MAKASSAR, FAJAR--Siapa pemenang resmi pilgub Sulsel akan ditetapkan KPU Sulsel 30 Januari mendatang. Kendati, hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga menempatkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) unggul.
Jaringan Suara Indonesia (JSI) misalnya menempatkan Sayang unggul 53,05 persen. Sedang dua penantangnya Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) 41,41 persen, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) 5,54 persen. Hasil hitung cepat ini dipublikasikan JSI dalam jumpa pers di Grand Clarion & Convention sore kemarin.
"Saya ucapkan selamat kepada pasangan Sayang telah terpilih sebagai gubernur versi quick count. Kita tetap tidak bisa kesampingkan hasil perhitungan manual yang akan dilakukan KPU sekitar 10 hari lagi," kata Wakil Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamin didampingi Direktur Riset JSI, Eka Kusmayadi.
Namun, berkaca pada pengalaman quick count yang dilakukan lembaga survei ini, Fajar menyatakan hasil survei ini biasanay tidak akan jauh beda dengan hasil resmi dari KPU nantinya. Kalau pun ada perbedaan dengan yang dilakukan KPU, plus minusnya hanya sekitar 1 persen.
Fajar menyebut, salah satu yang menjadi faktor kemenangan Sayang di pilgub Sulsel ini berkat kerja tim dan relawan yang begitu efektif, begitu juga peran media dalam memberikan pemberitaan. Bahkan dukungan masyarakat terhadap Sayang tetap bergerak hingga hari yang paling menentukan.
Dari hasil quick count JSI ini, Sayang menang telak di dua zona yakni Zona II meliputi Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Zona VI meliputi Sidrap, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Di Zona II petahana Sulsel ini mencatat angka kemenangan hingga 77,15 persen, sedang di Zona VII mencapai 60,43 persen.
Sebaliknya, pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) nyaris tidak ada zona yang diungguli secara signifikan. Di zona I Makassar misalnya, IA hanya unggul tipis dari Sayang yakni dikisaran 2-3 persen. "Jadi yang menjadi penentu kemenangan Sayang ada pada dua zona itu. Dia unggul signifikan," tambah Fajar.
JSI juga mengungkap bahwa berdasar hasil survei terakhir yang dilakukan sepekan sebelum pencoblosan, posisi Sayang memang masih unggul dari IA. Sayang berada pada posisi 49,3 persen, IA 20 persen, dan Garuda-Na 3 persen. Dari survei ini, ada sekitar 20 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. "Kalau melihat survei terakhir dengan hasil quick count ini, memang terjadi pergerakan suara signifikan yang diperoleh IA, tapi Sayang juga naik kendati tidak terlalu besar," paparnya.
Direktur Riset JSI, Eka menambahkan, hasil quick count ini menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin error 1 persen. Dari segi angka golput yang berada di kisaran 35 persen, JSI melihat hal ini masih tergolong normal.
"Bukan karena apatisme mereka terhadap pilgub, biasanya terjadi pada buruh harian, karena faktor kerja sehingga mereka lebih banyak memilih tidak mencoblos," tambahnya.
Hasil quick count lain yang juga mengunggulkan Sayang adalah Citra Publik Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia kedua lembaga yang masih satu bendera ini menempatkan Sayang unggul 52,87 persen. Sedang IA 41,54 persen, dan Garuda-Na, 5,59 persen.
"Quick count CPI dan LSI memastikan keunggulan Sayang dibanding dua pasangan lainnya dalam pilgub yang berlangsung hari ini. Karena itu, saya juga ucapkan selamat kepada Sayang atas keberhasilannya meraih dukungan luas masyarakat Sulsel," kata Direktur Eksekutif CPI, Hanggoro DP.
CPI dan LSI dalam hitung cepatnya menyebutkan angka partisipasi masyarakat Sulsel lebih tinggi dibanding yang dilansir JSI. Lembaga ini menyebut partisipasi pemilih berada pada angka 69,68 persen. Namun data quick count yang dipublis ini tidak sampai 100 persen atau hanya 94,33 persen, karena beberapa data dari relawan yang diturunkan belum sepenuhnya melaporkan hasil perhitungan suara di TPS. "Mungkin itu diwilayah yang sulit dijangkau jaringan telepon," kata Hanggoro.
Sama dengan JSI, CPI dan LSI juga menyatakan bahwa masyarakat Sulsel tetap harus menunggu hasil resmi dari KPU, kendati data ini tidak akan jauh dari hasil perhitungan KPU nantinya. "Kemenangan yang dicapai Sayang di pilgub karena success story yang dicapai. Program pendidikan dan kesehatan gratis terbukti dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulsel," sebutnya.
Terhadap hasil quick count ini, Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas meminta masyarakat Sulsel terutama tim pasangan calon untuk tetap bersabar menunggu hasil resmi perhitungan suara di setiap TPS di Sulsel. "Masyarakat saya kira tetap harus menunggu perhitungan resmi KPU, sekalipun ada data hasil yang disampaikan beberapa lembaga," kata Jayadi.
Jayadi menyebut, proses perhitungan suara ini sudah masuk di tingkat PPS mulai besok dan secara berjenjang akan dilakukan pada tingkat PPK, KPU kabupaten/kota. "Dan pada akhirnya akan kita rekap di tingkat KPU Sulsel pada 30 Januari hingga 1 Februari nanti," kata Jayadi.
Seruan agar masyarakat bersabar menunggu hasil resmi KPU juga disampaikan Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI, Muhammad Alhamid. Dia menyebut, hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga di daerah ini harus dihargai. "Namun kita harus ikut prosedur saja bahwa perhitungan resmi itu ada pada wilayah KPU, sehingga ada baiknya kita menunggu hasil resmi KPU yang tidak terlalu lama lagi," tandas Alhamid. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar