Chaeruddin Ismail, politisi Hanura Senayan, Akbar Faizal, Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen DPP Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan fungsionaris DPP Demokrat, Jafar Hafsah. Juga hadir kyai kharismatik Sulsel, KH Jamaluddin Amin.
Jurkamnas lain yang dihadirkan IA yakni Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, Sekjen DPP PKS Anis Matta, politisi senayan PKS Andi Rahmat, anggota DPD RI AM Fatwa, serta sejumlah jurkam provinsi. Di kampanye terakhir IA ini, bendera PAN dan PPP juga terlihat berkibar di antara bendera pengusung IA lainnya. Padahal PAN dan PPP adalah pendukung Sayang.
Dalam orasinya, Ilham sedikit menyinggung tentang isu korupsi. "Silahkan menilai siapa yang korupsi. Karebosi yang begitu banyak bermanfaat untuk masyarakat Sulsel ada yang bilang dijual, padalah apa yang ada di Karebosi ini banyak memberikan perubahan dan kesejahteraan," kata Ilham.
Dia juga menilai Sulsel tidak mengalami kemajuan berarti, terkhusus ketika ditinjau dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana Sulsel masih tetap berada di urutan 19. "Kartu Semangat Baru akan mewujudkan itu. Kalau masyarakat suka KSB, berarti sudah termasuk orang yang cinta perubahan," tandas Ilham.
Sementara Aziz menambahkan bahwa program 9 IA bebas adalah kontrak politik bukan sebuah janji. "Pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, sosial kemasyarakat semua adalah dalam KSB. Kalau ada yang belum dapat, silahkan cari di rumah rakyat," imbuh Aziz.
Tokoh reformasi, Amien Rais dalam orasinya mengajak masyarakat Sulsel bersatu mendukung dan memilih duet Ilham-Aziz yang bertagline Semangat Baru Peduli Rakyat ini. "Mari doakan Ilham-Aziz menang. Doakan kandidat yang curang semoga mendapat balasan dan dilaknat Allah Swt," kata Amien Rais.
Mantan ketua MPR RI ini menambahkan, Ilham-Aziz diharapkan dapat menyusul para tokoh Sulsel yang menasional bahkan mendunia seperti Jenderal Jusuf, BJ Habibie, dan Jusuf Kalla dengan menjadi gubernur Sulsel. "Sulsel itu gudangnya tokoh nasional, mudah-mudahan IA susul mereka," kata Amien Rais.
Adapun AM Fatwa yang menyusul Amien orasi menyatakan, sebagai putra Sulsel dia mendukung sepenuhnya IA melakukan perubahan di Sulsel. Dia menyebut revitalisasi Karebosi menjadi bukti Ilham memiliki karya. Begitu juga pembangunan masjid terapung yang merupakan satu-satunya di Indonesia.
Ilham serba lengkap. "Bapaknya dari Bone dan mantan Bupati Gowa dua periode, ibunya dari Massenrempulu, mertuanya asal Luwu, sedang Ilham Wali Kota Makassar dua periode," kata Fatwa di depan puluhan ribu massa.
"Sedang Aziz, rekan saya sebagai senator di senayan, putra pejuang Qahhar Mudzakkar, pejuang kemerdekaan, juga ajudan Bung Karno. Jadi mari kita padukan semangat baru untuk Sulsel baru," imbuh Fatwa.
Elit PAN lain yang menyampaikan orasi politik yakni Yuliani Paris. "Pilih Ilham bukan hanya hebat di Indonesia tapi juga dunia. Mau jadikan Sulsel terhebat pilih Ilham-Aziz. Pak Ilham itu tidak ada korupsi, jadi kalau ada yang sebut itu adalah fitnah," kata Yuliani.
Sedang Ketua BM PAN Sulsel, Ilham Rifurio mengajak kaum muda Sulsel memilih, menjaga, mengawal IA gubernur mendatang. Ilham Juga dianggap sukses membangun ekonomi di Sulsel, dimana 41 persen pertumbuhan ekonomi Sulsel disumbang oleh Makassar. "Pemilihan gubernur itu adalah memilih pemimpin, bukan memilih komandan," tegas Akbar Faizal.
Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum menandaskan Sulsel adalah provinsi besar sehingga tantangannya juga sangat besar. Karena itu butuh pemimpin yang berpengalaman. "Masyarakat Sulsel banyak yang miskin sehingga perlu pemimpin yang merakyat, peduli, mengayomi, berkarakter, religius, dan berani berdialog langsung dengan masyarakatnya," kata Anas.
Selain Anas, Ibas juga mengajak warga Sulsel menyatukan tekad dan hati untuk memilih pemimpin yang baik. "Ajak sanak keluarga, tetangga untuk memilih pasangan ini," imbuhnya.
Sedang Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menegaskan bahwa sudah saatnya warga Sulsel dipimpin Ilham-Aziz. Dia optimis, Sulsel akan bangkit dari provinsi lain dan menjadi pioneer untuk pembangunan di Indonesia Timur.
Adapun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang mengakhiri kampanye di Sidrap menandaskan pasangan ini bertekad untuk menghadirkan satu bidan satu dusun, dan satu desa satu dokter. Di kampanya terakhirnya, Garuda-Na bahkan meneken MoU dengan Ikatan Mahasiswa Perawat Indonesia (Ikmapi) Sulsel terkait program di bidang kesehatan itu.
Ketua Ikmafi Sulsel, Akbar S Ujon bertekad mengawal Garuda-Na mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna dan komitmen memberdayakan tenaga perawat di setiap dusun. Rudi menyebut, pelayanan kesehatan belum merata merata dan belum bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat karena kurangnya tenaga medis di tingkat bawah.
Karenanya, lulusan keperawatan akan diprioritaskan menjadi PNS ketika ada penerimaan. "Kami sudah melakukan roadshow dan melihat bagaimana tenaga kesehatan kurang diperhatikan. Garuda-Na kami lihat lebih konsisten dalam masalah kesehatan termasuk terhadap tenaga kesehatan," kata Akbar.
Pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi mengatakan untuk mewujudkan program yang ditawarkan pasangan ini, masyarakat Sulsel tidak perlu ada kontrak politik atau kartu karena cukup KTP warga Sulsel akan mendapatkan pelayanan itu. "Cukup pakai KTP, tidak perlu pakai kartu bebas," ujar Nawir.
Di kabupaten penghasil beras ini, Nawir menyatakan bahwa salah satu program andalan Garuda-Na di sektor pertanian adalah bantuan 23 ribu handtraktor serta pembangunan 1.000 irigasi di Sulsel. Melalui berbagai program utamanya program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, Garuda-Na berharap Sulsel lima tahun ke depan akan menjadi provinsi terdepan, mandiri dan mapan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar